• Home
  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Minggu, April 2, 2023
  • Login
  • Register
Kawan Islam
Advertisement
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login
No Result
View All Result
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login
No Result
View All Result
Kawan Islam
No Result
View All Result

Literasi tentang “Ma Lima”

Nanang Qosim by Nanang Qosim
Oktober 27, 2018
in Artikel
  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0

“MA LIMA” singkatan dari maling (mencuri), madon (melacur), main (berjudi), mateni (membunuh), dan madat (minuman keras, ganja, narkoba, sabu-sabu). Sebuah rambu-rambu yang lahir dari kearifan para leluhur bangsa tempo dulu. Mengandung peringatan agar menjauhi semua itu. Jangankan melanggar kelima-limanya sekaligus, mencoba mengerjakan satu saja, bahaya besar sudah menghadang. Dampak berkepanjangan akan datang menerkam.

Tapi sekarang, Ma Lima tampaknya sudah tidak dianggap lagi. Sudah menjadi fosil berdebu di tengah penonjolan sikap dan sifat hedonis, materialis serta pengumbaran hawa nafsu di berbagai tingkatan masyarakat. Mulai dari kelas jelata hingga kelas elite. Mulai dari perorangan hingga komunitas “terhormat”. Ma Lima sudah menjadi peristiwa sehari-hari yang dianggap lumrah.

Dulu maling dilakukan dengan cara membegal, merampok, dan mencuri. Pelakunya bergerombol. Rata-rata tidak berpendidikan. Bertampang kasar berotot kuat. Siang hari bersembunyi di gua-gua atau hutan-hutan yang jauh dari keramaian manusia. Mereka biasanya bergerak malam hari.

Tulisan Lain(Dibaca Kawanmu)

DEMONusaSyuraKRASI

93 Tahun Mengabdi Untuk Bumi Pertiwi

Manusia dan Agama

Sekarang maling berbentuk macam-macam. Korupsi, suap-sogok, tipu-menipu, gratifikasi, mark-up, dan lain sebagainya. Pelakunya tidak bergerombol, namun tetap terkait jaringan persekongkolan diam-diam.

Melacur juga, dulu begitu. Sembunyi-sembunyi. Hanya sekadar melepas syahwat seraya nama dan kedudukan tetap terhormat. Sekarang terang-terangan. Di kamar hotel. Di kolam renang. Dan didokumentasikan dengan foto atau video. Agar mengundang kesan jantan dan populer. Persetan dengan kecaman dari kiri kanan.

Main alias judi, dulu sekadar klangenan. Bagian dari kehidupan mapan berkat pangkat dan kedudukan. Sekarang segala sesuatu dianggap judi atau diperjudikan.

Mateni atau membunuh. Sudah ibarat sarapan pagi. Begitu membuka koran dan menyetel televisi, langsung disuguhi berita pembunuhan. Mulai dari pembunuhan berantai, pembunuhan di dalam koper, pembunuhan tak direncanakan, dan sebagainya dan sebagainya. Semuanya bersumber dari kerapuhan kepribadian manusia di tengah tekanan struktur ekonomi, politik, dan budaya.

Selain mateni yang berhubungan langsung dengan nyawa, ada juga mateni yang bercorak abstrak, namun berakibat sama. Bahkan mungkin lebih parah lagi. Yaitu pembunuhan kepercayaan, karakter, masa depan, dsb. dengan berbagai cara yang dianggap tidak melanggar hukum. Termasuk membunuh hati nurani sendiri agar tega melakukan apa saja demi keuntungan pribadi dan kroni.

Madat atau mengisap candu, dulu dikonsumsi secara terbatas oleh etnis tertentu dalam batasan usia tertentu dan pada tempat khusus yang disediakan dan diawasi ketat. Sekarang madat bebas leluasa. Para pelaku, tempat, cara, dan jenis madat terserah keinginan. Narkoba, ganja, sabu, dikonsumsi leluasa, di mana saja. Yang tertangkap, dijerat hukum yang tak minimbulkan jera. Yang tidak tertangkap, tenang-tenang saja. Mabuk tanpa terganggu. Hilang akal seenaknya.

Bahkan tanpa mengisap madat pun, orang-orang sekarang justru dapat mabuk. Mabuk kekuasaan. Mabuk kesempatan. Hilang akal waras. Hilang pikiran jernih. Sehingga dalam melakukan segala sesuatu tanpa perlu lagi merasa malu. Dapat melakukan persekongkolan jahat apa saja, kapan saja, di mana. Tanpa salah seorang pun merasa risi. Baik yang mengajak maupun yang diajak sudah tahu sama tahu untuk bersekongkol dan seolah-olah tidak tahu bahwa perbuatan semacam itu melanggar hukum. Anehnya, para penegak hukum ikut terlibat. Kasus Artalyta Suryani yang melibatkan aparat Kejaksaan Agung misalnya, dapat dijadikan salah satu contoh.

Apalagi yang diharapkan dari bangsa dan negara ini apabila Ma Lima plus kebohongan publik, sudah merebak ke setiap sendi kehidupan? Setiap tarikan napas, sesak pengap oleh Ma Lima dan kebohongan demi kebohongan yang dipamerkan di mana-mana. Termasuk di institusi-institusi resmi.

Jika sudah demikian, jangan salahkan ancaman azab Allah SWT yang sudah menggumpal di depan mata.

 

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: Literasi
Previous Post

Menyelamatkan Siswa dari Racun Hoax

Next Post

Pancasila Mengurai Krisis Kebangsaan

Nanang Qosim

Nanang Qosim

Penulis Lepas, Dosen UIN Walisongo Semarang, Guru PAI dan Budi Pekerti SMAN 15 Semarang, Pengurus DPD AGPAII Kota Semarang, Pengurus MGMP PAI SMA Kota Semarang, Pengurus ISNU Kab. Demak, Pengurus LTN NU Kota Semarang, Mantan Redaktur Jurnal EDUKASI UIN Semarang. Pengajar di PP. Darul Falah Be-Songo Semarang.

Related Posts

DEMONusaSyuraKRASI
Artikel

DEMONusaSyuraKRASI

Juni 3, 2020
93 Tahun Mengabdi Untuk Bumi Pertiwi
Artikel

93 Tahun Mengabdi Untuk Bumi Pertiwi

Juni 3, 2020
Artikel

Manusia dan Agama

Januari 21, 2019
Ekonomi ‘Syariah’ atau Kerakyatan ?
Artikel

Ekonomi ‘Syariah’ atau Kerakyatan ?

Juni 3, 2020
Artikel

Ucapanmu Tidak Bisa Dipegang, tapi Bisa Discreenshot

November 1, 2018
Please login to join discussion

Recommended

HIJRAH

HIJRAH

Oktober 26, 2022
Ayat-Ayat Riba

Cukup 1 Tahun Menghafal Al-Qur’an

Juni 4, 2020

Don't miss it

Kecerdasan Emosional Nabi SAW (2)
Akhlak

Kecerdasan Emosional Nabi SAW (2)

Juni 4, 2020
Kiriman Pembaca

MEREFLEKSI LIBURAN SEKOLAH

Oktober 30, 2018
Yahudi dan Nasrani Tidak Rela…
Pengetahuan Islam

Yahudi dan Nasrani Tidak Rela…

Juni 4, 2020
Hidrogen dan Helium, Unsur Pertama pada Penciptaan Alam Semesta
Islam dan Sains

Hidrogen dan Helium, Unsur Pertama pada Penciptaan Alam Semesta

Juni 4, 2020
Kiriman Pembaca

ANAK CACAT GANDA PERLU DI SANTUNI

Oktober 27, 2018
Reformasi 3: Modernisme Ideologis (Islamis)
Pengetahuan Islam

Reformasi 3: Modernisme Ideologis (Islamis)

Juni 4, 2020

KawanIslam.com merupakan media remaja Islam Indonesia untuk..

Categories

  • Acara
  • Agama
  • Akhlak
  • Artikel
  • Berita
  • Cerpen
  • Forum Rohis
  • Hikmah & Muhasabah
  • Hukum
  • Islam dan Sains
  • Kirim ke kawanislam
  • Kiriman Pembaca
  • Kisah Inspiratif
  • Kolom Guru & Orang Tua
  • Konsultasi
  • Pengetahuan Islam
  • Psikologi
  • Qur'an & Hadits
  • Sejarah dan Budaya
  • Video
  • World

Browse by Tag

akhlak cerpen demokrasi forum guru forum orang tua Haji hikmah hukum Humor Indonesia Islam islam dan sains islam nusantara Kafir karakter anak kebahagiaan Kesabaran kiriman pembaca kisah remaja kisah sufi Literasi Man 2 Semarang maulid nabi Maulud Muhammad muhasabah nafs NKRI penciptaan alam semesta pendidikan karakter renungan Rohis sains Sains islam Sejarah sejarah islam siroh solusi spiritualitas beragama sufi tafsir tafsir kontekstual Taqwa tasawuf Toleransi

Recent News

Belajar Tasawuf

Rahasia Manusia (5)

November 18, 2022
3 Doa Terbaik

3 Doa Terbaik

November 8, 2022

© 2018 KawanIslam - Web Developer KawanIslam.

No Result
View All Result
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login

© 2018 KawanIslam - Web Developer KawanIslam.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
X
Penting Buat Kamu Sob, Berpikir Kritis dan Bijaksana di Era Medsos…ArtikelBerpikir kritis mendayagunakan akal. Dengan akal manusia bisa berpikir tentang baik dan buruk, apa yang harus dilakukan dan yang tidak bisa dilakukan.…

Literasi tentang "Ma Lima"

 
X
Pancasila Mengurai Krisis KebangsaanArtikelBeragam persoalan kebangsaan yang terus hadir di hadapan kita, seperti granat yang meluluh lantakkan kekuatan negeri ini. Korupsi, kekerasan, ketidaka…
Send this to a friend