Parkir adalah kebutuhan pokok setiap warga sekolah terutama siswa dan guru yang membawa kendaraan motor, mobil di sekolah. Dari tahun ke tahun pengguna motor dan mobil juga semakin banyak di sekolah, hal tersebut seiring dengan keinginan seseorang untuk mempermudah dalam urusan transportasi. Tanpa diantar orangtua, anak-anak bisa mengendarai motor sendiri ke sekolah. Namun fakta dilapangan, sekolah yang pada umumnya berada di perkotaan dengan lahan yang sempit, sekolah tidak bisa menyediakan tempat parkir yang representatif. Walhasil banyak kendaraan diparkir di tempat yang tidak semestinya, sehingga mengakibatkan kesemrawutan dan ketidakaturan kendaraan. Banyak kendaraan motor dan mobil yang diparkir di jalan menuju ruang kelas, didepan kantor guru, didepan masjid bahkan didepan kelas yang mengakibatkan kegiatan belajar kurang terfokus, karena pandangan motor yang tidak tertata rapi. Disebabkan lahan parkir yang tidak mencukupi, siswa memparkir kendaraan di jalan umum akan semakin menambah problem kemacetan dijalan umum.
Semakin banyak jumlah siswa di sekolah yang tidak seimbang dengan lahan parkir, semakin menambah problem jika tidak segera diatasi dengan baik akan menjadi bom waktu karena siswa merasa dirugikan yang mengakibatkan kendaraan rusak mereka kena debu, terik panas matahari dan kehujanan. Permasalahan ini kalau berlarut-larut akan menjadikan suasana yang tidak kondusif di sekolah bila tidak segera diatasi.
Permasalahan parkir semestinya menjadi pemikiran bersama antara sekolah, komite dan walisiswa untuk memberikan solusi yang baik agar siswa dapat belajar dengan nyaman tanpa memikirkan kenderaan motornya yang diparkir diarea sekolah. Guru dan Satpam sekolah perlu diperdayakan mengatasi masalah ini. Parkir yang penuh dan tidak teratur biasanya untuk tongkrongan siswa yang kosong pelajaran atau waktu istirahat yang rentan untuk berbuat kriminal dengan mengambil helm, mengambil sparepart motor.
Kedepan sekolah perlu mengkalkulasi jumlah siswa diawal tahun pelajaran dengan lahan yang akan dibuat parkir yang representatif dengan pengawasan CCTV dan satpam sekolah serta penataan motor berbanjar rapi perlu diterapkan dengan tegas untuk menghemat tempat. Kalau masih buntu bisa mengadakan kerjasama dengan masyarakat membuka parkir murah. Sekolah dengan membuat kesepakatan, sehingga tidak bermasalah kedepannya.
Walhasil jika tempat parkir representatif maka peserta didik, guru, tenaga kependidikan akan parkir dengan mudah dan nyaman. Tidak rasa ketakutan dalam memarkir kendaraan suasana kegiatan belajar mengajar pun menjadi aman dan lancar.