• Home
  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Selasa, Oktober 28, 2025
  • Login
  • Register
Kawan Islam
Advertisement
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login
No Result
View All Result
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login
No Result
View All Result
Kawan Islam
No Result
View All Result

ABRAHAH

M. Zahri Johan by M. Zahri Johan
Juni 4, 2020
in Pengetahuan Islam, Sejarah dan Budaya
ABRAHAH

Tulisan Lain(Dibaca Kawanmu)

Proses Penyucian Najis Mughaladzah dalam Perspektif Ilmu Kimia

Amalan dan Do’a Rabu Terakhir di Bulan Safar (Rebo Wekasan)

Masjid Nabawi

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0

Yaman selalu menjadi tempat perebutan pengaruh antara dua super power masa lalu, yaitu Romawi (Byzantium) dan Persia. Yahudi dan kaum pagan mendukung Persia, sedangkan Nasrani mendukung Byzantium. Ketika itu (520 M),Yaman dikuasai oleh dinasti Himyar. Dzu Nuwas, raja Himyar yang beragama Yahudi dan pro Persia berupaya menyatukan Arabia selatan di bawah otoritasnya. Raja muda itu mengintimidasi penganut Kristen di Yaman. Tahun 523 M, Ia menyerang Najran dan membakar hidup-hidup penganut Kristen di parit-parit pembakaran. Peristiwa tragis dan tindakan kejam pada orang beriman ini dikecam oleh Al Qur’an dalam surat Al Buruj:

قُتِلَ أَصْحَابُ الْأُخْدُودِ ۞ النَّارِ ذَاتِ الْوَقُودِ

Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit (4), Yang berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar, (5)

Mendengar tindakan brutal itu, penguasa Byzantium (Justin I) lalu memerintahkan sekutunya Negus di Habasyah (Ethiopia) agar memberikan perlindungan pada umat Nasrani di Yaman. Negus lalu  mengirimkan 70 ribu pasukan di bawah pimpinan Jendral Aryath dan memukul Dzu Nuwas di tahun 525 M. Kemenangan tersebut mengantarkan Aryath menjadi penguasa di Yaman.

Ternyata kehadiran tentara Habasyah memiliki motif politik terselubung yaitu untuk menguasai Yaman. Aryath dan tentaranya melakukan tindak sewenang-wenang di sana. Setelah berkuasa selama dua tahun, melalui sebuah konspirasi, Aryath dibunuh oleh salah satu komandannya yang bernama Abrahah. Selanjutnya, Ia dan keturunannya menjadi gubernur di salah satu provinsi Habasyah di Arabia Selatan itu.

Untuk melunakkan hati raja Habasyah yang marah karena pembunuhan Aryath, Abrahah bin Asyram al Habsyi menjanjikan kepada Negus untuk membangun Katedral terbesar dan teragung di Sana’a dengan nama Al Qullays (Ekklesia). Katedral itu dibuat dari barang-barang mewah; marmer dan granit peninggalan istana Ratu Sheba, salib-salib dari emas dan perak serta mimbar dari gading dan kayu hitam. Melalui gereja yang megah itu ia bermaksud menjadikan Sana’a sebagai pusat spiritualitas dan objek wisata rohani di Arabia. Ia berharap bisa menggantikan kebiasaan orang Arab yang melakukan haji di wilayah Hijaz (Ka’bah) agar berpindah ke Yaman.

Abrahah juga menjanjikan pada Negus untuk mengkristenkan Arabia serta mengamankan posisi politik Byzantium di Yaman dan Hijaz dari ancaman Persia. Untuk itu ia memiliki maksud memperkokoh kekuasaannya dengan memperluas cengkeraman politik-ekonominya ke wilayah jalur Hijaz (Yaman menuju Syam). Apalagi kondisi ekonomi Yaman saat itu tengah terpuruk akibat jebolnya bendungan besar Ma’rib yang disebabkan oleh banjir besar yang terjadi sekitar tahun 542 – 543 M.

Rencana ekspansi ke Hijaz menemukan momentumnya, ketika Abrahah punya alasan untuk menghancurkan Ka’bah sebagai pembalasan atas penghinaan yang dilakukan oleh tokoh Kinanah di gereja Al Qullays. Seorang anggota suku Bani Malik bin Kinanah sengaja membuang kotoran di kompleks gereja di hari puncak perayaan ritual. Tindakan pelecehan dari  orang Arab ini membuat murka Abrahah.

Tujuan untuk menghancurkan Ka’bah sebagai balas dendam atas pelecehan Al Qulays sebenarnya hanya bagian dari strategi politik Abrahah. Dia punya tujuan tersembunyi dibalik aksi militer tersebut. Motif politik dan ekonomi dibalik pengiriman ekspedisi militer di bawah pimpinan langsung Abrahah yang mengendarai seekor gajah besar ini disebut dalam surah Al Fil sebagai ‘tipu daya’:

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ ۞ أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ

Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu Telah bertindak terhadap tentara bergajah? (1)  Bukankah dia Telah menjadikan tipu daya mereka  itu sia-sia? (2)

Setelah menaklukkan Thaif, Abrahah mendirikan perkemahan di Maghmis yang berjarak 3,65 km dari Makkah. Tetapi rencananya menghancurkan Ka’bah ini ternyata gagal total. Beberapa faktor yang mempengaruhi kegagalan tersebut adalah:

  1. Abrahah tidak begitu memahami kondisi geografis Hijaz khususnya Makkah, sehingga kehilangan selera ketika melihat tanah Makkah yang tandus dan kering serta jalur menuju Makkah yang demikian sulit.
  2. Terjadi perpecahan dalam tubuh Pasukan Abrahah yang terdiri dari campuran orang Habsyi dan Arab. Orang-orang Arab tentunya menentang penghancuran Ka’bah dan berupaya keras untuk menolak rencana tersebut secara nyata maupun terselubung.
  3. Posisi Abrahah di pusat pemerintahannya di Yaman tidak terlalu kuat, ia menghadapi ancaman internal baik dari warga Arab Yaman yang tertindas yang siap berontak maupun dari kalangan Habsyi (pendukung Aryath) yang menjadi oposan.
  4. Pertolongan Allah lewat burung Ababil yang memenuhi langit, melontarkan batu-batu kecil sehingga menyebarkan kuman yang mematikan.

Akumulasi hal-hal di atas berdampak menggentarkan dan mengacaukan pasukan koalisi Abrahah, membuat mereka kocar-kacir dan sisanya yang selamat, termasuk Abrahah, pulang kembali ke Yaman tanpa membawa hasil. Banyak tentara yang mati  di lokasi dan sepanjang perjalanan pulang ke Yaman. Abrahah sendiri yang juga terinveksi kuman penyakit akhirnya meninggal beberapa saat sesampainya di Istana. Allah berfirman:

فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ

lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).(Al Fil : 5)

Penghancuran tentara gajah yang akan merobohkan Ka’bah terjadi sekitar tahun 547 M.  Dua puluh tiga tahun setelah peristiwa serangan tentara Abrahah ini, lahir di Makkah seorang bayi yang kelak akan menjadi manusia termulia di dunia, yaitu Nabi Muhammad saw. Peristiwa tentara bergajah ini demikian besar pengaruhnya dan menjadi pergunjingan masyarakat Arabia khususnya di wilayah Hijaz dan sekitarnya. Sehingga kelahiran nabi Muhammad saw pada 570 M dinisbahkan pada tahun gajah ini.

Kekuasaan berlangsung silih berganti di Yaman setelah wafatnya Abrahah. Setelah dua keturunannya yaitu Yaksum dan Masru’ berkuasa, Saif  Al Himyari yang didukung Hirah dan Persia berhasil merebut Yaman dari Habasyah pada tahun 575 M. Akan tetapi selanjutnya Persia mengambil alih penguasaan atas Yaman dan menjajahnya selama 50 tahun. Pada 628 M, tahun ke-6 setelah Nabi saw hijrah ke Madinah, gubernur Persia ke-5 di Yaman yang bernama Badhan menerima risalah agama Islam. Mulai saat itu perputaran politik yang semula berkiblat pada Romawi dan Persia selanjutnya beralih ke Utara yaitu Hijaz di bawah panji Rasulullah saw dan para khalifah penerusnya.

Referensi:

  1. M. Quraish Shihab, 2011, Membaca Siroh Nabi Muhammad saw Dalam sorotan  Al Qur’an dan Hadits Shahih, Penerbit Lentera Hati, Tangerang
  2. Muhammad Husain Haikal, 1965, Sejarah Hidup Muhammad, cetakan ke-40 (2011), Pustaka Literea Antar Nusa, Jakarta
  3. Philip K. Hitti, 1937, History of the Arabs, edisi revisi ke-10 (2002), Serambi Ilmu Semesta, Jakarta
  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: Abrahahmaulid nabitentara gajah
Previous Post

Berikan Motivasi bagi Siswa-Siswi Penghafal Alquran

Next Post

MENGURANGI POLUSI DENGAN MEMATIKAN MESIN MOTOR DIDEPAN PINTU GERBANG SEKOLAH

M. Zahri Johan

M. Zahri Johan

M. Zahri Johan #Aktivitas a. Ketua Ponpes Progresif Fathimah al-Amin b. Guru MAN 2 Kota Semarang c. Pengasuh kawanislam.com # Motto Karakter adalah dasar prestasi

Related Posts

Proses Penyucian Najis Mughaladzah dalam Perspektif Ilmu Kimia
Islam dan Sains

Proses Penyucian Najis Mughaladzah dalam Perspektif Ilmu Kimia

September 1, 2025
Amalan dan Do’a Rabu Terakhir di Bulan Safar (Rebo Wekasan)
Agama

Amalan dan Do’a Rabu Terakhir di Bulan Safar (Rebo Wekasan)

Agustus 19, 2025
Masjid Nabawi
Pengetahuan Islam

Masjid Nabawi

Februari 13, 2025
Umrah
Hukum

Umrah

Februari 17, 2025
Mengenal Diri Sendiri: Jalan Menuju Kebijaksanaan Sejati
Akhlak

Mengenal Diri Sendiri: Jalan Menuju Kebijaksanaan Sejati

Juli 30, 2024
Please login to join discussion

Recommended

Bagaimana Memilih Jurusan yang Tepat?

Bagaimana Memilih Jurusan yang Tepat?

Juni 4, 2020
Masjid Nabawi

Masjid Nabawi

Februari 13, 2025

Don't miss it

Ibnu Atha’illah as-Sakandari
Pengetahuan Islam

Ibnu Atha’illah as-Sakandari

Juni 27, 2023
GERAKAN SEDEKAH
Hikmah & Muhasabah

GERAKAN SEDEKAH

Juni 4, 2020
Mencampur Beberapa Madzhab (Talfiq)
Agama

Mencampur Beberapa Madzhab (Talfiq)

Juni 2, 2020
Lebih Utama Mana: Qurban atau Aqiqah?
Agama

Lebih Utama Mana: Qurban atau Aqiqah?

Juni 4, 2020
Tasawuf Prof. Amin Syukur
Berita

Pemikiran Gender Fatimah Usman (Dari Wacana Menuju Aksi)

Agustus 16, 2025
Belajar Tasawuf
Agama

Belajar Tasawuf

September 18, 2021

KawanIslam.com merupakan media remaja Islam Indonesia untuk..

Categories

  • Acara
  • Agama
  • Akhlak
  • Artikel
  • Berita
  • Cerpen
  • Forum Rohis
  • Hikmah & Muhasabah
  • Hukum
  • Islam dan Sains
  • Kirim ke kawanislam
  • Kiriman Pembaca
  • Kisah Inspiratif
  • Kolom Guru & Orang Tua
  • Konsultasi
  • Pengetahuan Islam
  • Psikologi
  • Qur'an & Hadits
  • Sejarah dan Budaya
  • Video
  • World

Browse by Tag

akhlak Amin Syukur cerpen demokrasi forum guru forum orang tua Haji hikmah hukum Indonesia Islam islam dan sains islam nusantara Kafir karakter anak kebahagiaan Kesabaran kesetaraan gender kisah sufi Literasi Man 2 Semarang maulid nabi Maulud Muhammad Nabi Ibrahim NKRI NU pendidikan karakter Rohis sains Sains islam Sejarah sejarah islam sirah Nabawi siroh solusi spiritualitas beragama sufi tafsir tafsir kontekstual Taqwa tasawuf tokoh sufi Toleransi Umrah

Recent News

Pondok Pesantren Progresif Fathimah Al-Amin Menggelar Kegiatan Training Motivation Mengenai Inspirasi Hidup yang Berkah dan Bermanfaat

Pondok Pesantren Progresif Fathimah Al-Amin Menggelar Kegiatan Training Motivation Mengenai Inspirasi Hidup yang Berkah dan Bermanfaat

Oktober 10, 2025
Proses Penyucian Najis Mughaladzah dalam Perspektif Ilmu Kimia

Proses Penyucian Najis Mughaladzah dalam Perspektif Ilmu Kimia

September 1, 2025

© 2018 KawanIslam - Web Developer KawanIslam.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Manusia dibangkitkan Kembali Melalui Tulang Ekor Setelah Mati

ABRAHAH

 
Haru Gembira Atas Lahirnya Rahmat (Kasih) untuk Semesta
No Result
View All Result
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login

© 2018 KawanIslam - Web Developer KawanIslam.

Send this to a friend