Seorang mursyid sufi dari Turki bersama para darwisnya suatu ketika berkunjung ke Paris, mereka diundang untuk sebuah dialog agama di salah satu Katedral. Pada saat masuk waktu shalat, para pendeta mempersilahkan tamu-tamu muslimnya itu untuk shalat di ruang doa di Katedral tersebut.
Setelah itu, seorang pendeta senior bertanya, “Saya telah mengizinkan Anda shalat di dalam Katedral. Apakah Anda akan mengizinkan Saya melakukan misa di dalam masjid anda di Turki?” Syekh mursyid itu segera menjawab, “tentu saja tidak!” Sang pendeta terkejut akan ketidakadilan tersebut, namun syekh melanjutkan, “Saya memiliki hak untuk berdoa di katedral ini karena saya mencintai Yesus (Isa sebagai nabi). Namun, Anda tidak dapat berdoa di masjid kami, karena Anda tidak mencintai Muhammad.. ” 😀