• Home
  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Selasa, Oktober 28, 2025
  • Login
  • Register
Kawan Islam
Advertisement
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login
No Result
View All Result
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login
No Result
View All Result
Kawan Islam
No Result
View All Result

Belajar Nasionalisme Dari Butet

Ahmad Riyatno by Ahmad Riyatno
Januari 29, 2019
in Kiriman Pembaca

Tulisan Lain(Dibaca Kawanmu)

Pondok Pesantren Progresif Fathimah Al-Amin Menggelar Kegiatan Training Motivation Mengenai Inspirasi Hidup yang Berkah dan Bermanfaat

Studium General 2025: Peran dan Kontribusi Perempuan di Tengah Kemajuan Artificial Intelligence dan Ilmu Pengetahuan

Pondok Pesantren Progresif Fathimah Al-Amin Mengadakan Masa Ta’aruf Santri Baru dengan Materi yang Penuh Inspiratif dan Moderat

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0

          Pebulutangkis ganda campuran Indonesia peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2012 Liliyana Natsir yang  yang lebih di kenal dengan sebutan Butet mengakhiri kariernya dari dunia bulutangkis. Final turnamen Daihatsu Indonesia Masters 2019 menjadi ajang perpisahan. Prestasi Butet yang berpasangan dengan Nova dan Owi memang luarbiasa selama 17 tahun adalah pemegang gelar juara dunia terbanyak. Bersama Nova Widianto, Butet merebut gelar juara dunia tahun 2005, 2007 dan berlanjut di tahun 2013 dan 2017 bersama Owi.  Semua gelar dipersembahkan untuk Indonesia. Butet mempunyai nasionalisme yang tinggi  lewat  olah raga bulutangkis.

Liliyana Natsir yang lahir di Manado Sulawesi Utara dengan sebutan Butet menjadi nama yang moncer dan di segani musuh di setiap pertandingan  bulutangkis.  Butet berpasangan dengan Tantowi Ahmad atau lebih di kenal dengan Owi yang lahir di Sumpiuh Banyumas Jawa Tengah  adalah  ganda campuran handal yang sudah banyak menorehkan tinta emas sebagai juara diajang bulutangkis dunia. Dalam sebuah wawancara di salah satu TV swasta, Butet mengatakan, gelar yang paling berkesan  adalah juara BWF World Championships 2017 dengan mengalahkan pasangan ganda campuran peringkat satu dunia Zheng Siwei, Chen Qingchen dengan skor 21-16 dan 21-15 dalam pertandingan pressing ketat dan bisa keluar dengan sukses hingga menjuarai dengan strategi jitu yang mematikan. Sungguh Owi, Butet meraih prestasi puncak yang sangat membanggakan sebagi kado HUT RI yang ke 72 kala itu.

Butet adalah pemain ganda campuran yang syarat pengalaman dan berkali-kali menjuarai  kejuaraan dunia dan sebelumnya Owi  adalah pengganti Nova Widiyanto yang sudah memasuki masa purna di Pelatnas karena menginjak umur 35. Setelah beberapa kali ganti pasangan akhirnya Owi bisa menggantikan posisi Nova dengan menyingkirkan  Muhammad Rijal, Devin dan Devin Lahardi lewat seleksi ketat di Pelatnas. Terpilih sebagai pengganti Nova, Owi sukses membawa gelar juara di beberapa turnamen internasional dari Malysia Open GP Gold 2011, Sunrise India Open Super Series 2011 hingga  juara Yonex All England Badminton Championships 2013.

Pantang Menyerah dan  Nasionalisme

            Ketika Butet berpamitan untuk pensiun di tahun 2019, tidak mengherankan bila publik bulutangkis seperti tidak ingin kehilangan sosok yang ramah, disiplin, pekerja keras, tekun dalam berlatih  dan pantang menyerah dalam bermain sebelum pertandingan selesai. Prinsip pantang menyerah itulah yang membentuk pribadi Butet sarat akan prestasi tingkat dunia. Chistian Hadinata menyebut ganda campuran menaikkan pamor perbulutangkisan Indonesia di tingkat dunia. Tekad Butet sudah bulat untuk pensiun dan berpamitan dengan Presiden Jokowi yang berpesan agar Butet memberikan motivasi kepada penerusnya untuk giat berlatih dan pantang menyerah di setiap pertandingan. Sungguh pengaruh Butet sangat luarbiasa di kancah perbulutangkisan Indonesia.

Satu prinsip yang dipegang Butet dan perlu dijadikan pegangan bagi penerusnya di ganda campuran adalah “ Siapapun tidak boleh menyerah sebelum kesempatan untuk menang menghilang. Kemenangan Owi Butet di berbagai pertandingan sesungguhnya tidak hanya bermakna bagi dunia olahraga, kemenangan tersebut dipersembahkan untuk negara dan bangsa, bahkan Owi, Butet pernah memberikan kado kemerdekaan Indonesia yang ke 72 dengan menjadi juara dunia  semakin meyakinkan kita betapa kecintaan kepada tanah air akan menjadi semangat yang tidak akan terenggut oleh kekuatan manapun. Semangat patriotik  Butet  relevan dijadikan penyemangat pemain bulutangkis dan seluruh rakyat Indonesia untuk bangkit bersama dan bekerja sama-sama keluar dari krisis multi dimensi di bumi pertiwi. Presiden, Menteri, Gubernur, Walikota, Bupati dan seluruh rakyat bergandengan tangan maju bersama hingga negara Indonesia tinggal landas dari kemiskinan dan kerusakan moral sebagian para pemimpin. Pantang menyerah dan nasionalisme perlu dimiliki seluruh rakyat Indonesia di saat Pilpres, Wapres sudah dekat. Gesekan diakar rumput sering terjadi karena kurangnya nasionalisme.

Butet dan Owi yang berbeda latar belakang, namun kalau sudah bermain, semua dilupakan bahu-membahu menjadi yang terbaik mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Melahirkan Butet sebagai juara yang disegani lawan dan kawan  tidak semudah membalikkan tangan dan membutuhkan proses yang lama dan berkelanjutan dengan latihan, kerja keras, doa dan tawakal, bahkan Butet masih latihan diluar program pelatnas. Lawan tanding Owi dan Butet di ganda campuran yang berasal dari berbagai negara dunia kaget dengan mundurnya Liliana Natsir karena keduanya adalah pemain yang kuat dan mempunyai teknik yang tinggi dalam bermain ‘bulu teplok’. Perjuangan Butet di kancah internasional sangat keras, wajarlah Allah swt memberikan kodo terindah keduanya yang dipersembahkan untuk negeri ini. Pertanyaan penulis, mampukah negeri ini melahirkan sosok Butet  dalam waktu yang cepat, singkat dan secara masal ? Sungguh sulit merealisasikan cita-cita ini. Butet hanya sebagian kecil dari rakyat Indonesia tapi patut kita teladani perjuangannya dalam mengharumkan nama Indonesia dikancah internasional, melalui prinsip pantang menyerah dan rasa nasionalisme yang tinggi. Richard Mainaky pelatih ganda campuran Indonesia telah memberikan pesan kepada yunior di Pelatnas  agar estafet tidak boleh terputus. Pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva, Hafiz Faisal/Gloria Emanuella Widjaja, dan Tantowi Ahmad yang sekarang dipasangkan dengan Winny Oktavina Kandow mampu meneruskan Butet All England 6-10 Maret 2019 akan menjadi pembuktian awal ajang estafet prestasi tidak mandek. Perlu disiapkan strategi handal, semangat yang menyala dan pantang menyerah ala Butet. Semoga menjadi renungan.

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: butetnasionalismepantang menyerah
Previous Post

Dahlan Dan Hasyim (1900-an) :

Next Post

93 Tahun Mengabdi Untuk Bumi Pertiwi

Ahmad Riyatno

Ahmad Riyatno

Aktivitas: -Guru Al-Qur'an Hadits, Ilmu Kalam MAN 2 Kota Semarang -Trainer ESQ Bina Hati Ikhlas Beramal -Takmir Masjid Al-Ikhlas Sambirejo Semarang - Khotib, pengisi rutin pengajian di kota Semarang - Pengarang buku " Guru pun Semakin Seksi" - kontributor artikel di beberapa surat kabar Motto : Menjadikan hidup berkah dengan menolong sesama Visi : Sejahtera Dunia Akhirat Bersama Keluarga

Related Posts

Pondok Pesantren Progresif Fathimah Al-Amin Menggelar Kegiatan Training Motivation Mengenai Inspirasi Hidup yang Berkah dan Bermanfaat
Berita

Pondok Pesantren Progresif Fathimah Al-Amin Menggelar Kegiatan Training Motivation Mengenai Inspirasi Hidup yang Berkah dan Bermanfaat

Oktober 10, 2025
Studium General 2025: Peran dan Kontribusi Perempuan di Tengah Kemajuan Artificial Intelligence dan Ilmu Pengetahuan
Berita

Studium General 2025: Peran dan Kontribusi Perempuan di Tengah Kemajuan Artificial Intelligence dan Ilmu Pengetahuan

Agustus 31, 2025
Pondok Pesantren Progresif Fathimah Al-Amin Mengadakan Masa Ta’aruf Santri Baru dengan Materi yang Penuh Inspiratif dan Moderat
Acara

Pondok Pesantren Progresif Fathimah Al-Amin Mengadakan Masa Ta’aruf Santri Baru dengan Materi yang Penuh Inspiratif dan Moderat

Agustus 20, 2025
Tasawuf Prof. Amin Syukur
Berita

Pemikiran Gender Fatimah Usman (Dari Wacana Menuju Aksi)

Agustus 16, 2025
HM Amin Syukur, Guru Besar Ilmu Tasawuf Itu Telah Tiada
Berita

HM Amin Syukur, Guru Besar Ilmu Tasawuf Itu Telah Tiada

Agustus 16, 2025
Please login to join discussion

Recommended

Islam Kaffah

Islam Kaffah

Juni 3, 2020

PROGRAM SEKOLAH DUA POLANTAS (SMDP)

November 2, 2018

Don't miss it

Rahasia Malam Nisfu Sya’ban
Hukum

Rahasia Malam Nisfu Sya’ban

Juni 4, 2020
Meneladani Strategi Dakwah Rasulullah  bagi Generasi Millenial
Pengetahuan Islam

Meneladani Strategi Dakwah Rasulullah bagi Generasi Millenial

Desember 12, 2023
Perintah Rasulullah Untuk Menanam Pohon
Islam dan Sains

Perintah Rasulullah Untuk Menanam Pohon

Juni 4, 2020
AL GAZEL
Kisah Inspiratif

AL GAZEL

Juni 4, 2020
Ibnu Atha’illah as-Sakandari
Pengetahuan Islam

Ibnu Atha’illah as-Sakandari

Juni 27, 2023
Pengetahuan Islam

Apa Itu Islam Nusantara?

Oktober 23, 2018

KawanIslam.com merupakan media remaja Islam Indonesia untuk..

Categories

  • Acara
  • Agama
  • Akhlak
  • Artikel
  • Berita
  • Cerpen
  • Forum Rohis
  • Hikmah & Muhasabah
  • Hukum
  • Islam dan Sains
  • Kirim ke kawanislam
  • Kiriman Pembaca
  • Kisah Inspiratif
  • Kolom Guru & Orang Tua
  • Konsultasi
  • Pengetahuan Islam
  • Psikologi
  • Qur'an & Hadits
  • Sejarah dan Budaya
  • Video
  • World

Browse by Tag

akhlak Amin Syukur cerpen demokrasi forum guru forum orang tua Haji hikmah hukum Indonesia Islam islam dan sains islam nusantara Kafir karakter anak kebahagiaan Kesabaran kesetaraan gender kisah sufi Literasi Man 2 Semarang maulid nabi Maulud Muhammad Nabi Ibrahim NKRI NU pendidikan karakter Rohis sains Sains islam Sejarah sejarah islam sirah Nabawi siroh solusi spiritualitas beragama sufi tafsir tafsir kontekstual Taqwa tasawuf tokoh sufi Toleransi Umrah

Recent News

Pondok Pesantren Progresif Fathimah Al-Amin Menggelar Kegiatan Training Motivation Mengenai Inspirasi Hidup yang Berkah dan Bermanfaat

Pondok Pesantren Progresif Fathimah Al-Amin Menggelar Kegiatan Training Motivation Mengenai Inspirasi Hidup yang Berkah dan Bermanfaat

Oktober 10, 2025
Proses Penyucian Najis Mughaladzah dalam Perspektif Ilmu Kimia

Proses Penyucian Najis Mughaladzah dalam Perspektif Ilmu Kimia

September 1, 2025

© 2018 KawanIslam - Web Developer KawanIslam.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
TOLAK LGBT SEBELUM AZAB DATANG

Belajar Nasionalisme Dari Butet

 
Imam yang tidak Fashih
No Result
View All Result
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login

© 2018 KawanIslam - Web Developer KawanIslam.

Send this to a friend