• Home
  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Kamis, September 18, 2025
  • Login
  • Register
Kawan Islam
Advertisement
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login
No Result
View All Result
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login
No Result
View All Result
Kawan Islam
No Result
View All Result

Etika Berkomunikasi di Medsos

Najmuddin by Najmuddin
Juni 3, 2020
in Akhlak, Pengetahuan Islam
Etika Berkomunikasi di Medsos

Tulisan Lain(Dibaca Kawanmu)

Proses Penyucian Najis Mughaladzah dalam Perspektif Ilmu Kimia

Amalan dan Do’a Rabu Terakhir di Bulan Safar (Rebo Wekasan)

Masjid Nabawi

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0

Dunia maya merupakan habitat paling disegani sebagian orang dalam berinteraksi dengan sesama manusia dari seluruh penjuru dunia. Menjadi manusia di dunia maya terkadang berbanding terbalik dengan wujud aslinya (karakter) di dunia nyata, semua orang berhak berbicara apapun di wilayah ini, para Netizen /sebutan bagi penggiat dunia maya mempunyai kebebasan dalam bersuara. Kebebasan inilah yang harus diimbangi dengan etika bersosial media.

Di era millineal seperti saat ini, gadget tak lagi menjadi barang mewah bagi masyarakat kita. Semua informasi dan interaksi kini bisa hadir dalam hitungan detik. Tentu, arus informasi yang diterima masyarakat lebih riskan akan jaminan validitas dan keaktualannya.

Dalam berinteraksi di media sosial, seseorang jauh lebih mudah dalam mengungkapkan apa yang ia pikirkan. Tak lagi ada rasa sungkan maupun canggung, bahkan seseorang yang dalam dunia nyatanya pasif, di media sosial sangat mungkin untuk bisa menjadi aktif bahkan agresif. Lalu, sudahkah masyarakat kita memahami etika-etika dalam berkomunikasi via medsos?

Media sosial harusnya mampu menjadi tonggak kemajuan bangsa, karena pesatnya penerapan teknologi informasi dan komunikasi menjadi aspek negara itu berkembang. Namun, realitas yang terjadi di masyarakat kita, adanya media sosial belum sepenuhnya mampu dipahami tentang nilai-nilai dan norma-normanya. Seseorang dengan mudahnya mengkritik bahkan menghujat orang lain maupun kelompok dengan keluar dari batas nilai kemanusiaan. Banyak sekali kita temui di beranda media sosial, orang-orang berani melakukan kritik terhadap petinggi yang mungkin ilmunya jauh lebih luas dibanding dengan kita, seseorang sekelas professor, doctor, bahkan kyai (pemuka agama) tak lagi canggung untuk kita kritik bahkan menghujatnya.

Maka, beranjak dari realitas tersebut, perlu adanya pemahaman tentang etika berkomunikasi bagi para penggiat sosial media (netizen). Menurut Chomsky seorang pakar linguistic dari barat mengatakan dalam teorinya ada yang namanya “ Freedom of Expression” kebebasan berekspresi, dan “ freedom of speech” kebebasan dalam berbicara. Adanya kebebasan inilah seseorang diberi ruang untuk menyampaikan ide dan gagasan, bahkan kritik bagi orang lain, tentu kritik yang harus diimbangi dengan solusi, bukan sekedar menjatuhkan lawan bicara. Tetapi, teori tersebut jika hanya diterapkan begitu saja akan memunculkan ketimpangan-ketimpangan dalam proses interaksi di dunia maya. Maka perlu adanya “ freedom of thinking “ yaitu kebebasan dalam berfikir. Maksudnya, ketika seseorang diberi kebebasan dalam berekspresi dan berbicara, ia harus melakukan pemahaman terlebih dahulu apa yang seharusnya ia sampaikan sebagai bentuk komunikasi terhadap orang lain. Jadi tidak akan ada yang namanya cyber bullying, ujaran kebencian, dan lainnya yang mampu membuat perpecahan di masyarakat.

Hari ini, kita bisa melihat karakter sesorang dari apa yang sehari-hari ia lakukan di media sosialnya. Seseorang yang mungkin di dunia nyatanya adalah pendiam, tidak banyak bicara, bisa saja di medsosnya menjadi orang yang aktif, dan banyak gagasan. Ada pula, seseorang yang kesehariannya biasa-biasa saja, di media sosialnya bisa jadi dia sangat terlihat religius, atau bahkan sangat liberalis. Inilah alasan, mengapa di beberapa perusahaan-perusahaan maju di dunia menggunakan metode ini (melihat akun media sosial) sebagai bentuk perekrutan pegawai/karyawan.

Yang terakhir, salah satu etika kita ketika berkomunikasi di media sosial adalah saling toleransi. Dalam hal ini, kita harus mampu menghargai gagasan atau pemikiran orang lain, meskipun itu bertentangan dengan pemikiran kita. Namun, berbeda halnya, ketika kita melihat adanya unsur ketidak benaran informasi (Hoax), maka kita patut merespon dan menyampaikan apa yang memang seharusnya itu benar dengan fakta maupun data yang kita peroleh. Karena semakin kita acuh terhadap pemberitaan bohong maka akan semakin cepat informasi yang tidak benar tersebut menjalar.

Kesantunan kita dan pemahaman kita tentang etika berkomunikasi di medsos inilah sangat penting kita terapkan sebagai bentuk bahwa kita adalah bangsa yang maju, baik secara pemikiran maupun attitude. Bukan hanya sebagai kritikus yang selalu menyalahkan pemikiran orang lain, tetapi juga mampu memberikan solusi atas apa yang kita kritik. Mari, kita mulai berkomunikasi di media sosial yang baik dengan bijak menerima informasi, dan memilah apa yang patut kita bagikan (share) dan yang seharusnya tidak untuk kita share.

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: etikakomunikasimedsos
Previous Post

Gunung Pelangi di Cina

Next Post

DARI SEKOLAH KE KULIAH

Najmuddin

Najmuddin

#Aktivitas a. Mahasiswa S1 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta b. Santri Ponpes Minhajul Muslim Yogyakarta c. Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) # Motto " Berfikir sebelum Bertindak "

Related Posts

Proses Penyucian Najis Mughaladzah dalam Perspektif Ilmu Kimia
Islam dan Sains

Proses Penyucian Najis Mughaladzah dalam Perspektif Ilmu Kimia

September 1, 2025
Amalan dan Do’a Rabu Terakhir di Bulan Safar (Rebo Wekasan)
Agama

Amalan dan Do’a Rabu Terakhir di Bulan Safar (Rebo Wekasan)

Agustus 19, 2025
Masjid Nabawi
Pengetahuan Islam

Masjid Nabawi

Februari 13, 2025
Umrah
Hukum

Umrah

Februari 17, 2025
Mengenal Diri Sendiri: Jalan Menuju Kebijaksanaan Sejati
Akhlak

Mengenal Diri Sendiri: Jalan Menuju Kebijaksanaan Sejati

Juli 30, 2024
Please login to join discussion

Recommended

Memacu Spirit Kebhinekaan

November 29, 2018

Belajar untuk Menampilkan Wajah Islam yang Damai

Oktober 27, 2018

Don't miss it

Pengetahuan Islam

Apa Itu Islam Nusantara?

Oktober 23, 2018
Truth & Victory   
Pengetahuan Islam

Truth & Victory  

Juni 4, 2020
Salafiyah Ideologis
Pengetahuan Islam

Salafiyah Ideologis

Juni 4, 2020
Pengetahuan Islam

Tasamuh ke Sesama

Oktober 30, 2018
“The Great Game”   
Pengetahuan Islam

“The Great Game”  

Juni 4, 2020
Hikmah & Muhasabah

NEGARAWAN ATAU POLITIKUS

November 1, 2018

KawanIslam.com merupakan media remaja Islam Indonesia untuk..

Categories

  • Acara
  • Agama
  • Akhlak
  • Artikel
  • Berita
  • Cerpen
  • Forum Rohis
  • Hikmah & Muhasabah
  • Hukum
  • Islam dan Sains
  • Kirim ke kawanislam
  • Kiriman Pembaca
  • Kisah Inspiratif
  • Kolom Guru & Orang Tua
  • Konsultasi
  • Pengetahuan Islam
  • Psikologi
  • Qur'an & Hadits
  • Sejarah dan Budaya
  • Video
  • World

Browse by Tag

akhlak Amin Syukur cerpen demokrasi forum guru forum orang tua Haji hikmah hukum Humor Indonesia Islam islam dan sains islam nusantara karakter anak kebahagiaan Kesabaran kesetaraan gender kisah sufi Literasi Man 2 Semarang maulid nabi Muhammad muhasabah Nabi Ibrahim nafs NKRI NU pendidikan karakter renungan Rohis sains Sejarah sejarah islam sirah Nabawi siroh solusi spiritualitas beragama sufi tafsir tafsir kontekstual tasawuf tokoh sufi Toleransi Umrah

Recent News

Proses Penyucian Najis Mughaladzah dalam Perspektif Ilmu Kimia

Proses Penyucian Najis Mughaladzah dalam Perspektif Ilmu Kimia

September 1, 2025
Studium General 2025: Peran dan Kontribusi Perempuan di Tengah Kemajuan Artificial Intelligence dan Ilmu Pengetahuan

Studium General 2025: Peran dan Kontribusi Perempuan di Tengah Kemajuan Artificial Intelligence dan Ilmu Pengetahuan

Agustus 31, 2025

© 2018 KawanIslam - Web Developer KawanIslam.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Gunung Pelangi di Cina

Etika Berkomunikasi di Medsos

 
Manusia dibangkitkan Kembali Melalui Tulang Ekor Setelah Mati
No Result
View All Result
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login

© 2018 KawanIslam - Web Developer KawanIslam.

Send this to a friend