Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Training of Trainers (ToT) Islam Rahmatan Lil-Alamin yang diadakan pada tahun 2016 di kalangan aktivis kerohanian islam di Madrasah Aliyah. hanya saja, ToT kali ini diselenggarakan untuk aktivis kerohanian Islam (Rohis) SMA Negeri. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membentuk aktivis kerohanian Islam yang memiliki wawasan yang luas tentang Islam yang damai dan toleran.
Kegiatan yang dilaksanakan pada bulan Agustus 2017 di SMA Negeri 1 Semarang tersebut diikuti oleh 25 aktivis Rohis dari SMA Negeri se-Kota Semarang. Ketua tim pengabdi, Prof. Dr. H.M. Amin Syukur, MA, menyatakan bahwa latar belakang diadakan kegiatan ini adalah karena keprihatinan atas adanya isu-isu intoleran yang cenderung mengadu-domba kalangan umat Islam beberapa tahun terakhir.
Adapun materi yang dibahas sebagai dasar adalah Pemantapan Aqidah & pengenalan berbagai ormas Islam di Indonesia. Pada sesi ini, peserta dibuka wawasannya tentang adanya berbagai macam ormas Islam dengan pandangan yang berbeda-beda. Ormas-ormas Islam di Indonesia yang didiskusikan adalah:
- Jaringan Islam Liberal (JIL),
- Nahdlatul Ulama (NU) & Muhammadiyah,
- Ikhwanul Muslimin (dan perwujudannya dalam Partai Keadilan Sejahtera) & Hizbut Tahrir (HT),
- Salafi & MTA
- Front Pembela Islam (FPI)
Selanjutnya, peserta ToT juga diajak untuk mendalami “Islam rahmatan Lil-Alamin”, dengan tujuan mengkonstruksi pemahaman ajaran Islam yg penuh kasih sayang. Materi yang didiskusikan adalah:
- Visi & Misi Islam
- Ajaran kasih sayang dlm sejarah Islam, dengan contoh kasus
- Piagam Madinah (toleransi&kerjasama)
- Perjanjian Hudaybiyah (perdamaian)
- Fatkhul Makkah (pemaafan&kasih sayang)
- Cara dakwah Nabi saw.
- Islam di Indonesia, dengan contoh kasus:
- Dakwah Walisongo (Islam nusantara)
- Zaman Keemasan/Abbasiyah (Islam berkemajuan)
Materi yang tidak kalah penting adalah “Pluralisme dalam Masyarakat Multikultural (Fiqih Ikhtilaf)”. Tujuan dari sesi ini adalah memahami kemajemukan di Indonesia dan menghilangkan sifat inklusif. Pada sesi ini peserta diajak untuk:
- Memahami kenyataan kemajemukan/perbedaan
- Pendalaman makna Piagam Madinah
- Prinsip Pluralisme Beragama dalam Islam, tata hubungan sosial dlm Islam
- Toleransi & kebebasan beragama
- Islam eksklusif vs Islam inklusif
Untuk suasana ToT yang lebih menyenangkan, Roleplay juga dilakukan untuk menginternalisasi pengetahuan peserta.
Role play ini menggunakan dialog & peran dikaitkan dg materi yg disampaikan pada sesi-sesi sebelumnya. Namun, sebelum dilakukan roleplay, peserta diajak berdiskusi tentang tema/isu-isu seputar intoleransi, dianaranya:
- Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)
- Pendirian khilafah di Suriah (ISIS) & Moro
- Intruksi menteri agama tentang Pengawasan aktivs rohis
- Razia warung dan diskotik di bulan puasa
- Pembubaran pengajian oleh ormas yang berseberangan
Kemudian, sebagai inti dari kegiatan ToT tersebut, yaitu materi “Spiritualitas Beragama”. Sesi ini bertujuan ajaran agama sehingga menghasilkan spiritualitas/akhlaq yg tinggi. Adapun materi yang dibahas adalah :
- Konsep & jenis Spiritualitas
- Konsep Agama
- Iman, Islam, Ihsan.
- Hubungan Spiritualitas dan keberagamaan
- Solusi Kontra-Radikalisme prespektif Spiritual (solusi tasawuf, solusi spiritual ibadah formal, solusi bersuci & shalat, solusi spiritualitas melalui puasa+zakat+haji)
- Strategi Kontra-Radikalisasi (kesimpulan Dr semua materi)
- Setelah pemaparan materi, peserta diajak praktik shalat khusyu
Kegiatan ToT Islam Rahmatan Lil Alamin bertujuan memberikan wawasan Islam yang damai dan inklusif. Wawasan tersebut sangat penting karena kita hidup di Indonesia yang multikultural. Kondisi tersebut dapat dicapai dengan pendekatan spiritualitas agama yang berpangkal pada inti tasawuf. Inti dari ajaran tasawuf adalah melatih jiwa dengan berbagai kegiatan yang dapat membebaskan dirinya dari dunia yang tercipta [1] , dan memunculkan akhlak yang mulia dan dekat dengan Allah SWT. Pengertian dunia ini, berhubungan dengan mental mental yang tidak dapat dilakukan pada hal hal keduniaan [2] .Jika essensi atau hakikat tasawuf adalah pembinaan mental ruhani agar selalu dekat dengan Tuhannya. Esensi inilah yang disebut sudah sejak zaman Nabi Muhammad saw [3] . Setelah ToT diharapkan para aktivis dapat menjadi Duta Islam damai di lingkungan sekitarnya (sekolah, keluarga dan masyarakat), dan berperan serta menyebarkan wawasan islam damai dan inklusif.
Referensi:
[1] Amin Syukur, 1997, Zuhud di Abad Modern, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
[2] Amin Syukur, 2006, Tasawuf bagi Orang Awwam , Pustaka Pelajar, Yogyakarta
[3] Amin Syukur, 2003, Tasawuf Kontekstual , Pustaka Pelajar, Yogyakarta