Dalam program sosial bertajuk Big Soe 11 dua pemain muslim Mesut Ozil dari Jerman dan Paul Pogba dari Prancis memelopori gerakan amal untuk membantu anak-anak di Afrika yang kurang beruntung karena sakit namun tidak mempunyai biaya untuk mengobati sakitnya. Seperti dilansir foxsport. Ozil dikenal sebagai pemain bola yang dermawan yang telah beberapakali turut membantu dalam kegiatan amal. Ketika Ozil mengajak Pogba untuk beramal gayungpun bersambut karena mata dunia tertuju padanya. Prancis pemain bola Muslim yang cukup tenar adalah Karim Benzema dan Frank Ribery. Sedangkan Pogba, hanya sedikit yang tahu kalau bintang Prancis dan Juventus itu juga seorang Muslim, hal ini dapat diketahui dari akun instagram miliknya . Dalam foto yang diliris, Pogba tengah berada di masjid di bulan Ramadhan 2017 tahun lalu, dia mengirim pesan damai “ Selamat Ramadan untuk saudaraku, semoga Allah swt memberikan ampunan atas dosa kita dan menerima amal ibadah kita. Ramadan adalah tentang bagaimana kita mendekatkan diri pada Allah swt, tidak ada lagi perbuatan dosa, shalat tepat waktu, saling membantu orang lain yang membutuhkan. Tidak ada orang yang sempurna, tapi kita semua bisa berusaha untuk tidak membenci orang lain dan seharusnya mencintai sesama. Sebuah pesan moral yang luarbiasa. untuk membantu sesama yang kurang tanpa menghiraukan ras dan agama. Ozil dan Pogba tak melewatkan kegiatan positifnya tersebut saat pertandingan sepak bola internasional yang sasarannya adalah anak-anak yang sakit di Afrika.
Gerakan Filantropi Komitmen Taqwa
Filantropi (Dalam bahasa Yunani Philein yang bermakna cinta dan antrhopos yang berarti manusia) Jadi makna filantropi adalah tindakan seseorang yang mencintai sesame manusia serta nilai kemanusiaan, sehingga menyumbangkan waktu, uang dan tenaganya untuk orang lain. Filantropi dapat juga diartikan kedermawanan, karena seseorang yang dermawan adalah orang yang senantiasa terbuka dan senang memberikan sesuatu kepada orang lain yang dicintainya dan tidak ada rasa keterpaksaan
Mezut Ozil dan Paul Pogba telah membuktikan seorang yang filantropi diajang piala Eropa, bahkan Ozil sudah cukup lama menjadi filantropis akan tetapi enggan publik mengetahui secara luas. Keduanya telah membiayai operasi anak-anak kurang mampu. Hasilnya tim medis sukses mengoperasi sebanyak 22 anak yang membutuhkan. Gerakan filantropi ini diharapkan menjadi virus kebaikan bagi pemain lain. Informasi dari Ozil, sudah ada sembilan pemain yang akan menjadi filantropis berikutnya. Gerakan ini harus digelorakan ketika ada event sepak bola nasioanal maupun internasioanal.
Gerakan filantropi adalah komitmen taqwa kepada Allah swt. Ozil dan Pogba yakin dengan firman Allah swt bahwa perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkannya hartanya dijalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan ganjaran bagi siapa yang dikehendakinya dan Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui.
Menurut Quraish Shihab, Taqwa adalah derajat kemuliaan tertinggi manusia (The highest degree of Mankind) yang diberikan Allah swt, dan rizqi adalah segala yang dapat diambil manfaatnya. Menafkahkan sebahagian risqi adalah memberikan sebagian harta yang lebih dari keperluan yang telah dirizqikan oleh Allah swt kepada orang-orang yang kurang mampu. Ozil dan Pogba dengan niat yang ihklas telah memberikan rizqi secara proporsional dan tepat sasaran sebagai komitmen takwa di bulan suci Ramadhan yang merupakan implementasi kesalehan individu menuju kesalehan sosial dan secara langsung akan dapat menghapuskan penyakir kikir, egois dan hedonis. Semoga jejak filantropis Ozil dan Pogba dapat dikuti pemain bola yang lain di piala Eropa yang kesemuanya dalam rangka rahmat bagi seluruh alam dengan orientasi karena Allah swt untuk manusia dan kemanusiaan. Semoga kedua filantropis muslim tersebut semakin bersinar karirnya. Amin