Hai yang berselimut!. Bangkitlah, lalu berilah peringatan. Agungkanlah Tuhanmu. Bersihkanlah Pakaianmu, dan tinggalkanlah dosa (QS. Al-Muddatsir : 1-5)
Ketika wahyu kedua ini turun, Rasul saw memulai dakwah secara diam-diam dan hanya di lingkungan orang terdekat saja. Perintah ‘membersihkan pakaian’ dapat dipahami bahwa peringatan itu khususnya untuk istri dan orang-orang di rumah beliau. Nabi juga menyampaikan dakwah kepada teman dekat yang beliau anggap dapat menerima ajaran Islam dan sekiranya tidak menimbulkan reaksi yang dapat menghalangi lajunya dakwah.
Tahapan awal ini mengajarkan kepada kita agar selalu membuat perrencanaan yang matang dan mengambil langkah-langkah yang praktis dan efektif agar kita berhasil meraih tujuan. Berbagai sarana dipersiapkan secara cermat, namun semua langkah itu tetap dilandasi sikap tawakal kepada Allah, dan jangan dianggap sebagai satu-satunya penentu keberhasilan. Sebab sikap yang menafikan kuasa Allah seperti itu akan merusak fondasi keimanan kepada Allah dan bertentangan dengan tabiat dakwah Islam.
Bagian ini mengandung pelajaran bagi para da’I untuk senantiasa bersikap lentur (tidak kaku) dalam menyampaikan dakwah sehingga mungkin di satu waktu dakwah dilakukan secara diam-diam tetapi di waktu lain secara terang-terangan. Di satu waktu dengan metode yang lemah lembut dan di waktu lain dengan sikap yang lebih tegas dan keras, sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi pada zamannya.
Materi Dakwah Rasulullah
Dalam Al-Qur’an Allah SWT menegaskan bahwa Muhammad SAW diutus untuk menebar Rahmat buat sekalian alam. Materi Dakwah Rasulullah antara lain:
- Mengesakan Allah SWT (Tauhid) secara mutlak
Manusia bukanlah budak atau hamba dari apa pun juga yang ada di bumi atau di langit. Sebab semua yang ada di langit dan di bumi adalah hamba Allah SWT yang rendah di hadapan keagungan-Nya, dan tunduk terhadap perintah-Nya.
- Kehidupan Akhirat
Akan tiba saatnya ketika manusia harus menghadap Tuhan dan ditanya tentang amal perbuatannya semasa hidup di dunia. “Barangsiapa yang berbuat kebajikan sebesar atom, ia akan melihatnya; dan barangsiapa yang berbuat kejahatan sebesar atom pun ia akan melihatnya juga.”
- Pembersihan jiwa
Beribadah dengan cara yang telah ditetapkan dan menjauhkan diri dari hal-hal yang menyimpang dan menyesatkan pada gilirannya dapat membersihkan jiwa dari berbagai kotoran. Al-Aktam bin Shaifi mengatakan: “seandainya yang dibawa oleh Muhammad Itu bukan suatu agama, itu tetap baik bagi perangai (akhlaq) manusia.”
- Memelihara kehidupan masyarakat Islam
Masyarakat Islam merupakan suatu kesatuan utuh yang berdasarkan ukhuwwah islamiyah (persaudaraan Islam). Berbagai metode dakwah dipilih dalam rangka kemaslahatan kaum muslim dan keberlangsungan dakwah islam.
Berdakwah di Era Digital
Di era milenial dan digital ini, terdapat banyak sarana dan metode dalam berdakwah agar lebih efektif disampaikan kepada khalayak. Ada 5 kiat yang bisa kita lakukan agar dalam berdakwah bisa lebih optimal, diantaranya sebagai berikut:
- Optimalkan semua potensi dalam berdakwah
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah mewajibkan Ihsan (kebajikan) dalam segala hal.” (HR Muslim). Artinya dalam konteks dakwah adalah harus benar-benar memahami esensi konten yang akan disampaikan. Jangan hanya sekedar copas (copy-paste) dari media tanpa pengetahuan yang mendalam tentang masalah atau isu yang akan disampaikan.
- Lakukan studi banding dari banyak sumber
Pendakwah di era digital hendaklah sering melakukan riset dari berbagai sumber, karena pembaca dan pemirsa kita adalah majemuk, dan berasal dari berbagai latar belakang dan berbagai tingkat pendidikan yang berbeda-beda.
- Hati- hati dengan kepentingan kelompok atau golongan
Selalulah ber-husnuzhan dan berusaha merangkul semua pihak, termasuk yang berbeda pandangan dengan kita. Sebab dakwah yang santun dan inklusif akan lebih diterima oleh hati nurani, dibandingkan dakwah yang eksklusif dan penuh dengan caci-maki dan fanatisme kelompok.
- Perlunya kerja team
Dalam berdakwah di era digital, maka kita perlu mengoptimalkan kerja tim (teamwork), bukan single fighter atau one man show yang akan merepotkan dan menyulitkan kita sendiri. Kerja sama tim sangat diperlukan baik saat mencari tema dakwah, melakukan riset dalam rangka memperkaya sumber-sumber data kita, serta mencari media paling tepat untuk menyampaikannya.
- Hindari kepentingan sesaat dalam berdakwah
Popularitas seringkali mengakibatkan seorang da’i menjadi tokoh layaknya selebritis. Ia lalu menghalalkan segala cara demi meningkatnya followers atau subscribernya. Hal ini bisa menyimpangkan dari tujuan dakwah, yaitu membawa misi Muhammad SAW dalam menyebarkan kasih sayang kepada umat manusia dan semesta.
Sumber:
- Metode Dakwah Rasulullah Dan Relevansinya Dengan Tantangan Dakwah Di Era Revolusi Industri 4.0 Doi: 10.15548/Mrb.V4i1.2320
- The Great Episodes of Muhammad saw, DR. Al-Buthy