• Home
  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Sabtu, Juli 19, 2025
  • Login
  • Register
Kawan Islam
Advertisement
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login
No Result
View All Result
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login
No Result
View All Result
Kawan Islam
No Result
View All Result

Mengapa Nabi Ismail?

M. Zahri Johan by M. Zahri Johan
Juni 25, 2023
in Pengetahuan Islam, Qur'an & Hadits
Lebih Utama Mana: Qurban atau Aqiqah?

Tulisan Lain(Dibaca Kawanmu)

Masjid Nabawi

Umrah

Mengenal Diri Sendiri: Jalan Menuju Kebijaksanaan Sejati

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku Sesungguhnya Aku melihat dalam mimpi bahwa Aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. (Ash Shaffat : 102)

⁠⁠⁠Peristiwa kurban Nabi Ibrahim as adalah peristiwa besar yg selanjutnya menjadi Hari Raya umat Islam. tapi Nabi Muhammad saw tidak memberikan petunjuk jelas tentang siapa anak yang dikorbankan itu?. Betapapun dan siapapun yang disembelih, yang jelas Ismail dan Ishaq adalah para nabi suci yang keduanya dipuji oleh Allah SWT.

Al Qur’an juga seolah-olah menyebutkan putera tersebut adalah Ishaq, tampaknya kontroversi teologis sengaja dihindari agar pesan “kepasrahan dan cinta” Ibrahim dan puteranya pada Tuhan tetap menjadi topik utama. Kesediaan mereka mengorbankan apa yang paling mereka cintai (anak dan nyawa) itulah yang menjadi teladan bagi umat Nabi Muhammad.

Tulisan ini bermaksud menyampaikan keyakinan pribadi penulis bahwa anak yang dikorbankan itu adalah Nabi Ismail. Hal ini didukung dengan beberapa argumen:

  1. Kontradiksi

فَلَمَّا اعْتَزَلَهُمْ وَمَا يَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَهَبْنَا لَهُ إِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ ۖ وَكُلًّا جَعَلْنَا نَبِيًّا

Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak, dan Ya’qub. Dan masing-masingnya Kami angkat menjadi nabi. (Maryam : 49)

Keterangan dalam ayat ini disampaikan Allah ketika Ibrahim masih berada di Haran (Charrae), jauh sebelum peristiwa penyembelihan. Akan terasa kontradiktif perintah Allah untuk menyembelih Ishaq sedangkan sebelumnya Allah telah menjanjikan bahwa dari putranya Ishaq akan lahir Ya’qub.

Ayat dalam alkitab (Kejadian pasal 22) yang bercerita tentang perintah mengurbankan anak Ibrahim perlu juga dikritisi. Para ulama menganggap penyebutan nama Ishaq merupakan sisipan karena kontradiktif dengan keterangan “Anakmu yang tunggal…”. Ismail adalah anak pertama (tunggal), karena saat itu Ishaq belum lahir.

  1. Sifat Nabi Ismail

وَإِسْمَاعِيلَ وَإِدْرِيسَ وَذَا الْكِفْلِ ۖ كُلٌّ مِنَ الصَّابِرِينَ

Dan Ismail, Idris dan Dzulkifli. Mereka semua termasuk orang-orang yang sabar. (Al Anbiya’ : 85). Sifat penyabar pada Ismail yang ditunjukkan dalam ayat ini sangat sesuai untuk menggambarkan peristiwa penyembelihan tersebut. Penutup ayat 102 surat ash Shaffat secara redaksional juga menyebut kata shobirin, sehingga tampak serasi dengan sifat Nabi Ismail.

فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلَامٍ حَلِيمٍ

Maka Kami beri dia (Ibrahim) kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar dan penyantun (Ash-Shaffaat : 101).

Ayat ini menjadi petunjuk kunci tentang siapa anak yang akan disembelih itu?. Sifat halim lebih sesuai dengan penyifatan Ismail dalam Al Qur’an, sedangkan Ishaq disifati dengan kecerdasan (alim), seperti dalam surat Al-Hijr ayat 53, ”Sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan anak laki2 yang cerdas”

  1. Dua kabar gembira

Kabar gembira untuk Ibrahim dalam surat As-Shaffat disebutkan dua kali. Kabar gembira yang pertama (ayat 101) adalah Ismail, yaitu anak yang akan dikorbankan seperti diceritakan di ayat sesudahnya (ayat 102). Sedangkan kabar gembira yang kedua adalah terkait dengan informasi kelahiran Ishaq sebagai hadiah bagi Ibrahim atas kesabaran dan bukti cintanya kepada Tuhan.

وَبَشَّرْنَاهُ بِإِسْحَاقَ نَبِيًّا مِنَ الصَّالِحِينَ

Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh (as-Shaffat : 112)

Penyebutan sholihin pada ayat tersebut di atas sangat serasi dengan permohonan yang dipanjatkan oleh nabi Ibrahim sebagaimana disebutkan di surah as-shaffat ayat 100,

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ

Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.

  1. ⁠⁠⁠Tradisi yang lestari

Allah menjadikan peristiwa kurban Ibrahim pada putera tercintanya sebagai buah tutur yang baik bagi umat manusia dari generasi ke generasi.

وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ

Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang Kemudian, (As-Shaffat : 108)

Terbukti umat Islamlah yang melestarikan tradisi qurban melalui Hari Raya Idul Adkha. Dalam prosesi ibadah haji, jamaah haji menyerap peristiwa agung tersebut melalui manasik haji. Berkumpul di Padang Arafah, melempari setan yang menggoda Ibrahim dan Ismail di Jamarat, lalu menyembelih qurban di Mina. Tradisi ibadah haji ini telah berlangsung jauh sebelum Nabi Muhammad dilahirkan. Pelaksanaan ibadah haji di kota suci Makkah menjadi petunjuk yang sangat jelas, bahwa Putra Nabi Ibrahim yang akan dikorbankan itu adalah Nabi Ismail as.

Demikian pendapat ini juga dikuatkan oleh banyak mufassir seperti: Ibnu Katsir, Quraish Shihab dalam tafsir al-Misbah, dan berbagai sumber lainnya.

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: Nabi IbrahimNabi Ismailqurban
Previous Post

Habib Luthfi dan Tarekat Kebangsaan

Next Post

Abu al-Hasan Al-Syadzili

M. Zahri Johan

M. Zahri Johan

M. Zahri Johan #Aktivitas a. Ketua Ponpes Progresif Fathimah al-Amin b. Guru MAN 2 Kota Semarang c. Pengasuh kawanislam.com # Motto Karakter adalah dasar prestasi

Related Posts

Masjid Nabawi
Pengetahuan Islam

Masjid Nabawi

Februari 13, 2025
Umrah
Hukum

Umrah

Februari 17, 2025
Mengenal Diri Sendiri: Jalan Menuju Kebijaksanaan Sejati
Akhlak

Mengenal Diri Sendiri: Jalan Menuju Kebijaksanaan Sejati

Juli 30, 2024
Memetik Buah Hikmah dari Pohon di Badar
Hikmah & Muhasabah

Memetik Buah Hikmah dari Pohon di Badar

Desember 12, 2023
Meneladani Strategi Dakwah Rasulullah  bagi Generasi Millenial
Pengetahuan Islam

Meneladani Strategi Dakwah Rasulullah bagi Generasi Millenial

Desember 12, 2023
Please login to join discussion

Recommended

Cerita tentang Kupu-Kupu

Oktober 29, 2018
Truth & Victory   

Truth & Victory  

Juni 4, 2020

Don't miss it

Kajian Kontekstual Riba
Hukum

Kajian Kontekstual Riba

Juni 3, 2020
Truth & Victory   
Pengetahuan Islam

Truth & Victory  

Juni 4, 2020
Pandangan Islam mengenai Bisnis Online
Hukum

Pandangan Islam mengenai Bisnis Online

Juni 4, 2020
Lakum Dinukum Wa Liya Diin
Pengetahuan Islam

Lakum Dinukum Wa Liya Diin

Juni 4, 2020
Bagaimana Supaya Kita Bisa Shalat Khusyuk?
Agama

Bagaimana Supaya Kita Bisa Shalat Khusyuk?

Juni 4, 2020
Ikhwanul Muslimin di Indonesia
Pengetahuan Islam

Ikhwanul Muslimin di Indonesia

Juni 3, 2020

KawanIslam.com merupakan media remaja Islam Indonesia untuk..

Categories

  • Acara
  • Agama
  • Akhlak
  • Artikel
  • Berita
  • Cerpen
  • Forum Rohis
  • Hikmah & Muhasabah
  • Hukum
  • Islam dan Sains
  • Kirim ke kawanislam
  • Kiriman Pembaca
  • Kisah Inspiratif
  • Kolom Guru & Orang Tua
  • Konsultasi
  • Pengetahuan Islam
  • Psikologi
  • Qur'an & Hadits
  • Sejarah dan Budaya
  • Video
  • World

Browse by Tag

akhlak cerpen demokrasi forum guru forum orang tua Haji hikmah hukum Humor Indonesia Islam islam dan sains islam nusantara karakter anak kebahagiaan Kesabaran kesetaraan gender kisah sufi Literasi Man 2 Semarang maulid nabi Maulud Muhammad Nabi Ibrahim nafs NKRI pendidikan karakter renungan Rohis sains Sains islam Sejarah sejarah islam sirah Nabawi siroh solusi spiritualitas beragama sufi tafsir tafsir kontekstual Taqwa tasawuf tokoh sufi Toleransi Umrah

Recent News

Masjid Nabawi

Masjid Nabawi

Februari 13, 2025
Umrah

Umrah

Februari 17, 2025

© 2018 KawanIslam - Web Developer KawanIslam.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Habib Luthfi dan Tarekat Kebangsaan

Mengapa Nabi Ismail?

 
Abu al-Hasan Al-Syadzili
No Result
View All Result
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login

© 2018 KawanIslam - Web Developer KawanIslam.

Send this to a friend