Anak adalah aset bangsa yang penting untuk estafet negeri. Perlu usaha yang keras agar mereka sukses kedepannya. Sebuah kisah inspiratif untuk membentuk semangat bagi orang yang selama ini belum bisa memperbaiki mendidik buah hatinya. Jika ada ibu yang sakaratul maut, anak-anakanya tidak bisa berbuat banyak untuk menyelematkan emosi dengan menuntun ayat dengan bacaan kalimat thoyyibah dengan menyebut nama Allah swt dan meminta ampunan atas semua dosa agar di ampuni segala kekhilafannya selama hidup, diuraikan malaikat Izrail menjemput nyawa . Karena selama masih hidup anak-anak tidak pernah di kenalkan dan di ajarkan agama dengan benar, tidak berkutiklah anak-anak di depan bundanya yang terbaring sakit dicatat detik-detik terakhir kematian. Dibiarkan dengan tangisan tangisan kesedihan, bahkan salah satu dari mereka memiliki inisiatif gila untuk menshoting ibu dengan cam berguna yang canggih. Anak-anak mengatakan bahwa “Saudara-saudaraku ini adalah momen yang tepat untuk mengenang ibu kita”. Suatu pemandangan yang sangat menyesakkan hati, bila itu terjadi pada keluarga kita.
Anak adalah investasi dunia dan akherat. Ketika orang tua berhasil masuk ke dalam daftar orang tua dan orang dewasa akan meninggal. Anak siap membimbing orang tua disaat sakaratul maut, siap menjadi imam shalat jenazah dan siap mengirim perintah kompilasi sudah menghadap Allah swt. Ketika anak-anak masih terlalu kecil, gunakan orang tua untuk menanamkan investasi nasehat sebanyak-banyaknya. Andai anak-anak ibarat buku tabungan, dan nasehat itu adalah uang, semakin banyak nasehat, semakin aman kedepannya, karena orang tua sudah punya tabungan yang lebih dari cukup. Karena memang anak-anak sudah tumbuh besar dan jarang dalam dekapan kedua orang tuanya, tentu saja sulit untuk menabung nasehat kuat, anak lebih nyaman dengan nasehat teman sebayanya. Ketika anak-anak pergi dari orang lain karena sekolah, kuliah atau bekerja di tempat lain dan jauh dari tempat tinggal kedua keluarga, Anda akan merasa nyaman karena anak-anak sudah mampu membedakan mana yang baik dan buruk untuk makan malam. Ketika orang tua sibuk berkerja, anak-anak digunakan dengan teman-teman di rumah, lingkungan, sekolah, kampus orang tua tidak merasa khawatir. Mari bersama kita jadikan anak-anak kita yang cerdas otaknya juga cerdas spiritualnya. lingkungan, sekolah, kampus orang tua tidak bisa merasa khawatir. Mari bersama kita jadikan anak-anak kita yang cerdas otaknya juga cerdas spiritualnya. lingkungan, sekolah, kampus orang tua tidak bisa merasa khawatir. Mari bersama kita jadikan anak-anak kita yang cerdas otaknya juga cerdas spiritualnya.
ANAK ADALAH ASET DUNIA AKHIRAT
Anak-anak adalah aset keluarga, agama dan bangsa yang akan menjadi estafet kepemimpinan di negeri ini. Ketika anak-anak cerdas agama dan ilmu pengetahuan tenanglah orang tua kompilasi sakaratul maut. Pesan Rasulullah Muhammad melihat yang perlu di ingat orang tua adalah: Ketika anak cucu nabi Adam meninggal semua amalnya putus, hal tiga hal yaitu shadaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang mendoakan kedua orang tuanya. Fakta di lapangan sedikit sekali anak-anak yang sholeh dan sholehah. Ketika salah satu orang kedua orang meninggal hanya sebagai pengamat saja. Memandikan jenazah, sholat jenazah, doa, imam sholat jenazah semua di serahkan orang lain. Kalau anak-anak sholeh tentu akan diperintah oleh perbuatannya akan di terima oleh Allah swt.
Perlu usaha dan kerja keras dalam mendidik agar anak-anak bisa menjadi aset dunia akhirat. Perlu di didik sejak dini dengan belajar agama agar anak-anak kedepannya mengetahui tugas sebagai anak. Anak yang kecerdasan spiritualnya bagus akan tahu siapa dirinya, mau kemana dan darimana dirinya. Setiap manusia harus menjaga dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat agar selamat dunia akhirat.
Bapak adalah para pemimpin keluarga yang bertanggunjawab dalam memimpin keluarga karena diakhirat akan diminta pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya, begitu juga dengan ada kewajiban menjaga keluarga dengan memelihara rumah dan mendidik anak-anak di rumah setelah anak-anak pulang dari sekolah. Semua tugas ini harus dikerjakan dengan ikhlas dan sungguh-sungguh karena nanti semua yang akandilakukan akan dimintai pertanggungjawabab dihadapan Allah swt. Sebagai anak-anak juga harus belajar dengan tekun, rajin dan semangat, guru hormat dan siswa karena mereka adalah orang-orang dan akan menjadi dasar masa depan negeri tercinta.
Pengirim:
Ahmad Riyatno, S.Ag, M.Pd.I