Ketika Bilal bin Rabah mantan budak dari Ethiopia di daulat oleh Nabi untuk melantunkan Adzan, maka menuai protes dari orang-orang karena lafal dan aksen arabnya yang tidak fasih. Usaid bin Abil Ish berkomentar sinis:”Alhamdulillah, Ayahku wafat sebelum melihat kejadian ini”. Ada komentar lagi:”Apakah Muhammad tidak menemukan selain burung gagak ini untuk beradzan?”
Saat mendengar ucapan mereka, Nabi bersabda, “ kalian tidak benar-benar mengetahui apa yang kalian katakan”. Namun mereka tetap bersikukuh bahwa seruan untuk shalat seharusnya dilafalkan secara benar. Akhirnya Nabi setuju, “kalau itu yang kalian inginkan, suruh seseorang untuk menjadi muadzin.” Keesokan harinya, seorang arab muslim menyerukan adzan.
Malam harinya semua orang di Madinah memimpikan hal yang sama. Malaikat mendatangi mereka dan bertanya, “mengapa kemarin kalian tidak ada yang menjalankan shalat?”. Mereka menjawab,”tetapi kemarin kami menjalankan shalat”. Malaikat berkata,”kami tidak mendengar seruan adzan, jadi kami kira tidak ada seorangpun dari kalian yang shalat kemarin”.
Mendengar hal ini kemudian Nabi bersabda, “kalian mengerti sekarang ? Biarkan Bilal terus mengumandangkan adzan. Allah mendengar hatinya, bukan suaranya”
Kisah selengkapnya bisa disaksikan di Youtube Channel kawan islam