• Home
  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Selasa, Oktober 28, 2025
  • Login
  • Register
Kawan Islam
Advertisement
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login
No Result
View All Result
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login
No Result
View All Result
Kawan Islam
No Result
View All Result

KUOTA PEREMPUAN DI DALAM PARLEMEN

Oleh: Rifa Anis Fauziah, Santri PP Progresif Fathimah al Amin

Rifa Anis Fauziah by Rifa Anis Fauziah
Agustus 27, 2023
in Artikel
KUOTA PEREMPUAN DI DALAM PARLEMEN

Tulisan Lain(Dibaca Kawanmu)

MANAJEMEN KURIKULUM BERBASIS PENDIDIKAN LIFE SKILL DI PONDOK PESANTREN PROGRESIF FATHIMAH AL-AMIN

Mengenal Diri Sendiri: Jalan Menuju Kebijaksanaan Sejati

Transformasi Sosial

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0

Konsep politik dalam negara yang ada di dunia ini berbeda-beda antara satu negara dengan negara yang lain. Adapun konsep politik yang negara kita anut adalah demokrasi, kewarganegaraan dan sikap nasionalis dari sudut pandang yang netral. Namun pada kenyataanya konsep-konsep itu sangatlah bias gender, terkadang memihak dan merugikan satu gender sehingga menimbulkan diskriminasi. Sejatinya pengambilan keputusan negara ini dengan melibatkan laki-laki dan perempuan merupakan sebuah sin qua non di dalam demokrasi.

Jumlah perempuan di parlemen berbeda-beda di setiap negara, akan tetapi secara umum, posisi perempuan di parlemen masih sangat kurang dibandingkan dengan laki-laki. Beberapa negara sudah memperlihatkan peningkatan keterlibatan perempuan dalam politik, seperti di Swedia, Rwanda, Bolivia, dan Kuba yang memiliki persentase perempuan di parlemen lebih dari 40%. Namun, di negara-negara lain, jumlahnya masih rendah, seperti di Indonesia yang hanya memiliki sekitar 20% perempuan di DPR. Penting untuk memperjuangkan keadilan gender di dalam politik dan meningkatkan representasi perempuan di parlemen.

            Di masa sekarang ini sedang ramai sekali para aktivis dunia dalam mendorong perempuan agar terjun langsung ke dalam parlemen. Mereka menggaungkan pengarusutamaan gender ataupun kesetaraan gender. Melalui keterlibatan perempuan di dalam parlemen diharapan mereka bisa mewakili suara para perempuan lainnya. Sebuah progres dari PBB pada tahun 1995 secara khusus menganalisa masalah gender dan pembangunan di 174 negara antara lain menyatakan:

“Walaupun memang benar tidak ada kaitan langsung antara tingkat partisipasi perempuan di lembaga-lembaga politik dengan kontribusi mereka terhadap kemajuan kaum perempuan, namun tingkat keterwakilan perempuan sebesar 30 persen di lembaga-lembaga politik dapat dipandang sebagai sesuatu yang amat penting untuk menjamin agar kaum perempuan memiliki pengaruh yang bermakna dalam proses politik.”[1]

Dari pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kuota  perempuan di parlemen hanya 30%. Angka tersebut menunjukkan terdapat ketimpangan antara partisipasi laki-laki dan perempuan dalam politik. Keberadaan sistem kuota ini hanyalah cara untuk memastikan kepentingan politik perempuan terartikulasi dan terwakili. Seruan untuk kuota bagi perempuan adalah merupakan isu yang lebih luas dan lebih kuat untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dalam politik. Mungkin pernyataan di atas menimbulkan pertanyaan begitu pentingkah politik bagi perempuan? Jawabannya adalah “iya, tentu saja!, Jumlah perempuan mayoritas di negeri ini, tetapi masih banyak hak-hak perempuan yang belum diperoleh secara layak dan sering dikesampingkan dalam pengambilan kebijakan.

Peran perempuan Indonesia dalam parlemen sangat rendah, menurut data World Bank (2019), Indonesia menempati urutan ke-7 se-Asia Tenggara dalam hal keterwakilan perempuan di parlemen. Kurangnya partisipasi dari perempuan dalam politik, khususnya di negeri tercinta ini, mengakibatkan kurangnya tanggapan konstruktif terhadap isu-isu politik terkait kesetaraan gender dan gagal menjawab isu-isu utama yang dihadapi perempuan. Lebih miris lagi dari 30 persen kuota perempuan itu, Indonesia belum bisa mencapainya. Presiden harus bisa membuat rancangan peraturan Presiden tentang ‘Grand Design’. Tujuan dari ‘Grand Design’ adalah untuk meningkatkan kualitas perempuan agar bisa berperan dalam pengambilan keputusan di parlemen. Hal ini bisa mempercepat pencapaian kesetaraan gender, seperti yang digaungkan dan dituntut oleh para aktivis gender di seluruh dunia.

Tentunya dengan rendahnya partisipasi perempuan dalam parlemen menjadi sebuah problematik yang harus diselesaikan guna terwujudnya keputusan-keputusan negara yang berkeadilan gender. Mungkin masih sedikit kaum perempuan yang sadar akan kedudukannya dalam dunia masyarakat, padahal sudah jelas tertera dalam surat at-Taubat ayat 71;

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ أُولَٰئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.[2]

Mungkin kita perlu menjadikan revolusi di Rusia sebagai roll model. Seperti yang diceritakan oleh Troztky dalam buku Sarinah, di buku tersebut diceritakan bagaimana kaum perempuan sangat berperan dalam revolusi negaranya.

            Jika kita tengok historis negara ini beberapa tahun silam, telah terbukti bahwa presiden Indonesia  pada tahun 2001-2004 berhasil di pegang oleh perempuan, yaitu ibu Megawati Soekarno Putri. Seharusnya keberhasilan tampilnya seorang presiden perempuan bisa menjadi sebuah inspirasi dan motivasi agar perempuan di negara ini memiliki semangat juang yang tinggi untuk dapat turut andil ke dalam parlemen.

Terbukti, budaya patriarki di negeri ini masih sangat kuat, bisa kita lihat ketika ibu Megawati menjabat presiden masih cukup banyak penolakan di dalamnya. Jika kita masih terus memelihara pola pikir patriarki, misalnya: dengan berasumsi bahwa perempuan tidak cocok memimpin negara karena sering mengandalkan perasaan; tugas wanita itu cukup mengurusi sumur, Kasur, dan dapur saja, dan lain sebagainya. Maka kapan akan maju negara ini, jika masyarakatnya masih memiliki mindset seperti itu. Seharusnya dalam Upaya bersama mewujudkan kemajuan negara tidak melihat pada jenis gender tapi berdasarkan pada kemampuannya. Maka jika ada perempuan yang lebih mampu daripada laki-laki dalam memegang suatu urusan kepemimpinan, kenapa tidak?…

Simpulan Saya, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab rendahnya kuota perempuan di parlemen Indonesia, yaitu:

  1. Budaya patriarki masih sangat kuat dan peran wanita sering dianggap sebagai pengasuh anak dan pengurus rumah tangga.
  2. Rendahnya tingkat pendidikan dan partisipasi politik perempuan. Meskipun tidak sedikit perempuan memiliki tingkat pendidikan yang sama dengan laki-laki, namun masih banyak wanita yang kurang memperhitungkan politik sebagai pilihan karirnya. Mereka juga enggan untuk turut berpartisipasi dalam proses dan kontestasi politik.
  3. Laki-laki sangat dominan dalam pengambilan keputusan, maka kebijakan yang dibuat juga lebih cenderung mendukung kepentingan kaum laki-laki.
  4. Meskipun sudah ada kuota perempuan dalam pemilihan legislatif, namun jumlahnya masih kurang signifikan sehingga tidak bisa memberikan kontribusi yang besar dalam meningkatkan jumlah perempuan di parlemen.

5. Partai politik masih jarang memberikan dukungan yang cukup pada perempuan yang ingin terjun ke dunia politik. Partai-partai sangat kurang dalam memberikan pelatihan ataau akses pada dana kampanye yang cukup agar perempuan bisa terpilih menjadi wakil masyarakat di parlemen.

 

[1]Azza Karam, Perempuan di Parlemen; Bukan Sekedar Jumlah, Akmal Syams, (Jakarta, AMEEPRO, 2002), hlm.2.

[2] Tafsir Q, Al Qur’an Q.S At Taubah/9:71. Surat At-Taubah Ayat 71 | Tafsirq.com

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: demokrasikesetaraan genderparlemen
Previous Post

Rahasia Manusia (5)

Next Post

Tasawuf Prof. Amin Syukur

Rifa Anis Fauziah

Rifa Anis Fauziah

Related Posts

MANAJEMEN KURIKULUM BERBASIS PENDIDIKAN LIFE SKILL DI PONDOK PESANTREN PROGRESIF FATHIMAH AL-AMIN
Artikel

MANAJEMEN KURIKULUM BERBASIS PENDIDIKAN LIFE SKILL DI PONDOK PESANTREN PROGRESIF FATHIMAH AL-AMIN

Agustus 20, 2025
Mengenal Diri Sendiri: Jalan Menuju Kebijaksanaan Sejati
Akhlak

Mengenal Diri Sendiri: Jalan Menuju Kebijaksanaan Sejati

Juli 30, 2024
social changes
Artikel

Transformasi Sosial

Agustus 30, 2023
kekerasan seksual di pesantreen
Artikel

Kekerasan Seksual dalam Kerangka Etika Islam di Pesantren

Agustus 30, 2023
DEMONusaSyuraKRASI
Artikel

DEMONusaSyuraKRASI

Juni 3, 2020
Please login to join discussion

Recommended

Madu: Obat Mujarab dalam Al-Quran

Madu: Obat Mujarab dalam Al-Quran

Juni 4, 2020
Ayat-Ayat Riba

Ayat-Ayat Riba

Juni 4, 2020

Don't miss it

Berita

MAN 02 Kota Semarang Juarai Torpedo Futsal Jateng & DIY

Oktober 30, 2018
Kajian Kontekstual Riba
Hukum

Kajian Kontekstual Riba

Juni 3, 2020
Rahasia Manusia (3)
Akhlak

Makna Syahadat

Juni 4, 2020
Panggilan Haji
Akhlak

Panggilan Haji

April 13, 2021
Singa Allah dan Panglima Syuhada
Hikmah & Muhasabah

Singa Allah dan Panglima Syuhada

Februari 13, 2022
Mandi Cahaya di Madinah – Refleksi Buya Hamka
Hikmah & Muhasabah

Mandi Cahaya di Madinah – Refleksi Buya Hamka

April 24, 2021

KawanIslam.com merupakan media remaja Islam Indonesia untuk..

Categories

  • Acara
  • Agama
  • Akhlak
  • Artikel
  • Berita
  • Cerpen
  • Forum Rohis
  • Hikmah & Muhasabah
  • Hukum
  • Islam dan Sains
  • Kirim ke kawanislam
  • Kiriman Pembaca
  • Kisah Inspiratif
  • Kolom Guru & Orang Tua
  • Konsultasi
  • Pengetahuan Islam
  • Psikologi
  • Qur'an & Hadits
  • Sejarah dan Budaya
  • Video
  • World

Browse by Tag

akhlak Amin Syukur cerpen demokrasi forum guru forum orang tua Haji hikmah hukum Indonesia Islam islam dan sains islam nusantara Kafir karakter anak kebahagiaan Kesabaran kesetaraan gender kisah sufi Literasi Man 2 Semarang maulid nabi Maulud Muhammad Nabi Ibrahim NKRI NU pendidikan karakter Rohis sains Sains islam Sejarah sejarah islam sirah Nabawi siroh solusi spiritualitas beragama sufi tafsir tafsir kontekstual Taqwa tasawuf tokoh sufi Toleransi Umrah

Recent News

Pondok Pesantren Progresif Fathimah Al-Amin Menggelar Kegiatan Training Motivation Mengenai Inspirasi Hidup yang Berkah dan Bermanfaat

Pondok Pesantren Progresif Fathimah Al-Amin Menggelar Kegiatan Training Motivation Mengenai Inspirasi Hidup yang Berkah dan Bermanfaat

Oktober 10, 2025
Proses Penyucian Najis Mughaladzah dalam Perspektif Ilmu Kimia

Proses Penyucian Najis Mughaladzah dalam Perspektif Ilmu Kimia

September 1, 2025

© 2018 KawanIslam - Web Developer KawanIslam.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
DEMONusaSyuraKRASI

KUOTA PEREMPUAN DI DALAM PARLEMEN

 
Kekerasan Seksual dalam Kerangka Etika Islam di Pesantren
No Result
View All Result
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login

© 2018 KawanIslam - Web Developer KawanIslam.

Send this to a friend