Assalamualaikum ..
Ayah, Saya kok bisa susah khusuk ya kalau sholat. Pasti adaaa aja yang melintas pikiran kalau lagi shalat. Bagaimana caranya kita dapat shalat khusyuk? Terima kasih
Wassalamualaikum wr wb.
(Iman, Semarang)
Jawab:
Untuk bisa shalat khusuk, tanamkan dalam diri dulu bahwa “Shalat Khusyuk itu Mudah”
Berikut ini beberapa poin-poin yang harus diceritakan jika ingin shalat khusyuk
- Shalat artinya do’a, dengan cara tertentu. Dari segi teknis, inginnya berdiri tegak, kaki sejajar dan lurus dengan pundak, mengangkat tangan setinggi telinga, memadukan takbiratul ihram , sedekap dengan tangan di dada / di atas pusat. Kemudian ruku ‘ dengan mebentuk sudut 90 derajat, punggung lurus, telapak tangan di atas lutut. I’tidal dengan berdiri tegak, kemudian dengan tangan terbuka, duduk iftirasy antara dua sujud dan tahiyat awal , dan duduk tawarruk pada tahiyat akhir.
- Shalat adalah ibadah yang paling istimewa .. Sekali-kali dilihat dari cara uangnya, Rasulullah saw. berjumpa langsung dengan Allah di Sidratul Muntaha . Ibadah yang paling pertama dihisab dan sebagai tiang agama. Sepanjang hayat masih dikandung badan, maka shalat tidak boleh ditinggalkan. Ini berbeda dengan ibadah-ibadah yang lain, yaitu dalam kondisi tertentu mungkin ditinggalkan, seperti puasa, zakat dan haji.
- Dengan datangnya waktu shalat, maka dikumandangkan adzan, maka kita berusaha menuju tempat wudlu. Barang siapa yang berwudlu dengan memenuhi syarat, sunah, kewajibannya dan lalim makruh, maka dijamin masuk sorga. Sesudah itu, menuju ke tempat shalat dengan shalat lisyukril wudul` / tahiyyatal masjid , niat i’tikaf.
- Menata sikap mental, semata-mata mengingat Allah melalui bacaan dan gerakan shalat, menseimbangkan antara otak kiri (berpikir logis, sistimatis, linier, frekuensi dan menghafal) dan otak kanan.
- Dalam shalat ada bacaan dan ada gerakan , ada bacaan yang wajib dan ada yang sunnah, ada gerakan wajib dan ada gerakan sunnah. Semua harus dihayati dengan jiwa shalat , yaitu ikhlas dan khusyu ‘.
- Ikhlas bermakna murni semata-mata karena Allah SWT., Tidak dicampuri oleh niat dan motif lain selain Dia, seperti riya`, sum’ah, ujub dan sebagainya.
- Khusyu ‘, yaitu fokus terhadap apa yang dibaca dan apa yang dilakukan. Ini adalah pekerjaan hati, ada yang menyatakan sulit untuk dikendalikan. Orang seperti ini biasanya teringat akan dialog antara Ali kw. dengan nabi Muhammad saw., tentang ‘taruhan’ dengan salah satu dari dua serban Nabi saw. Jika dia bisa melaksanakan shalat dengan khusyu ‘, Ali akan bisa dimilikinya, artinya dia hanya khusyu’ pada rakaat pertama, pada saat yang sama dia tidak mampu melakukannya. Dari sini muncul anggapan shalat khusyu ‘itu sulit. Sering kita lupa, yaitu ada hal lain yang pelakunya sama, yaitu Ali kw. Ia bisa melakukannya dengan khusyu ‘, kompilasi betisnya pengaruh panah dan kompilasi dicabut, terasa sakit, maka dia melakukan shalat, kompilasi itu, anak-anak itu dicabut dari betisnya, dia tidak merasakan sakit, karena sudah menikmati rasa khusyu’.
Di bawah ini ada beberapa kiat untuk melaksanakan secara khusyu’:
- berjalan menuju ke tempat shalat dengan pikiran dan perasaan tenang (bissakinah wa al-waqar), melepaskan segala pikiran yang tidak terkait dengan shalat,
- pisik, pikiran dan perasan dirilexan, pandangan mata ke tempat sujud, makruh hukumnya shalat di tepi jendela dan di depan pintu yang semuanya akan menganggu pikiran dan perasaan,
- memahami, memikirkan dan menghayati apa yang sedang dibaca dan dilakukan,
- Shalat dengan rasa cinta. Dengan cinta, maka segala sesuatu yang berat menjadi ringan, yang ruwet menjadi terurai, yang keruh menjadi bening dan seterusnya. Agar bisa menumbuhkan rasa cinta tersebut, maka diusahakan menumbuhkan rasa syukur (terima kasih) kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita, misalnya berupa udara yang diberikan oleh Allah secara gratis dan seterusnya,
- Sujud dengan hati yang tunduk, sebab segala sesuatu sama sujud kepada-Nya: “Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari.” (QS. 13 al-Ra’du: 15),
- Arti khusyu ‘dalam shalat: “Dan jadikan sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang ‘ Yaitu orang-orang yang meyakini bahwa mereka sedang bertemu Tuhan dan akan berhubungan-Nya, dan mereka akan kembali kepada-Nya. ”(QS. Al-Baqarah / 2: 45-46 )
- Fungsikan / awas Roh kita berupa kesadaran (QS. Al-Zumar / 39: 42) dan seimbangkan otak kiri (logis, berpikir, menghafal dsb) dan otak kanan (merasakan, bermain, intuisi, seni dan sebagainya)
- Niat kuat, untuk menghilangkan hal-hal yang tidak ada gesernya dengan shalat.
Sekian, semoga kita bisa melaksanakan shalat dengan ikhlash dan khusyu ‘.