• Home
  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Selasa, Oktober 28, 2025
  • Login
  • Register
Kawan Islam
Advertisement
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login
No Result
View All Result
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login
No Result
View All Result
Kawan Islam
No Result
View All Result

Ibnu Atha’illah as-Sakandari

Oleh: Ulpani Kholishoh (Santri Fathimah al-Amin)

M. Zahri Johan by M. Zahri Johan
Juni 27, 2023
in Pengetahuan Islam, Sejarah dan Budaya
Ibnu Atha’illah as-Sakandari

Tulisan Lain(Dibaca Kawanmu)

Proses Penyucian Najis Mughaladzah dalam Perspektif Ilmu Kimia

Amalan dan Do’a Rabu Terakhir di Bulan Safar (Rebo Wekasan)

Masjid Nabawi

  • 1share
  • 0
  • 0
  • 1

Ibnu Athaillah As-Sakandari memiliki nama lengkap Tajuddin Abu al-Fadhl Ahmad bin Muhammad bin Abdul Karim bin Athaillah al-Judzami al-Maliki al-Iskandari. Beliau lahir di Iskandariah (Alexandria) Mesir di akhir masa Perang Salib ke-7 pada tahun 1250 M.

Masa kecilnya tumbuh dalam keluarga yang mencintai ilmu pengetahuan sekaligus ketat dalam mengamalkan ajaran islam. Kakek dari jalur ayahnya adalah seorang ulama fiqih ahlul hadits pada masanya. Ibnu Athaillah banyak menghabiskan masa remajanya untuk belajar pada beberapa ulama di kota kelahirannya. Salah satu gurunya adalah al-Faqih Nasiruddin al-Mimbar al-Judzami. Saat itu Iskandariah merupakan salah satu Kota Ilmu di Semenanjung Mesir. Dia mempelajari berbagai bidang keilmuan mulai dari fiqih, tafsir, hadis, dan ushul fiqih.

Pada awal perjalanan ilmiahnya, Ibnu Athaillah sangat terpengaruh kakeknya, seorang alim yang sangat getol menentang tasawuf dan tidak mengakui kaum sufi. Tidak hanya menentang, ia pun mengecam dan mencela mereka. Suatu ketika Ibnu Athaillah bertemu dengan syaikh Abul Abbas al-Mursi. Setelah berkenalan dan berdialog dengan penerus Abul Hasan al Syadzili ini, Ibnu Athaillah merasakan pesona yang sangat memikat. Dia bersegera menjadikan Sang Mursyid sebagai guru spiritualnya, dan berbai’at sebagai pengikut setia Tarekat Syadziliyah. Dia dalami tasawuf dan kemudian memadukannya dengan ilmu syariat sehingga Ibnu Athaillah menjadi tokoh simbol harmoni syariat dan tasawuf.

Ibnu Athaillah hidup semasa dengan Ibnu Taimiyah, ulama besar dari Syuriah. Sebagai sesama Tokoh berpengaruh kemungkinan mereka berdua pernah bertemu dan berdiskusi tentang prinsip pemikirannya masing-masing. Ibnu Taimiyah sebagai cendekiawan sholeh yang menentang praktik-praktik sufi dan ibnu Athaillah sebagai praktisi sufi yang alim allamah.

Setelah gurunya wafat pada 1287, Ibnu Athaillah menggantikan posisinya sebagai mursyid Thariqah Syadziliyah. Ia banyak menulis karya yang menjadi bahan kajian dari masa ke masa dan tak pernah putus memberi pencerahan akal dan hati. Beliau menulis sebuah karya besar dalam bidang tasawuf yakni Kitab al-Hikam yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran spiritual di kalangan murid-murid tasawuf. Menurut Habib Luthfi bin Yahya kitab al-HIkam merupakan tasawufnya ahli tauhid, kalau kitab Ihya’ Ulumuddin karya imam al-Ghazali adalah tasawufnya para ahli fikih.

Beliau juga menulis Miftah al-Falah wa Mishbah al-Arwah, mengenai metode cerdas berdzikir dan berdoa. Kitab At-Tanwir Fi Isqath At-Tadbir, yang menjelaskan metode madzhab Syadzili dalam menerapkan sejumlah nilai sufi, terutama tentang Kepasrahan dengan prinsip tidak ikut mengatur bersama Tuhan. Kitab Lathaif fi Manaqib Abil Abbas al-Marasi wa Syaikhihi Abil Hasan, untuk mengenang guru-guru pertama tarekat Syaziliyyah. Kitab al-Qashd al-Mujarrad fi Ma’rifat al-Ismil mufrad yang mendedahkan keagungan Asma wa Shifat Allah agar bisa bertauhid dalam berdzikir. Kitab Bahjat an Nufus tentang riyadhah (senam) jiwa ala Ibnu Athaillah, serta kitab Tajul Arusy yang penuh dengan mutiara-mutiara ma’rifat.

Ibnu Atha’illah berkata, “Sesungguhnya Allah telah menjadikan dunia ini sebagai tempat kerusakan dan sumber kerusakan, hanyalah dimaksudkan agar Anda jemu dan membencinya.” Selanjutnya beliau menasihati para muridnya, “Kosongkan hatimu dari segala sesuatu selain Allah, maka Allah akan memenuhinya dengan Pengetahuan dan Rahasia”. Untuk menghindarkan diri dari ikatan dan kelekatan duniawi beliau menganjurkan sikap zuhud: “Tidaklah engkau mencintai sesuatu kecuali bahwa bahwa engkau akan menjadi budak sesuatu itu, sementara Dia (Allah) tidak berkenan sekiranya engkau menjadi budak dari selainNya”.

Kepasrahan terhadap-Nya sejak awal urusan merupakan penanda keberhasilan perjalanan seorang salik. Ibnu Athaillah mensiratkan, “Di antara tanda keberhasilan pada ujung perjuangan adalah berserah diri kepada Allah semenjak permulaan. Barang siapa yang tersinari di awalnya, maka akan tersinari pula di akhirnya”. Segala sesuatu berjalan berdasar prinsip dan perencanaan-Nya, keyakinan beliau ini terungkap dalam kalimatnya, “Segala sesuatu bertumpu pada kehendak Allah, dan kehendak Allah tak bersandar pada apa pun”. Demikianlah sekelumit pengajaran Mursyid Besar ini tentang tasawuf.

Syaikh Ibnu Athaillah As-Sakandari hidup di periode waktu peradaban Islam yang cukup rumit. Umat Islam di belahan Dunia Timur ditaklukkan oleh Mongol. Mesir di bawah kepemimpinan Mamluk menjadi negara yang aman dan beberapa kali berhasil menghalau invasi Mongol. Pasukan Mamluk memukul telak mereka di Ayn Jalut (1260 M) dan Hims (1281 M). Menjelang akhir hayatnya, beliau menyaksikan konversi Mongol ke Islam setelah Rajanya, Ghazan menjadi penganut sufi di tahun 1295. Pada hari wafatnya, 16 Jumadil Akhir 709 H/1310 M ribuan manusia mengiringi jenazah wali agung itu di Basathin Iskandariah. Kini di atas makamnya didirikan musoleum untuk mengenang kedudukannya yang mulia di sisi Allah SWT.

  • 1share
  • 0
  • 0
  • 1
Tags: Ibnu Athaillahtokoh sufi
Previous Post

Abu al-Hasan Al-Syadzili

Next Post

Kekerasan Seksual dalam Kerangka Etika Islam di Pesantren

M. Zahri Johan

M. Zahri Johan

M. Zahri Johan #Aktivitas a. Ketua Ponpes Progresif Fathimah al-Amin b. Guru MAN 2 Kota Semarang c. Pengasuh kawanislam.com # Motto Karakter adalah dasar prestasi

Related Posts

Proses Penyucian Najis Mughaladzah dalam Perspektif Ilmu Kimia
Islam dan Sains

Proses Penyucian Najis Mughaladzah dalam Perspektif Ilmu Kimia

September 1, 2025
Amalan dan Do’a Rabu Terakhir di Bulan Safar (Rebo Wekasan)
Agama

Amalan dan Do’a Rabu Terakhir di Bulan Safar (Rebo Wekasan)

Agustus 19, 2025
Masjid Nabawi
Pengetahuan Islam

Masjid Nabawi

Februari 13, 2025
Umrah
Hukum

Umrah

Februari 17, 2025
Mengenal Diri Sendiri: Jalan Menuju Kebijaksanaan Sejati
Akhlak

Mengenal Diri Sendiri: Jalan Menuju Kebijaksanaan Sejati

Juli 30, 2024
Please login to join discussion

Recommended

Mencampur Beberapa Madzhab (Talfiq)

7 Permohonan Terakhir Nabi Ibrahim

Agustus 15, 2020
Hakikat Bencana, Takdir Tuhan atau Ulah Manusia?

Hakikat Bencana, Takdir Tuhan atau Ulah Manusia?

Juni 4, 2020

Don't miss it

“The Great Game”   
Pengetahuan Islam

“The Great Game”  

Juni 4, 2020
Mencintai Rakyat dan Bangsa
Hikmah & Muhasabah

Mencintai Rakyat dan Bangsa

Juni 4, 2020
ABRAHAH
Pengetahuan Islam

ABRAHAH

Juni 4, 2020
Artikel

Meneladani Kepemimpinan Rasulullah

Oktober 30, 2018
Sifat Iffah Untuk Membatasi Diri dalam Pergaulan
Agama

Sifat Iffah Untuk Membatasi Diri dalam Pergaulan

Agustus 30, 2023
Perbedaan itu ada
Cerpen

Perbedaan itu ada

Juni 4, 2020

KawanIslam.com merupakan media remaja Islam Indonesia untuk..

Categories

  • Acara
  • Agama
  • Akhlak
  • Artikel
  • Berita
  • Cerpen
  • Forum Rohis
  • Hikmah & Muhasabah
  • Hukum
  • Islam dan Sains
  • Kirim ke kawanislam
  • Kiriman Pembaca
  • Kisah Inspiratif
  • Kolom Guru & Orang Tua
  • Konsultasi
  • Pengetahuan Islam
  • Psikologi
  • Qur'an & Hadits
  • Sejarah dan Budaya
  • Video
  • World

Browse by Tag

akhlak Amin Syukur cerpen demokrasi forum guru forum orang tua Haji hikmah hukum Indonesia Islam islam dan sains islam nusantara Kafir karakter anak kebahagiaan Kesabaran kesetaraan gender kisah sufi Literasi Man 2 Semarang maulid nabi Maulud Muhammad Nabi Ibrahim NKRI NU pendidikan karakter Rohis sains Sains islam Sejarah sejarah islam sirah Nabawi siroh solusi spiritualitas beragama sufi tafsir tafsir kontekstual Taqwa tasawuf tokoh sufi Toleransi Umrah

Recent News

Pondok Pesantren Progresif Fathimah Al-Amin Menggelar Kegiatan Training Motivation Mengenai Inspirasi Hidup yang Berkah dan Bermanfaat

Pondok Pesantren Progresif Fathimah Al-Amin Menggelar Kegiatan Training Motivation Mengenai Inspirasi Hidup yang Berkah dan Bermanfaat

Oktober 10, 2025
Proses Penyucian Najis Mughaladzah dalam Perspektif Ilmu Kimia

Proses Penyucian Najis Mughaladzah dalam Perspektif Ilmu Kimia

September 1, 2025

© 2018 KawanIslam - Web Developer KawanIslam.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Abu al-Hasan Al-Syadzili

Ibnu Atha'illah as-Sakandari

 
Bai’ah Aqabah
No Result
View All Result
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login

© 2018 KawanIslam - Web Developer KawanIslam.

Send this to a friend