• Home
  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Kamis, September 18, 2025
  • Login
  • Register
Kawan Islam
Advertisement
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login
No Result
View All Result
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login
No Result
View All Result
Kawan Islam
No Result
View All Result

Truth & Victory  

M. Zahri Johan by M. Zahri Johan
Juni 4, 2020
in Pengetahuan Islam, Sejarah dan Budaya
Truth & Victory   

Tulisan Lain(Dibaca Kawanmu)

Proses Penyucian Najis Mughaladzah dalam Perspektif Ilmu Kimia

Amalan dan Do’a Rabu Terakhir di Bulan Safar (Rebo Wekasan)

Masjid Nabawi

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0

Islam telah menawarkan keberhasilan militer dan politiknya sebagai argumen bagi doktrin-doktrin serta bukti bagi kebenaran wahyu. Proses itu dimulai dengan pertempuran-pertempuran perdana yang bersifat perlambang (ikonik) di Badar dan Uhud, puncaknya pada penaklukan Makkah. Hasil peperangan tersebut dianggap mempunyai makna teologis, dan pengaitan ‘kemenangan’ (victory) dengan ‘kebenaran’ (truth) ini terus berlanjut selama ratusan tahun. Keajaiban ekspansi muslim selama Khulafaur Rasyidin, Dinasti Umayah dan Abasiyah semakin memantapkan teologi ini.

Lalu datanglah serangan bangsa Mongol  yang menghancurleburkan dinasti Abasiyah. Peristiwa tragis ini memaksa para teolog muslim untuk menguji kembali asumsi-asumsi mereka. Jika agama ini membawa kebenaran kenapa bisa dikalahkan oleh Mongol, kaum yang tidak beragama?. “Bencana Mongol” ini melahirkan para pembaharu di dunia Islam. Ibnu Taimiyyah melontarkan ide bahwa tidak ada yang salah dengan melihat kemenangan Islam sebagai bukti kebenarannya, masalahnya terletak pada kaum muslim sendiri yang tidak mengamalkan islam dengan benar sebagaimana para ‘salafus sholih’. Ibnu Taymiyah menegaskan bahwa jihad adalah kewajiban inti setiap muslim.

Sebuah respons yang lebih populer dan lembut daripada Salafisme adalah dengan bermekarannya tasawuf, aliran agama yang berwawasan luas dan tidak dogmatik, berseberangan dengan ideologi Ibnu Taymiyah yang harfiyah dan kaku. Para sufi adalah individu-individu yang karena tidak puas dengan birokratisasi agama, berpaling ke dalam diri dan mencari metode-metode untuk mencapai persatuan mistik dengan Allah. Tarekat-tarekat sufi ini berkembang pesat di seluruh dunia muslim, pengaruh terbesarnya ada di Asia kecil yang kemudian melahirkan Turki Utsmani. Sedangkan tarekat sufi di utara Persia kemudian melahirkan dinasti Syafawi.

Ketika Abasiyah dihancurkan oleh Mongol (1258), kelemahan umat Islam saat itu tampak konkret dan mudah dimengerti. Dan setelah berinteraksi dengan peradaban Islam, akhirnya Mongolpun terserap dan memeluk Islam seperti halnya Persia dan Turki sebelumnya. Bahkan Mongol sejak era Mahmoud Ghazan (1295) menetapkan islam sebagai agama resmi negara dan mendirikan dinasti muslim Il-Khan yang berkuasa di Persia selama beberapa Abad. Beberapa keturunan Mongol selanjutnya mendirikan dinasti Moghul di India.

Tetapi menghadapi pendudukan Eropa di abad ke-18 maka kaum muslim terperanjat. Orang-orang Eropa datang dengan terbungkus dalam kepastian tentang cara hidup mereka dan menjajakan ide-ide mereka sendiri tentang kebenaran hakiki. Pada abad ke-19, tantangan umat Islam bukan datang dari Kekristenan melainkan dari pandangan dunia sekuler humanistik yang lahir dari Reformasi, campur aduk berbagai hal yang populer dengan sebutan ‘modernitas’.

Tiga kerajaan besar (Turki Utsmani, Moghul dan Syafawi) telah mengalami kemerosotan drastis pada akhir abad ke-18. Setiap pemerintahan agraria memiliki umur yang terbatas, dan negara-negara muslim ini, yang mewakili perkembangan terakhir ideal agraria, telah tiba pada penghujung yang alami dan tak terhindari. Pada periode pramodern, kerajaan Barat dan Kristen juga mengalami hal yang sama, yaitu kemerosotan dan jatuh. Negara-negara islam (Abasiyah dll) telah runtuh di masa sebelumnya, pada setiap kesempatan umat islam mampu bangkit kembali dari reruntuhan lalu meraih prestasi yang lebih besar lagi. Tetapi kali ini berbeda, kelemahan kaum muslim pada akhir abad ke-18 bertepatan dengan munculnya jenis peradaban baru yang sama sekali berbeda di Barat, dan kali ini tampaknya dunia muslim akan merasa jauh lebih sulit untuk memenuhi tantangan tersebut.

Pada akhir abad ke-18, umat Islam memandang ke sekeliling dan melihat dengan ngeri bahwa mereka telah ditaklukkan: dari Nusantara, Bengal hingga Istambul, mereka tunduk kepada orang asing dalam setiap asek kehidupan mereka. Jadi sekarang muncul pertanyaan seperti dulu waktu “bencana Mongol”: “Jika kemenangan proyek perluasan muslim membuktikan kebenaran wahyu, lalu apa arti ketidakberdayaan umat Islam dalam menghadapi orang-orang asing baru ini bagi keimanan”?. Bagaimana mungkin Dunia Islam jatuh semakin jauh di bawah dominasi Barat sekuler yang tidak bertuhan? Semakin banyak muslim bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan ini. Upaya mereka untuk menempatkan sejarah islam kembali pada jalan yang lurus kadang memunculkan kehilangan harapan dan bahkan putus asa. Fenomena ‘pengebom bunuh diri’ menunjukkan bahwa sebagian kaum muslim yakin mereka berhadapan dengan rintangan yang hampir tanpa harapan.

Akan tetapi diluar tanggapan yang putus asa tersebut, pada momen yang kritis ini, lahir banyak reformis muslim dan gerakan untuk membangkitkan kembali kekuatan kaum muslim menguat. Gerakan ini dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis tanggapan umum terhadap pertanyaan yang meresahkan itu: Pertama, Apa yang perlu dilakukan kaum muslim adalah menutup pengaruh Barat dan mengembalikan Islam kepada bentuk aslinya yang murni. Kedua, memikirkan kembali Islam sebagai sistem etika yang kompatibel dengan ilmu pengetahuan dan kegiatan-kegiatan sekuler. Tanggapan ketiga, umat Islam perlu memodernisasi diri tapi bisa melakukannya dalam cara khas muslim, yaitu: “Ilmu sejalan dengan iman islam dan modernisasi tidak harus berarti westernisasi”.

 

Referensi:

  1. Tamim Ansary, 2009, Dari Puncak Baghdad Sejarah Dunia Versi Islam, Penerbit Zaman, Jakarta
  2. Qasim A.I dan Muhammad A.S, 2014, Sejarah Islam, Penerbit Zaman, Jakarta
  3. HAMKA, 2016, Sejarah Umat Islam, Penyunting: Mediati dan Ratih, Gema Insani , Jakarta
  4. Karen Armstrong, 2001, Sejarah Islam, Penerbit Mizan, Bandung

<<  Sebelumnya                                                                                                                                 Sesudahnya >>

 

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: sejarah islam
Previous Post

MERINDUKAN PEMIMPIN YANG BERANI DAN BERNURANI

Next Post

Reformasi 1: Pemurnian Islam (Wahabisme)

M. Zahri Johan

M. Zahri Johan

M. Zahri Johan #Aktivitas a. Ketua Ponpes Progresif Fathimah al-Amin b. Guru MAN 2 Kota Semarang c. Pengasuh kawanislam.com # Motto Karakter adalah dasar prestasi

Related Posts

Proses Penyucian Najis Mughaladzah dalam Perspektif Ilmu Kimia
Islam dan Sains

Proses Penyucian Najis Mughaladzah dalam Perspektif Ilmu Kimia

September 1, 2025
Amalan dan Do’a Rabu Terakhir di Bulan Safar (Rebo Wekasan)
Agama

Amalan dan Do’a Rabu Terakhir di Bulan Safar (Rebo Wekasan)

Agustus 19, 2025
Masjid Nabawi
Pengetahuan Islam

Masjid Nabawi

Februari 13, 2025
Umrah
Hukum

Umrah

Februari 17, 2025
Mengenal Diri Sendiri: Jalan Menuju Kebijaksanaan Sejati
Akhlak

Mengenal Diri Sendiri: Jalan Menuju Kebijaksanaan Sejati

Juli 30, 2024
Please login to join discussion

Recommended

Pandangan Islam mengenai Bisnis Online

Pandangan Islam mengenai Bisnis Online

Juni 4, 2020

Dakwah Moderat: Solusi Problematika Ummat

November 28, 2018

Don't miss it

TIPS JITU CEPAT MOVE-ON
Konsultasi

TIPS JITU CEPAT MOVE-ON

Juni 4, 2020
Perampok dan Si Cacat
Hikmah & Muhasabah

Perampok dan Si Cacat

September 15, 2020
Profesionalitas Adalah Solusi
Pengetahuan Islam

Profesionalitas Adalah Solusi

Juni 3, 2020
Mencampur Beberapa Madzhab (Talfiq)
Hukum

Qunut Shubuh: Mengapa Tidak…?

Juni 3, 2020
Rahasia Malam Nisfu Sya’ban
Cerpen

Malam – Malam Maulud (1)

Juni 4, 2020
Mencintai Nabi saw
Hukum

Mencintai Nabi saw

Juni 4, 2020

KawanIslam.com merupakan media remaja Islam Indonesia untuk..

Categories

  • Acara
  • Agama
  • Akhlak
  • Artikel
  • Berita
  • Cerpen
  • Forum Rohis
  • Hikmah & Muhasabah
  • Hukum
  • Islam dan Sains
  • Kirim ke kawanislam
  • Kiriman Pembaca
  • Kisah Inspiratif
  • Kolom Guru & Orang Tua
  • Konsultasi
  • Pengetahuan Islam
  • Psikologi
  • Qur'an & Hadits
  • Sejarah dan Budaya
  • Video
  • World

Browse by Tag

akhlak Amin Syukur cerpen demokrasi forum guru forum orang tua Haji hikmah hukum Humor Indonesia Islam islam dan sains islam nusantara karakter anak kebahagiaan Kesabaran kesetaraan gender kisah sufi Literasi Man 2 Semarang maulid nabi Muhammad muhasabah Nabi Ibrahim nafs NKRI NU pendidikan karakter renungan Rohis sains Sejarah sejarah islam sirah Nabawi siroh solusi spiritualitas beragama sufi tafsir tafsir kontekstual tasawuf tokoh sufi Toleransi Umrah

Recent News

Proses Penyucian Najis Mughaladzah dalam Perspektif Ilmu Kimia

Proses Penyucian Najis Mughaladzah dalam Perspektif Ilmu Kimia

September 1, 2025
Studium General 2025: Peran dan Kontribusi Perempuan di Tengah Kemajuan Artificial Intelligence dan Ilmu Pengetahuan

Studium General 2025: Peran dan Kontribusi Perempuan di Tengah Kemajuan Artificial Intelligence dan Ilmu Pengetahuan

Agustus 31, 2025

© 2018 KawanIslam - Web Developer KawanIslam.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Pandangan Islam mengenai Bisnis Online

Truth & Victory  

 
Reformasi 1: Pemurnian Islam (Wahabisme)
No Result
View All Result
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login

© 2018 KawanIslam - Web Developer KawanIslam.

Send this to a friend