Hari jum’at adalah hari yang sangat istimewa bagi muslim yang mewajibkan seorang muslim yang sudah dewasa melaksanakan shalat jum’at yang jumlah rekaatnya dua sebagai shalat dhuhur yang berfungsi saat tergelincirnya matahari sampai dengan bayang-bayang sama dengan bendanya yang dilaksanakan dihari jum ‘ di segar berjamaah setelah khutbah Jum’at.
Untuk dapat melaksanakan kegiatan shalat jum’at, secara lisan harus dihadiri 40 jamaah dan dilakukan di masjid yang banyak menampung banyak jamaah. Orang muslim yang sudah dewasa diwajibkan melaksanakannya sesuai perintah Allah swt “Hai orang-orang yang beriman, mereka diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah swt dan uang beli beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu tahu “. Hukum melaksanakan shaolat jum’at adalah fardlu ain bagi muslim yang sudah baligh dan tidak bisa diwakilkan dalam pelaksanaannya. Rasulullah Muhammad SAW telah memberikan pelajaran kepada umat Islam dengan sabdanya “Jum’atan adalah hak yang wajib atas setiap muslim dengan berjamaah, selain atas empati golongan yaitu budak laki-laki, sakit, anak kecil dan orang yang sakit”
Orang yang sudah dewasa namun tidak melaksanakan shalat jum’at ketentuan yang berlaku dengan alasan yang tidak tertuang dalam syari’at maka dibuang haram dan jika lepas shalat jum’at berturut-turut tanpa alasan yang jelas maka Allah swt akan menyempurnakan mata leher. Ketika orang hati seseorang sudah terkunci, maka seseorang akan menjadi keras hati dan keperibadiannya. Sangat sulit untuk menerima nasehat dan kebenaran yang datang dari Allah swt dan RasulNya.
Masalah jum’at di sekolah adalah tidak ada tempat yang representatif karena jumlah siswa dengan tidak ada yang mencukupi, sehingga diperlukan solusi untuk siswa yang terkondisi setelah pulang dari sekolah. Waktu pulang anak pukul 11.45 menit membuat waktu nanggung, tidak ada kegiatan shalat jum’at di sekolah bisa dipastikan siswa akan bermain dan hal ini jika dibiarkan akan sulit membentuk karakter yang baik dan kuat. Melaksanakan shalat jum’at berjamaah di masjid adalah solusinya.
Membentuk Karakter
Shalat jum’at disamping sebagai syiar juga sebagai simbol persatuan islam dan tidak ada perbedaan antara manusia. Kaya, miskin, tua muda, pintar, bodoh, berpangkat, bersekolah tinggi dan tidak bersekolah sama dihadapan Allah swt kompilasi diperlukan di rumahNya. Pada umunya shalat jum’at dilaksanakan di masjid, yang masjid secara etimologi adalah tempat sujud, bisa digunakan untuk bersujud, tidak terbatas pada bangunan yang khusus untuk shalat.
Di sekolah sungguh sangat sulit untuk menemukan masjid yang mewakili kegiatan untuk shalat jum’at yang ideal dengan jumlah murid yang cukup banyak, maka untuk kemaslahatan semua jamaah karena Allah sekali-kali tidak bisa menggunakan agama satu kesempitan, maka shalat jum’at bisa dilaksanakan di aula atau disalahsatu ruangan di sekolah yang bisa menampung jamaah yang banyak
Rasulullah Muhammad saw telah memberikan pengajaran kepada orang-orangnya dengan sabda “Mudahkanlah oleh kamu sekalian dan janganlah mempersulit, juga berilah kabar gembira dan janganlah kamu menakut-nakuti”. Walaupu ulama berbeda dalam masalah tempat pelaksanaan shalat jum’at, namun menurut penulis jika pelaksanaan shalat Jum’at dipindahkan di auditorium, di luar ruangan yang bisa mewadahai seluruh siswa juga tetap syah karena alasa untuk kemaslahatan dan menyelamatkan anak-anak dengan mengarahkan dan membimbing tetap melaksanakan shalat jum’at karena jika tidak dapat digunakan maka siswa di kawatirkan tidak akan melaksanakan shalat jum’at, bahkan anak-anak bermain di mal, main game di tempat game online, bermaian keluar sekolah yang tidak bisa ditangani guru dan keduaorang tuanya. Dengan melaksanakan shalat Jum’at di sekolah maka siswa akan terkontrol ibadahnya. Sebelum melaksanakan shalat jum’at, zikir bersama membaca asmaul husna atau bacaan zikir yang lain
Pembiasan adalah kegiatan yang dilaksanakan secara terus menerus dan terus-menerus untuk membangun kebiasaan yang baik bagi diri peserta didik yang diawali dari pelatihan. Pengulangan yang tida henti akan membentuk karakter kedepannya. Dengan berlatih shalat jum’at secara terus menerus akan menjadi kebiasaan dalam perjalanan yang akhirnya menjadi karakter. Jika sudah anak sudah memiliki karakter hidup yang kuat maka tidak akan terombang-ambing kompilasi memiliki masalah karena sudah bisa dilakukan sendiri dengan baik, Kedepan siswa yang berkarakter akan menjadi anak yang sukses dalam pengeluaran. Butuh proses yang panjang dan kerja keras guru dan seluruh pemegang panggung sekolah agar peserta didik memiliki karakter yang kuat melalui pelatihan dan pembiasaan, salahsatunya adalah dengan melaksanakan kegiatan shalat jum’at di sekolah. Semoga menjadi renungan.
Pengirim:
Ahmad Riyatno, S.Ag, M.Pd.I