• Home
  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Kamis, September 18, 2025
  • Login
  • Register
Kawan Islam
Advertisement
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login
No Result
View All Result
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login
No Result
View All Result
Kawan Islam
No Result
View All Result

HUDAYBIYAH

Bai'at ar-Ridwan

M. Zahri Johan by M. Zahri Johan
Oktober 29, 2023
in Pengetahuan Islam, Sejarah dan Budaya
HUDAYBIYAH

Tulisan Lain(Dibaca Kawanmu)

Proses Penyucian Najis Mughaladzah dalam Perspektif Ilmu Kimia

Amalan dan Do’a Rabu Terakhir di Bulan Safar (Rebo Wekasan)

Masjid Nabawi

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0

Suatu malam menjelang fajar di Madinah, Nabi saw bermimpi dengan kepala tercukur berjalan memasuki Ka’bah, sedangkan kunci pintu Ka’bah berada dalam genggamannya. Mimpi Nabi ini direkam dalam al Quran:

لَقَدْ صَدَقَ اللّٰهُ رَسُوْلَهُ الرُّءْيَا بِالْحَقِّ ۚ لَتَدْخُلُنَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ اٰمِنِيْنَۙ مُحَلِّقِيْنَ رُءُوْسَكُمْ وَمُقَصِّرِيْنَۙ لَا تَخَافُوْنَ ۗ فَعَلِمَ مَا لَمْ تَعْلَمُوْا فَجَعَلَ مِنْ دُوْنِ ذٰلِكَ فَتْحًا قَرِيْبًا

Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya dengan Sebenarnya (yaitu) bahwa Sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat (al Fath : 27).

Pagi harinya Nabi menceritakan mimpi itu kepada para Sahabatnya. Beliau mengajak mereka untuk melaksanakan umrah bersamanya. Pada hari Senin, awal bulan Dzulqa’dah tahun 6 H sebanyak 1400 orang berangkat bersama Nabi saw untuk melaksanakan umrah ke Makkah. Beliau membawa serta 70 ekor unta gemuk yang diberi kalung sebagai tanda bahwa hewan tersebut adalah merupakan persembahan untuk Tuhan pemilik Ka’bah. Setelah berniat ihram di Dzul Hulaifah dan mengenakan kain Ihram maka rombongan kaum Muslim tersebut bertalbiyah dan berjalan dengan tenang menuju kota Makkah.

Suku Quraish yang telah mengetahui rencana kedatangan Nabi mengumpulkan seluruh kekuatannya dan bertekad menghalangi umat Islam yang hendak berkunjung ke Makkah. Bahkan Khalid bin Walid yang saat itu belum masuk Islam telah mendahului membawa pasukan berkudanya untuk mencegat Nabi di Kura’ al-Ghamim. Untuk mencegah pertumpahan darah, Nabi saw tidak langsung menuju Makkah tapi mengambil rute yang lain. Beliau bersama rombongan mengambil arah ke Hudaybiyah yang medannya berat; jalannya terjal dan sulit, berliku-liku, sempit dan turun naik, serta dipenuhi batu-batu keras yang seringkali melukai kaki para pejalan.

Hudaybiyah merupakan batas tepi Tanah Haram, jaraknya sekitar 26 km dari Masjidil Haram. Setelah sampai di sana Nabi beserta rombongan mendirikan kemah, sambil memantau perkembangan situasi. Beliau mengutus Utsman Bin Affan sebagai delegasi ke Makkah untuk bernegosiasi, bahwa kedatangan umat Islam bukan untuk berperang tapi dalam rangka melaksanakan ibadah Umrah. Ketika sampai kabar kepada Nabi bahwa Utsman kemungkinan ditahan atau telah dibunuh oleh pihak Quraish, maka Nabi saw segera mengumpulkan semua Sahabatnya. Nabi mengangkat janji Setia kepada seluruh umat Islam yang ikut bersama rombongan untuk membela diri dan kehormatan mereka hingga tetes darah penghabisan. Peristiwa bai’at ini dikenal dengan sebutan Bai’at ar-Ridhwan, dan didokumentasikan oleh al-Qur’an dalam surat al-Fath ayat 18-19.

Kabar tentang bai’at ini rupanya menggentarkan orang Quraish. Kaum musyriq akhirnya mengirimkan beberapa utusan. Empat orang delegasi yang dikirim secara berurutan yaitu Budail bin Warqa’, Urwah bin Mas’ud, Hullais dan Mukriz bin Hafsh gagal memenuhi misinya untuk membatalkan Umrah Nabi. Selanjutnya pihak Quraish mengirimkan lagi tokohnya, Suhail bin Amr.

Akhirnya tercapailah perjanjian damai Hudaybiyah yang beberapa pasalnya tampak sangat merugikan umat Islam. Disebutkan bahwa Tahun ini umat Islam harus pulang ke Madinah, dan baru boleh menunaikan umrah di tahun depan. Apabila ada pihak musyriq yang ikut Nabi ke Madinah maka harus dikembalikan ke Makkah, sebaliknya jika ada pengikut Nabi yang membelot ke Makkah maka tidak akan dikembalikan.

Kesepakatan ini menimbulkan ketidakpuasan dikalangan para Sahabat. Apalagi secara redaksional, Suhail minta agar kalimat pembuka ‘Bismillahirrahmanirrahim’ dihapus dan tulisan ‘Muhammad Rasulullah’ harus diganti dengan ‘Muhammad bin Abdullah’. Umar bin Khattab yang dikenal bertemperamen keras mengeluh kepada Abu Bakar. Merasa tidak puas dengan jawaban Abu Bakar, Ia lalu memberanikan diri protes kepada Nabi. Melihat kegusaran Umar tersebut Nabi lantas menjawab dengan tegas: “Aku adalah Rasulullah, Aku tidak akan mendurhakai-Nya, Dia Adalah penolong dan pembelaku”.

Nabi mulai menyembelih unta persembahan yang dibawa di Hudaybiyah. Ketika beliau mulai bercukur, para Sahabat dengan penuh semangat mengikutinya. Kelesuan dan kebingungan akibat perjanjian Hudaybiyah sontak hilang, berubah menjadi kelegaan dan kegembiraan. Mereka saling berebut memohon barakah doa dari Nabi, dan beliau mendoakan para Sahabatnya baik yang bercukur maupun memendekkan rambut.

Rombongan umat Islam akhirnya kembali ke Madinah. Dalam perjalanan pulang tersebut turunlah beberapa ayat yang memberikan petunjuk tentang pelaksanaan ibadah haji. Apabila jamaah haji dalam kondisi terkepung atau terhalang menuju ke Makkah sehingga tidak bisa melaksanakan ibadah haji atau umrah dengan sempurna maka bisa mencari qurban yang mudah didapat dan menyembelihnya, sehingga bisa membebaskan dari denda akibat membatalkan niat dan amalan haji/umrah.

وَلَا تَحْلِقُوْا رُءُوْسَكُمْ حَتّٰى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهٗ

dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum hadyu sampai di tempat penyembelihannya… (al Baqarah : 196)

Ketika Nabi melihat ada salah seorang sahabat yang terganggu oleh banyaknya kutu-kutu yang ada di kepalanya, turun ayat yang memperbolehkannya untuk bercukur meskipun dalam kondisi ihram dengan membayar fidyah:

فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ بِهٖٓ اَذًى مِّنْ رَّأْسِهٖ فَفِدْيَةٌ مِّنْ صِيَامٍ اَوْ صَدَقَةٍ اَوْ نُسُكٍ

jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya, maka wajiblah atasnya berfidyah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. (al Baqarah : 196)

Pada tengah malam dalam perjalanan pulang ke Madinah itu, turun ayat yang sangat membahagiakan khususnya bagi Nabi saw. Beliau bersabda: “Malam ini telah diturunkan kepadaku satu surat yang lebih kusukai dari segala apa yang disentuh oleh cahaya matahari”. Lalu beliau membacakan ayat:

اِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُّبِيْنًاۙ

Sesungguhnya kami Telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata (al Fath : 1)

Perjanjian Hudaybiyah yang poin-poin kesepakatannya tampak demikian merugikan umat Islam. Ternyata pada perjalanannya, kedamaian yang tercipta menjadi titik tolak dakwah yang luar biasa. Pada tahun 8 H, yakni dua tahun pasca Sulhul Hudaybiyah kekuatan Umat Islam membanjiri Makkah dalam peristiwa Fathul Makkah. Pembukaan kota Makkah ini menjadi pertanda berakhirnya kesombongan Jahiliyah dan hancurnya penyembahan berhala. Semua ‘keajaiban’ tersebut bisa terjadi karena keikhlasan telah menjadi landasan dalam sebuah perjuangan.

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: bai'at ar-ridwanHudaybiyahikhlas
Previous Post

Singa Allah dan Panglima Syuhada

Next Post

Wahyu Pertama

M. Zahri Johan

M. Zahri Johan

M. Zahri Johan #Aktivitas a. Ketua Ponpes Progresif Fathimah al-Amin b. Guru MAN 2 Kota Semarang c. Pengasuh kawanislam.com # Motto Karakter adalah dasar prestasi

Related Posts

Proses Penyucian Najis Mughaladzah dalam Perspektif Ilmu Kimia
Islam dan Sains

Proses Penyucian Najis Mughaladzah dalam Perspektif Ilmu Kimia

September 1, 2025
Amalan dan Do’a Rabu Terakhir di Bulan Safar (Rebo Wekasan)
Agama

Amalan dan Do’a Rabu Terakhir di Bulan Safar (Rebo Wekasan)

Agustus 19, 2025
Masjid Nabawi
Pengetahuan Islam

Masjid Nabawi

Februari 13, 2025
Umrah
Hukum

Umrah

Februari 17, 2025
Mengenal Diri Sendiri: Jalan Menuju Kebijaksanaan Sejati
Akhlak

Mengenal Diri Sendiri: Jalan Menuju Kebijaksanaan Sejati

Juli 30, 2024
Please login to join discussion

Recommended

 HUBUNGAN GURU DAN PESERTA DIDIK MAKIN MENJAUH

Oktober 21, 2018
kekerasan seksual di pesantreen

Kekerasan Seksual dalam Kerangka Etika Islam di Pesantren

Agustus 30, 2023

Don't miss it

Umrah
Hukum

Umrah

Februari 17, 2025
GERAKAN SEDEKAH
Hikmah & Muhasabah

GERAKAN SEDEKAH

Juni 4, 2020
Pandangan Islam mengenai Bisnis Online
Hukum

Pandangan Islam mengenai Bisnis Online

Juni 4, 2020
HUDAYBIYAH
Pengetahuan Islam

Bai’ah Aqabah

Oktober 29, 2023
Mencampur Beberapa Madzhab (Talfiq)
Agama

Mencampur Beberapa Madzhab (Talfiq)

Juni 2, 2020
Kiriman Pembaca

Menyelamatkan Siswa dari Racun Hoax

Oktober 26, 2018

KawanIslam.com merupakan media remaja Islam Indonesia untuk..

Categories

  • Acara
  • Agama
  • Akhlak
  • Artikel
  • Berita
  • Cerpen
  • Forum Rohis
  • Hikmah & Muhasabah
  • Hukum
  • Islam dan Sains
  • Kirim ke kawanislam
  • Kiriman Pembaca
  • Kisah Inspiratif
  • Kolom Guru & Orang Tua
  • Konsultasi
  • Pengetahuan Islam
  • Psikologi
  • Qur'an & Hadits
  • Sejarah dan Budaya
  • Video
  • World

Browse by Tag

akhlak Amin Syukur cerpen demokrasi forum guru forum orang tua Haji hikmah hukum Humor Indonesia Islam islam dan sains islam nusantara karakter anak kebahagiaan Kesabaran kesetaraan gender kisah sufi Literasi Man 2 Semarang maulid nabi Muhammad muhasabah Nabi Ibrahim nafs NKRI NU pendidikan karakter renungan Rohis sains Sejarah sejarah islam sirah Nabawi siroh solusi spiritualitas beragama sufi tafsir tafsir kontekstual tasawuf tokoh sufi Toleransi Umrah

Recent News

Proses Penyucian Najis Mughaladzah dalam Perspektif Ilmu Kimia

Proses Penyucian Najis Mughaladzah dalam Perspektif Ilmu Kimia

September 1, 2025
Studium General 2025: Peran dan Kontribusi Perempuan di Tengah Kemajuan Artificial Intelligence dan Ilmu Pengetahuan

Studium General 2025: Peran dan Kontribusi Perempuan di Tengah Kemajuan Artificial Intelligence dan Ilmu Pengetahuan

Agustus 31, 2025

© 2018 KawanIslam - Web Developer KawanIslam.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Singa Allah dan Panglima Syuhada

HUDAYBIYAH

 
Wahyu Pertama
No Result
View All Result
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login

© 2018 KawanIslam - Web Developer KawanIslam.

Send this to a friend