(وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ ۚ فَسَأَكْتُبُهَا لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَالَّذِينَ هُمْ بِآيَاتِنَا يُؤْمِنُونَ
… dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka Aku akan tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat kami “. (Al A’raf: 156)
Dengan Ar Rahman maka menyebar ke seluruh dunia, tetapi Ar Rahim hanya memberikan cinta yang ditampung oleh orang-orang yang bertaqwa. Hanya yang perselisihan dengan wadahnya maka bisa menampung cintaNya.
الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا أَهْلَ الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِى السَّمَاءِ
“Orang-orang yang penyayang niscaya akan disayangi pula oleh ar-Rahman (Allah). Maka sayangilah penduduk bumi niscaya Yang di atas langit pun akan menyayangi kalian. ” (HR. Abu Dawud, dinyatakan sahih oleh al-Albani)
Ar Rahim artinya Maha Penyayang. Muhammad Abduh menematkan Ar Rahim sebagai rahmat Tuhan yang bersifat mantap dan berkesinambungan yang dicurahkannya kepada makhluk yang dicintainya hingga hari kiamat. Dalam Al Qur’an disebut 95 x, lebih banyak dari Ar Rahman.
Menurut Al Ghazali, Rahman Secara khusus menunjuk kepada Allah, yang tercerap melalui:
- Penciptaan
- Petunjuk hidayah kemenangan iman dan sebab-sebab kebahagian
- Kebahagiaan ukhrowi yang kekal
- Kenikmatan menghadap wajahNya kelak di hari kemudian
Tidak seperti Ar Rahman, Ar Rahim ini juga untuk mensifati manusia:
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
Sungguh Telah Datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan yakin) bagimu, sangat belas kasihan lagi Penyayang terhadap orang-orang mukmin. (Taubah: 128)
Dialog dalam memutar mi’raj, yaitu jawaban doa Rasul SAW bercampur mendapatkan limpahan rahmat Allah SWT, menunjukkan sifat besar Nabi SAW. Jawaban doa beliau yang menyebabkan limpahan karunia Allah kepada orang-orang, yaitu akan tercurah melalui cinta dan memohonkan shalawat atas Nabi SAW
مَنْ صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
“ Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat dengan semangat puluhan kali .” (HR. Muslim)
Rahim sering dibagikan dengan Ampunan (Ghofur)
وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, Kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia menemukan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (An Nisa: 110)
وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ
Dan Katakanlah: “Ya Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau adalah umpan rahmat yang paling baik.” (Al Mu’minuun: 118)
Kisah Nasruddin yang menuangkan udara timba dari sumur dan muridnya yang menampung udara itu dengan bara berlubang. Timba adalah anugerah Allah kepada hamba yang layak menerima rahimnya. Tapi dosa-dosa hamba itu menghasilkan lubang-lubang pada timba, itu harus ditambal lubang dengan memohon ampunan atas dosa.
Rahim yang menjadi karakter akan melahirkan kebijaksanaan
Kasih sayang (Rahim) yang tersimpan menjadi totalitas karakter, maka akan berpadu dengan kebijaksanaan. Ar Rahim adalah Kasih sayang yang memiliki kadar sesuai dengan kebutuhan seseorang, berbeda dengan Ro’fah / Ro’uf (kasih yang mengeluarkan ruah dan lebih kuat dari rahmah)
Contohnya, Anda tetap setia, karena tidak bisa membedakan seseorang: kisah pramuka yang menyeberangkan orang tua ke seberang jalan, tanpa kata-kata perihal si nenek. padahal si nenek tidak ada niat untuk menyeberang jalan.
Contoh kisah Orang gila atau tuli yang diborgol oleh anggota keluarga dengan mendatangkan dokter dan menggunakan terapi yang sangat mahal, terbukti saat sembuh si tuli / gila ini menjadi marah-marah. Karena ia menjumpai dunia di sekitarnya ternyata tidak ramah.
Rasul jika marah karena Allah maka tidak mengungkapkannya, “Sesungguhnya Allah mengungkapkan selama hari kiamat”. Doa-doa kebaikan dari nabi yang tercurah bagi orang-orang yang menzaliminya, seperti dalam kisah penduduk thaif yang melecehkan beliau.
Jika Anda dibimbing untuk melewati jalan kalbu ini, sisihkanlah waktu untuk merenungkan kemampuan Anda untuk menerima cinta dan sayang yang dalam