Siang itu aku dan teman-temanku sedang sibuk mempersiapkan materi untuk UAS. Semua orang terlihat begitu sungguh-sungguh persiapan, dari yang sibuk fotocopy slide materi milik teman, pinjam buku perpus, belajar bersama dan hal-hal yang membuatku tersenyum melihatnya.
“Aen ajarin cara biosintesis terpenoid dong.” Ucap salah seorang teman yang mendekatiku.
“Heeee …. Aku belum belajar sampe sana kok. Aku belum paham. “Jawabku. Kenyataannya memang seperti itu, aku tiada belajar cara biosintesis sama sekali.
“Nanti keluar loh.” Ucapnya seraya kembali membaca bukunya.
“Iya kah? Wah .. aku diajarin kamu ya. ”Jawabku kembali dengan nada becanda.
Akhirnya aku dan dia belajar bersama. Nyatanya aku tak paham sama sekali cara biosintesis, karena waktu belajar yang memang sudah mepet. Sampai akhirnya waktu UAS pun di mulai, dan setelah saya menentukan dan membahas tentang saya mulai menganalisis soalnya. Ah fakta tiada bosintesis sama sekali. Aku merasa lega karena memang aku tak paham sedikit-pun tentang biosintesis.
Tapi tidak dengan teman-temanku, tidak ada lagi yang membahas tentang materi biosintesis yang dikeluarkan dari mereka yang paling penting tentang biosintesis.
“Yuk udah segera dikerjain.” Ucap pengawas kami kala itu.
“Bu, kok susah banget ya. Tadi aku belajarnya biosisntesis kok. “Keluh salah satu temanku.
“Yaudah gapapa, kerjakan sebisanya.”
Akhirnya aku mengerjakan sebisaku, dan alhamdulillu yang saya pelajari sebenarnya keluar.
~~~
Kalian pernah kan seperti ini?
Sudah belajar semalaman tapi tetap bisa bisa ngerjain sama sekali, a tau belajar tentang materi yang berbeda dari soal yang keluar.
Pernah kan?
Kita mungkin lupa, ada faktor lain yang mempengaruhi hidup kita selain usaha.
Kau tahu apa itu?
Libatkan Allaah dalam setiap usahamu. Sempatkan membaca al-Qur’an dalam waktu sempitmu. Meluangkan waktu untuk shalat tahajud dalam waktu lelapmu, sempatkan untuk shalat dzuha di sela kesibukan atau hanya sekedar berdzikir dan berdo’a di waktu luang.
Walau kadang-kadang tidak menghasilkan uang, tapi berkah itu pasti akan datang.
Bukankan itu cara kita merayu Allah? Merayu untuk mengabulkan permintaan kita.
Jika selama ini usaha mu tak bisa dengan mendekat pada-Nya dasarnya kau tak pandai merayu. Anda tahu apakah manusia itu mahluk lemah yang butuh dikuatkan? Maka kompilasi kau merayunya pasti akan ditolong ibumu lalu dikuatkan.
Masanya pinter ngerayu si doi aja, rayuan untuk-Nya mana?