• Home
  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Selasa, Oktober 28, 2025
  • Login
  • Register
Kawan Islam
Advertisement
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login
No Result
View All Result
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login
No Result
View All Result
Kawan Islam
No Result
View All Result

Pendidikan dalam Perspektif Islam

Nanang Qosim by Nanang Qosim
Oktober 27, 2018
in Artikel

Tulisan Lain(Dibaca Kawanmu)

MANAJEMEN KURIKULUM BERBASIS PENDIDIKAN LIFE SKILL DI PONDOK PESANTREN PROGRESIF FATHIMAH AL-AMIN

Mengenal Diri Sendiri: Jalan Menuju Kebijaksanaan Sejati

Transformasi Sosial

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0

Para ahli hukum Islam telah mengajarkan  bahwa sesungguhnya, manusia yang telah menyucikan hatinya memiliki akses yang lebih kepada alam malakut-khayali dan alam jabarut-ruhani sejak ia berada di alam ciptaan ini. Karena, hati  manusia-manusia seperti ini sesungguhnya sudah berada dalam proses kembali kepada Allah saat tubuh mereka masih terikat kepada alam ciptaan ini. “Matilah kalian sebelum kalian mati” begitulah Rasulullah Saw. mengajarkan.

Secara epistemologis, Islam mengakui bahwa kemampuan atau daya mengetahui manusia juga mencakup daya intuisi (khayali-imajinal) dan daya rohani (dzawi). Yang pertama untuk mengakses alam malakuti-khayali, dan yang satunya untuk mengakses alam jabarut-rohani. Sayangnya, paradigma pendidikan materialistik yang dominan sekarang ini hanya mempromosikan daya rasional saintifik dan ketrampilan praktis belaka. Akibatnya, anak-anak kita tidak menghargai serta tidak memiliki pengetahuan tentang realitas yang lebih tinggi, yakni realitas malakut dan rohani tersebut di atas, dan cara mencapai pengetahuan tentang keduanya. Dalam konteks materialistik seperti ini, pengetahuan hanya dianggap bernilai jika memiliki kegunaan pragmatis belaka.

Akibatnya, bagi orang-orang seperti ini, yang penting adalah memiliki kemampuan yang bermanfaat bagi upaya mengumpulkan berbagai pencapaian duniawi. Hal ini bukan saja akan merusak kehidupan kemasyarakatan, melainkan justru akan menjerumuskan anak-anak kita kepada kesengsaraan.

Yang tak kalah penting, pendidikan kita hanya memandang sebelah mata pengembangan kemampuan anak-anak kita dalam mengapresiasi keindahan (estetika). Padahal, keindahan, selain memberikan kebahagiaan menikmatinya dan melembutkan jiwa, adalah sarana untuk mengembangkan keimanan dan kecintaan kepada Allah juga, seba gaimana pernyataan Nabi SAW, “Aku melihat Allah dalam Keindahan-Nya Yang Sempurna.” Dan bahwa keindahan adalah salah satu Sifat-Nya pula: “Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan.”

Hasilnya, kita merasa telah mendidik anak-anak kita dengan keimanan dan kecintaan kepada Allah SWT, tapi kenyataannya kita merasa ragu apakah, misalnya, mereka benar-benar beriman dan cinta kepada Allah dan bukannya malah cenderung menuhankan harta, kekuasaan, dan sebagainya? Apakah masih tersisa dalam diri mereka semangat kasih-sayang, amal saleh, dan pengorbanan, yang sesungguhnya menjadi inti ketakwaan dan sekaligus sumber makna hidup bagi mereka?

Akhirnya, kita dapati masyarakat kita, termasuk anak-anak kita, diterpa gejala-gejala kehampaan hidup, kemerosotan akhlak, perusakan lingkungan hidup, vandalisme, kebencian, premanisme, dan sikap nafsi-nafsi, serta berbagai gejala dehumanisasi yang amat memprihatinkan. Maka, satu-satunya jalan untuk memecahkan masalah serius bangsa adalah dengan mengubah paradigma pendidikan kita, dalam ranah teori dan praktiknya, dari berpusat rasional-saintifik dan vokasional kepada orientasi ruhaniah, akhlak, dan estetika.

Dengan kata lain, seharusnya, kurikulum pendidikan kita perlu disusun sesuai prioritasnya yang benar, mulai dari yang dasar hingga yang paling praktis. Pengembangan kemampuan akademik –meliputi kemampuan berpikir logis- analitis, kemampuan observasi-saintifik, keingintahuan, serta kemampuan vokasional atau life skills— mestilah didasarkan pada perspektif rohaniah, akhlaki, dan estetik seperti tersebut di atas.

Terbukti, bukan saja daya rohaniah, akhlaki, dan estetik akan membimbing penerapan kemampuan rasional-saintifik dan vokasional secara benar, kedua kemampuan yang disebut belakangan justru akan mencapai puncaknya dengan dukungan kemampuan-kemampuan yang disebut terdahulu. Kenyataannya, berbagai penelitian mengenai peran kecerdasan sosial-emosional dan kecerdasan rohaniah-personal kiranya telah cukup membuktikan hal ini. Yakni, bahwa kiprah manusia untuk meraih kesuksesan-kesuksesan duniawi, termasuk belajar dan berusaha, justru akan makin meningkat jika diarahkan dan diterapkan dengan panduan daya-daya lebih tinggi tersebut.

Oleh karenanya, sudah waktunya pengajaran kerohaniahan dan akhlak dalam konteks ini mestilah tak berhenti pada sekadar rutinitas peribadatan dan pengajaran akhlak yang bersifat kognitif belaka, melainkan didasarkan pada pemahaman makna batiniah dari ajaran-ajaran agama serta akhlak tersebut dan diselenggarakan dengan berbekal kebersihan hati juga semangat kasih-sayang.

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: IslamPendidikan
Previous Post

Melacak Doktrin Kafa’ah dalam Pernikahan

Next Post

Menjaga Keberagaman Bangsa Indonesia

Nanang Qosim

Nanang Qosim

Penulis Lepas, Dosen UIN Walisongo Semarang, Guru PAI dan Budi Pekerti SMAN 15 Semarang, Pengurus DPD AGPAII Kota Semarang, Pengurus MGMP PAI SMA Kota Semarang, Pengurus ISNU Kab. Demak, Pengurus LTN NU Kota Semarang, Mantan Redaktur Jurnal EDUKASI UIN Semarang. Pengajar di PP. Darul Falah Be-Songo Semarang.

Related Posts

MANAJEMEN KURIKULUM BERBASIS PENDIDIKAN LIFE SKILL DI PONDOK PESANTREN PROGRESIF FATHIMAH AL-AMIN
Artikel

MANAJEMEN KURIKULUM BERBASIS PENDIDIKAN LIFE SKILL DI PONDOK PESANTREN PROGRESIF FATHIMAH AL-AMIN

Agustus 20, 2025
Mengenal Diri Sendiri: Jalan Menuju Kebijaksanaan Sejati
Akhlak

Mengenal Diri Sendiri: Jalan Menuju Kebijaksanaan Sejati

Juli 30, 2024
social changes
Artikel

Transformasi Sosial

Agustus 30, 2023
kekerasan seksual di pesantreen
Artikel

Kekerasan Seksual dalam Kerangka Etika Islam di Pesantren

Agustus 30, 2023
KUOTA PEREMPUAN DI DALAM PARLEMEN
Artikel

KUOTA PEREMPUAN DI DALAM PARLEMEN

Agustus 27, 2023
Please login to join discussion

Recommended

MAN 02 Kota Semarang Juarai Torpedo Futsal Jateng & DIY

Oktober 30, 2018
TAQWANYA PARA PEMULA

TAQWANYA PARA PEMULA

September 13, 2020

Don't miss it

Shalat Berjamaah Ketika ada Wabah Corona
Agama

Shalat Berjamaah Ketika ada Wabah Corona

Juni 2, 2020
Abu al-Hasan Al-Syadzili
Pengetahuan Islam

Abu al-Hasan Al-Syadzili

Juni 27, 2023
Hidrogen dan Helium, Unsur Pertama pada Penciptaan Alam Semesta
Islam dan Sains

Hidrogen dan Helium, Unsur Pertama pada Penciptaan Alam Semesta

Juni 4, 2020
Hikmah & Muhasabah

Mau Ngejar Apa?

Oktober 27, 2018
Kajian Kontekstual Riba
Hukum

Kajian Kontekstual Riba

Juni 3, 2020
Berita

Berikan Motivasi bagi Siswa-Siswi Penghafal Alquran

November 6, 2018

KawanIslam.com merupakan media remaja Islam Indonesia untuk..

Categories

  • Acara
  • Agama
  • Akhlak
  • Artikel
  • Berita
  • Cerpen
  • Forum Rohis
  • Hikmah & Muhasabah
  • Hukum
  • Islam dan Sains
  • Kirim ke kawanislam
  • Kiriman Pembaca
  • Kisah Inspiratif
  • Kolom Guru & Orang Tua
  • Konsultasi
  • Pengetahuan Islam
  • Psikologi
  • Qur'an & Hadits
  • Sejarah dan Budaya
  • Video
  • World

Browse by Tag

akhlak Amin Syukur cerpen demokrasi forum guru forum orang tua Haji hikmah hukum Indonesia Islam islam dan sains islam nusantara Kafir karakter anak kebahagiaan Kesabaran kesetaraan gender kisah sufi Literasi Man 2 Semarang maulid nabi Maulud Muhammad Nabi Ibrahim NKRI NU pendidikan karakter Rohis sains Sains islam Sejarah sejarah islam sirah Nabawi siroh solusi spiritualitas beragama sufi tafsir tafsir kontekstual Taqwa tasawuf tokoh sufi Toleransi Umrah

Recent News

Pondok Pesantren Progresif Fathimah Al-Amin Menggelar Kegiatan Training Motivation Mengenai Inspirasi Hidup yang Berkah dan Bermanfaat

Pondok Pesantren Progresif Fathimah Al-Amin Menggelar Kegiatan Training Motivation Mengenai Inspirasi Hidup yang Berkah dan Bermanfaat

Oktober 10, 2025
Proses Penyucian Najis Mughaladzah dalam Perspektif Ilmu Kimia

Proses Penyucian Najis Mughaladzah dalam Perspektif Ilmu Kimia

September 1, 2025

© 2018 KawanIslam - Web Developer KawanIslam.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Pancasila Mengurai Krisis Kebangsaan

Pendidikan dalam Perspektif Islam

 
Menjaga Keberagaman Bangsa Indonesia
No Result
View All Result
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login

© 2018 KawanIslam - Web Developer KawanIslam.

Send this to a friend