Dari sekian banyak manusia, Allah memilih Adam sebagai Nabi bagi umat di zamannya:
Sesungguhnya Allah Telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga ‘Imran melebihi segala umat , (Ali Imran : 33)
Penciptaan Nabi Adam berada diluar kewajaran hukum alam. Manusia pada umumnya tercipta melalui proses fertilisasi. Sedangkan kelahiran Adam sebagaimana perihalnya Isa yang hanya melalui sel induk (ibu ).
Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi Allah, adalah seperti Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, Kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” , Maka jadilah dia. (Ali Imran : 59)
Tuhan mengajari Adam menyelami rahasia Nama-Nama hingga menjernihkan ruhaninya pada puncak kesadaran. Adam diciptakan dalam citra Tuhan untuk memungkinkan-Nya bersemayam dalam kalbunya seperti halnya cermin. Itulah sebabnya Allah memerintahkan semua malaikat bersujud atas KeagunganNya dengan mengarah ke Adam sebagai kiblatnya.
فَاِذَا سَوَّيْتُهٗ وَنَفَخْتُ فِيْهِ مِنْ رُّوْحِيْ فَقَعُوْا لَهٗ سٰجِدِيْنَ – ٢٩
Maka apabila Aku telah menyempurnakannya, dan Aku telah meniupkan roh-Ku ke dalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.” (Al Hijr : 29)
Revolusi Agriculture
Selama 2,5 juta tahun, leluhur manusia masih hidup dengan mengumpulkan tetumbuhan serta terus berpindah tempat untuk memburu binatang liar. Semua itu berubah sekitar 10 ribu tahun lalu ketika Homo Sapiens mulai menabur benih, menyirami tanaman, dan menggiring domba ke padang rumput. Perubahan cara hidup ini disebut dengan Revolusi Agriculture.
Data arkeologi menyebutkan, transisi ke pertanian dimulai sekitar 9500 sd. 8500 SM di perbukitan Turki bagian Tenggara dan Iran Barat. Gandum dan kambing didomestikasi sekitar 9000 SM, kacang polong dan kacang-kacangan sekitar 8000 SM, pohon zaitun (5000 SM). Pada latar peradaban seperti itulah Allah Swt menurunkan Adam dari surga (dunia) ke Bumi.
Peristiwa persembahan kurban putra-putra Nabi Adam sebagaimana dikisahkan dalam Kitab Suci bisa menjadi sebuah petunjuk. Qabil mempersembahkan hasil pertanian dan Habil mempersembahkan hewan ternak. Ini menunjukkan Adam beserta anak-anaknya kemungkinan hidup pasca Revolusi Agriculture, sekitar 6000 SM. Saat itu teknik bertani dan beternak sudah berkembang.
Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam menurut yang Sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, Maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil).. (Al Maidah : 27)
Zaman es (ice age) berakhir di penghujung masa Pleistocene, sekitar 10 ribu tahun lalu. Memasuki masa Holosen iklim mulai hangat sehingga es meleleh yang berdampak pada naiknya permukaan air laut. Beberapa ahli menemukan bukti proses ini berakhir sekitar 6.000 tahun yang lalu. Jika diasumsikan banjir besar di jaman Nabi Nuh terjadi pada akhir proses mencairnya es tersebut, maka kemungkinan Nabi Nuh hidup sekitar 4000 SM.
Monoteisme
Setelah era nabi Nuh, muncul peradaban besar di dunia kuno yang rakyatnya menyembah dewa-dewa. Bangsa Sumeria lahir di Mesopotamia Iraq pada 3300 SM, mereka menandai ‘masa Sejarah’ ketika pertama kali menemukan tulisan. Selanjutnya Menes dari Thebes berhasil mempersatukan Mesir dan menjadi Firaun pada 3100 SM. Raja Sargon (2334-2279 SM) dari Akadia tampil menaklukkan Sumeria. Pada 2100 SM pengaruh Akkadia merosot lalu diambil alih oleh Ur sebagai kekuatan yang cukup berpengaruh.
Ibrahim, keturunan Nabi Nuh lahir di Ur-Kasdim Kaldania (Persia Kuno) pada 1996 SM. Ia mendapatkan inspirasi monoteisme lalu menyampaikan risalah tauhid kepada keluarga, masyarakat dan juga raja Ur, Namruz. Hidupnya berpetualang dari Ur-Kasdim menuju Charae di daerah Syria. Setelah lama tinggal di situ lalu melanjutkan perjalanan ke Mesir, sebelum akhirnya menetap di Yerusalem. Ibrahim memiliki 2 putera yaitu Ismail dan Ishaq. Dari jalur keturunan Ishaq lahirlah nabi-nabi dari kalangan Yahudi.
Yusuf, keturunan Ishaq diangkat menjadi kepercayaan Firaun, sebagai bendahara Mesir. Firaun di masa Yusuf dari dinasti ke-18 Mesir, bergelar Ikhnaton (Hamba Aton). Ikhnaton berkuasa pada 1360 sd. 1343 SM. Ia mengubah sistem agama di Mesir yang semula menyembah banyak dewa menjadi monoteistis dengan satu Tuhan yang bernama Aton.
Yusuf berjasa membawa keluar rakyat Mesir dari kesulitan pangan akibat kemarau panjang dan selanjutnya meraih kemakmuran. Atas jasanya itu Firaun memberikan kehormatan berupa tanah tempat tinggal di Gosyen untuk ayahanda Yusuf, Ya’qub beserta seluruh keluarganya. Di Mesir warga Yahudi berkembang pesat dan memiliki posisi penting. Akan tetapi ketika peta politik berubah dan Mesir dikuasai oleh dinasti baru, kaum Yahudi diperbudak untuk membangun piramid dan monumen.
Saat itulah Musa diutus Tuhan untuk membawa keluar rakyat Yahudi dari Mesir. Musa lahir di jaman Ramses II, firaun ke-3 dinasti 19 yang memerintah Mesir di tahun 1279 SM. Dia dikenal sebagai Ramses Agung, firaun terbesar, paling terkenal, dan paling berkuasa di dunia. Anaknya, Minephtah (1232-1224 SM) adalah Firaun yang kejam dan mengaku sebagai Tuhan. Ia tenggelam di laut Merah ketika hendak mencegat eksodus warga Yahudi. Jenazahnya ditemukan di pantai lalu disemayamkan di Thebes di Lembah Raja-raja.
Musa memiliki Kitab Taurat, dan berbincang dengan cahaya Tuhan di bukit Tursina. Dia meninggalkan 10 pesan keramat (Ten Commandments) untuk umat Yahudi. Setelah warga Yahudi menetap di Yerusalem, pada perkembangannya mereka bisa membangun kerajaan Israel. Puncak peradaban kerajaan Israel bersatu ada di jaman Daud (w. 970 SM) dan dilanjutkan oleh puteranya, Sulaiman yang berkuasa selama 40 tahun hingga 931 SM.
Raja Daud sering melantunkan ayat-ayat Tuhan dalam Zabur/Mazmur: TUHAN adalah Gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang. Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar (Mazmur : 23)
Pada 563 SM, lahir Sidarta Gautama pangeran kerajaan Kapilawastu di timur laut India. Umur 29 ia meninggalkan kehidupan istananya dan menghambakan diri kepada upaya mencari kebenaran sejati. Akhirnya pada suatu malam, ketika sedang kontemplasi di bawah pohon Bodhi yang memiliki buah semacam pir berbiji (buah Tin), dia tersentak dan menemukan jawaban atas berbagai persoalan yang rumit. Bahwa kehidupan manusia itu pada dasarnya tidak bahagia. Sebabnya adalah karena selalu memikirkan kepentingan diri sendiri serta terbelenggu oleh nafsu dan ego. Kebahagiaan hanya dapat diraih apabila nafsu dan hasrat dapat ditiadakan. Kondisi yang hening dan bening ini disebut Nirwana.
Sidharta lalu menyebut dirinya Budha, “Orang yang tercerahkan”. Al Qasimi (w.1914), Ulama besar Suriah dalam menafsirkan surah at Tin mengemukakan bahwa Sidharta adalah salah seorang Nabi yang harus diimani. Di abad 4 SM, orang suci seperti Buddha juga muncul di China. Ia bernama Lao Tse yang menulis kitab kebijakan dan kebajikan, Tao Te Ching.
Selanjutnya pada tahun 6 SM bayi Isa dilahirkan. Waktu itu di Yudea rajanya bernama Herodes Agung, relasi dekat kaisar Romawi Octavianus Caesar Augustus. Ketika Nabi Isa tengah mendakwahkan tentang cinta dan welas asih, yang menjadi raja di Galilea adalah Herodes Antipas dengan gubernurnya bernama Pillatus. Isa menantang tradisi kekerasan para penguasa zalim, dengan ajarannya: “Tetapi aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapa-mu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan tidak benar” (Mathius 5: 44-45)
500 tahun sesudah Isa lahir Muhammad di Makkah pada 570 M. Beliau adalah jawaban doa Ibrahim di Ka’bah, yang memohon dibangkitkan Rasul dari keturunan Ismail (al Baqarah:129). Saat itu Makkah berada diantara dua negara digdaya yang saling berperang yaitu Romawi dan Persia. Pada usia 40 Muhammad mendapatkan wahyu saat tahanus di gua Hira.
Pengalaman spiritual tertinggi dicapai ketika Isra’ Mi’raj dan berjumpa langsung dengan Tuhan. Setelah peristiwa itu, semua potensi kemanusiaan yang dimilikinya bersinar terang. Tidak hanya sebagai nabi beliau juga pemimpin duniawi yang sangat efektif. Nabi Muhammad memiliki Mega potensi Ibrahim, keindahan Yusuf, kewibawaan Raja Daud, Penetap hukum seperti Musa, juga welas asihnya Sidharta dan Isa.
Seluruh Nabi dan Rasul yang diutus adalah sebagai penerus risalah Tauhid dan mengabarkan informasi tentang Hari Akhir. Seperti leluhur mereka Nabi Adam, semuanya adalah manusia terpilih yang dibanggakan Allah di hadapan para malaikatNya.
فَسَجَدَ الْمَلٰۤىِٕكَةُ كُلُّهُمْ اَجْمَعُوْنَۙ – ٣٠
Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama, (Al Hijr : 30)