Syahadat Tauhid merupakan rukun Islam yang pertama. Representasi visi setiap pribadi muslim untuk meraih kebahagiaan hidup. Tujuan akhir dari pengembaraan spiritual, yakni kemurnian tauhid, “Laa ilaaha illa Allah”.
“Laa Ilaaha”, mengandung makna penegasian segala sesuatu selain Allah. Komitmen diri untuk membersihan hati dari selain Allah. Meruntuhkan satu demi satu berhala yang telah sekian lama mendiami hati. Sepanjang perjalanan hidup tangga demi tangga didaki sebagai bentuk pendidikan ruhani :
1. Tangga Taubat,
Membersihkan diri dari kebodohan dan kelalaian
2. Tangga Wara’,
Menghindarkan diri dari sesuatu perbuatan yang tidak berguna,
وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ
dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, (QS. Al Mu’minuun : 3)
3. Tangga Zuhud,
Melepaskan segala kelekatan pada hal-hal yang bersifat eksternal (di luar diri) maupun ego internal. (laa yamliku syai’an wa laa yamlikuhu syai’un)
“Illa Allah” mengandung makna Afirmasi. Peneguhan hanya Allah saja yang berhak menempati singgasana hati, merupakan esensi dari tauhid. Sepanjang hidup diisi dengan menghiasi diri dengan akhlaq yang baik. Berjuang mendaki jalanan terjal:
1.Shabar,
Keteguhan hati dalam menghadapi musibah
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (Al Baqarah : 45)
2. Tawakkal,
Lahirnya kesadaran bahwa segala sesuatu adalah perbuatan Allah
3. Ridlo,
Bahagia dan syukur atas segala ketentuan yang datang dari Allah
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ
ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً
Hai jiwa yang tenang. (27)
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. (28)
Buah dari visi mulia ini adalah peningkatan spiritual dari Islam (ritual penyerahan diri) menjadi Iman (keyakinan) dan melahirkan Ihsan (Akhlaq yg mulia). Mengenal dan akrab dengan Sang Pencipta, bahagia dengan segala ketentuan takdirnya. Rasa suka cita yang mendarah daging inilah kebahagiaan sejati yang hendak diwujudkan dalam hati setiap pribadi muslim. Kebahagiaan di dunia dan kenikmatan di Akhirat saat berjumpa dengan Sang Kekasih.
Link Terkait :