Kehidupan manusia tidak lepas dari kegiatan interaksi dalam pergaulan, baik interaksi dengan keluarga, sekolah dan masyarakat. Pergaulan sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari hari terhadap terbentuknya akhlak. Dalam pergaulan sehari- hari ineteraksi yang dilakukan harus diarahkan kepada terbentuknya akhlak mulia sehingga pembinaan akhlak seperti sopan santun, rasa hormat, berbakti kepada orang tua mejaga kebersihan mulai tertanam seiring berjalannya waktu. Terciptanya akhlak mulia membutuhkan proses pembinaan yang panjang yang diawali oleh keluarga, sekolah dan masyarakat. pembinaan akhlak mulia merupakan bagian dari pendidikan islami yang terus menerus dilaksanakan agar dapat membentuk akhlak mulia dan dapat menerapkannya dalam kehdupan sehari-hari.
Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa kata akhlak berasal dari kata al-akhlaqu yang berarti tabi’at kelakuan, perangai, tingkah laku, karakter, budi pekerti, dan adat kebiasaan. Menurut imam Al-Ghazali “Akhlak ialah gambaran keadaan jiwa berupa sifat-sifat yang sudah mendarah daging yang mendorong dilakukannya perbutan-perbuatan dengan mudah lagi gampang tanpa berfikir panjang”
Rasulullah yang menjadi teladan umat muslim pun telah menerapkan akhlak mulia agar umatnya dapat mencontoh perilaku mulia yang nabi lakukan. Rasulullah juga menyatakan bahwa kehadiran beliau sebagai nabi dan rasul di muka bumi ini adalah untuk menyempurnakan akhlak. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
إنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ
“Sesungguhnya aku hanyalah diutus untuk menyempurnakan akhlak yang luhur.” (HR. Ahmad)
Salah satu akhlak mulia Rosulullah Saw, ialah memiliki kemuliaan diri, kehormatan diri, dan menahan diri yaitu iffah. Sifat iffah perlu kita contoh dan kita tanamkan sejak dini, dan di terapkan dalam kehidupan sehari hari, baik di rumah maupun dalam masyarakat. (Nurulhaq et al. n.d.)
Sifat iffah merupakan sifat yang timbul dalam diri seorang muslim untuk mencegah perkara yang diharamkan dan rasa untuk menjauhi perkara yang buruk. Sifat iffah juga dapat dimaknai sebagai usaha memelihara kesucian tubuh. Seorang muslim yang telah tertanam dalam dirinya sifat iffah akan selalu membatasi dirinya agar tidak melakukan perbuatan maksiat dan berusaha menjauh dari hal-hal yang diharamkan. Sifat iffah adalah sifat mulya yang amat dicintai oleh rasulullah. Karena ketika seseorang telah tertanam dalam dirinya sifat iffah akan lahir akhlak terpuji lainnya seperti sabar, qanaah, jujur, santun dan timbul sikap sikap mulya lainnya seperti sikap waro’,sikap welas, dan sikap-sikap terpuji lainnya.
Namun dapat kita lihat nilai sikap iffah dizaman sekarang mudah menurun karena adanya perkembangan IPTEK yang berkembang pesat, contohnya seperti hujatan yang bisa dilakukan melalui media sosial. Sangat mudah di zaman sekarang untuk melakukan cemooh kepada seseorang yang bahkan tidak dikenal, Hal ini dapat mengurangi nilai sikap iffah yang telah tumbuh dalam diri umat muslim. Karena ketika kita melihat sesuatu yang tidak sesuai syariat atau norma di media sosial lalu ikut melakukan hujatan yang dilakukan oleh orang-orang dimedia sosial atau biasa disebut dengan netizen yang bahkan kita pun tidak mengenal seseorang yang kita hujat di media sosial. Sehingga ketika melakukan hujatan kita tidak merasa malu atas apa yang kita perbuat karena tidak tampak di depan mata. hal tersebut sama saja dengan meningglkan perintah allah yaitu berkatalah dengan benar.
وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّة ضِعْفًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْل ذَا سَدِيدًا
“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.” (Surat Annisa’, Ayat 9)
Untuk memperbaiki dari hal yang buruk hendaknya kita tidak meninggalkan nasehat ulama, karena nasehat ulama mendekatkan pada perintah Alloh dan rosul-Nya. Sebaliknya maka dari itu ketika sikap iffah sudah mendarah daging dalam diri umat muslim. Maka kita akan lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas di kehidupan sehari-hari dan media sosial. Karena pribadi yang telah tertanam sikap iffah akan menjauhi perkara-perkara yang tidak disukai allah dan menjauhi hal-hal yang diharamkan dalam agama islam.
DAFTAR PUSTAKA
Nurulhaq, Dadan, Miftahul Fikri, Habibah Nur Azizah, Fitria Nada Rohmah, and Ghina Fadlilah Sukmara. n.d. “Urgensi Iffah Bagi Masyarakat Sekolah.”