• Home
  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Kamis, September 18, 2025
  • Login
  • Register
Kawan Islam
Advertisement
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login
No Result
View All Result
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login
No Result
View All Result
Kawan Islam
No Result
View All Result

Mewujudkan Kerukunan Umat Beragama

Nanang Qosim by Nanang Qosim
Juni 4, 2020
in Artikel
Mewujudkan Kerukunan Umat Beragama

Tulisan Lain(Dibaca Kawanmu)

MANAJEMEN KURIKULUM BERBASIS PENDIDIKAN LIFE SKILL DI PONDOK PESANTREN PROGRESIF FATHIMAH AL-AMIN

Mengenal Diri Sendiri: Jalan Menuju Kebijaksanaan Sejati

Transformasi Sosial

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0

Tantangan yang perlu diperhatikan dalam membangun nuansa kebersamaan dalam beragama di Indonesia, tidak bisa dilepaskan dari batas-batas yang disepakati sebagai fondasi. Kebebasan beragama telah ditempatkan sebagai konstitusi dan mengikat oleh UUD 45 dan amandemen. Penekanan kebebasan beragama perlu dikupas lebih jauh. Tujuannya, agar tidak terjadi miskomunikasi yang menyebabkan terjadinya kesalahan persepsi yang menimbulkan sikap yang tidak diharapkan.

Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri karena setiap elemen keagamaan ingin mengajukan batas-batasnya sendiri. Namun, dalam kovenan toleransi beragama yang dikeluarkan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) disebutkan tentang jenis-jenis kebebasan beragama. Antara lain, kebebasan memilih agama, kebebasan pindah agama, kebebasan mendakwahkan agama tanpa paksaan dan manipulasi, kebebasan menikah beda agama, kebebasan mendapatkan agama yang berbeda dari agama sendiri, kebebasan berorganisasi berdasarkan agama, dan kebebasan orang tua memberikan pendidikan agama terhadap anak.

Di luar itu, hal yang tak kalah penting untuk menjamin kerukunan umat beragama adalah pola pendidikan agama yang harus dibenahi. Selama ini, pendidikan agama di Indonesia cenderung menghakimi agama lain. Yang lebih mengkhawatirkan lagi jika terjadi penyalahan dan penggambaran agama lain sebagai ancaman bagi agama yang bersangkutan.

Klaim kebenaran terhadap apa yang diyakini tidak boleh menghalalkan tindak kekerasan yang akhirnya mengorbankan sikap toleran. Toleransi, sudah semestinya, dijunjung-dipikul sama tingginya dengan keyakinan terhadap kebenaran itu sendiri. Singkat kata, tidak ada yang boleh menjadi korban dan dikorbankan.

 

Peran Media Sosial

Saat ini, agama tidak seharusnya menjadi sekat pemisah antarpemeluk agama. Kemudahan mengakses informasi melalui internet merupakan gerbang pembuka untuk memulai diskusi dan melapangkan wacana. Dengan begitu, kita tidak akan mudah terperosok ke dalam lingkaran kesesatan yang membuat mata hati buta. Sehingga menghalalkan segala cara untuk membenarkan apa yang kita yakini, termasuk menempuh jalan kekerasan yang kerap dilakukan sebagian masyarakat selama ini.

Beberapa waktu lalu, di sebuah grup media sosial yang saya ikuti, diributkan oleh sepotong foto. Foto itu mengundang kontroversi karena dua hal. Pertama, karena di sana terdapat foto seorang pastur dan beberapa perempuan berkerudung sedang berfoto di depan altar. Kedua, dan karenanya, banyak komentar tak sedap yang menuduh telah terjadi manipulasi iman.

Ada yang menuduh telah terjadi pelecahan agama, yang karena kebetulan, pose foto itu bertepatan dengan misa Natal tahun lalu. Merebaklah isu-isu tak sedap tentang pemurtadan. Sangat disayangkan sekali, ternyata masyarakat kita mudah terprovokasi hanya dengan sepotong foto yang sama sekali belum mereka mengerti sepenuhnya. Tapi, kebanyakan dari komentar tersebut sudah kadung menyudutkan. Untunglah, keributan itu bisa diredam karena pihak yang terkait sudah memberikan klarifikasi.

Di sinilah peran media sosial itu berlaku. Tak bisa dibayangkan andai foto itu tersebar di media massa dan ditelan mentah-mentah tanpa ada konfirmasi dari sang empunya. Dalam hal ini, media sosial menjadi gerbang pembuka untuk sebuah pencerahan yang lebih luas. Semua bisa mengonfirmasi “kebenaran” yang mereka anggap benar, sebelum terjadi pergegeran di dunia nyata yang berpotensi memunculkan huru-hara.

Untuk mewujudkan kerukunan umat beragama di negeri ini, sudah seharusnya kita menaruh egoisme di laci masa lalu. Perilaku-perilaku tak berkemanusiaan yang memotong hak asasi manusia sudah semestinya tidak dipertontonkan lagi di muka publik. Agar keinginan itu segera terlaksana dan terus terjaga, segenap elemen masyarakat harus yakin bahwa hal itu sulit terwujud jika semua kalangan tidak mau bersepaham bahwa: kerukunan umat beragama di Indonesia adalah tugas bersama.

Menurut Karen Amstrong (2011) tugas agama sangat mirip dengan seni. Yakni, membantu manusia hidup secara kreatif, damai, dan bahkan gembira dengan kenyataan yang sulit dijelaskan. Karena itu, kemajemukan di Indonesia seharusnya juga disikapi dengan melihat agama sebagai sebuah seni, yang memajukan kehidupan manusia menjadi lebih berdaya guna. Bukan saling menuding dan mengklaim diri sebagai yang terbenar sekaligus mencecar agama lain, apalagi menggunakan jalan kekerasan.

 

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: Kerukunan
Previous Post

Menjaga Keberagaman Bangsa Indonesia

Next Post

Belajar untuk Menampilkan Wajah Islam yang Damai

Nanang Qosim

Nanang Qosim

Penulis Lepas, Dosen UIN Walisongo Semarang, Guru PAI dan Budi Pekerti SMAN 15 Semarang, Pengurus DPD AGPAII Kota Semarang, Pengurus MGMP PAI SMA Kota Semarang, Pengurus ISNU Kab. Demak, Pengurus LTN NU Kota Semarang, Mantan Redaktur Jurnal EDUKASI UIN Semarang. Pengajar di PP. Darul Falah Be-Songo Semarang.

Related Posts

MANAJEMEN KURIKULUM BERBASIS PENDIDIKAN LIFE SKILL DI PONDOK PESANTREN PROGRESIF FATHIMAH AL-AMIN
Artikel

MANAJEMEN KURIKULUM BERBASIS PENDIDIKAN LIFE SKILL DI PONDOK PESANTREN PROGRESIF FATHIMAH AL-AMIN

Agustus 20, 2025
Mengenal Diri Sendiri: Jalan Menuju Kebijaksanaan Sejati
Akhlak

Mengenal Diri Sendiri: Jalan Menuju Kebijaksanaan Sejati

Juli 30, 2024
social changes
Artikel

Transformasi Sosial

Agustus 30, 2023
kekerasan seksual di pesantreen
Artikel

Kekerasan Seksual dalam Kerangka Etika Islam di Pesantren

Agustus 30, 2023
KUOTA PEREMPUAN DI DALAM PARLEMEN
Artikel

KUOTA PEREMPUAN DI DALAM PARLEMEN

Agustus 27, 2023
Please login to join discussion

Recommended

Penanaman Pendidikan Karakter Melalui Belajar di Luar Kelas

November 6, 2018
Jabir bin Hayyan

Jabir bin Hayyan

Juni 4, 2020

Don't miss it

Kiriman Pembaca

Peran Keluarga dalam Mendidik Anak

November 29, 2018
Hikmah & Muhasabah

Kompetisi Meditasi

Oktober 27, 2018
Kiriman Pembaca

 HUBUNGAN GURU DAN PESERTA DIDIK MAKIN MENJAUH

Oktober 21, 2018
BERSAMA SANTRI, NKRI HARGA MATI, DAMAILAH NEGERI
Artikel

BERSAMA SANTRI, NKRI HARGA MATI, DAMAILAH NEGERI

Juni 4, 2020
GERAKAN SEDEKAH
Pengetahuan Islam

Tata Kelola Bisnis dengan Moralitas Inspirasi dari Nabi Muhammad SAW

Desember 10, 2023
Hidrogen dan Helium, Unsur Pertama pada Penciptaan Alam Semesta
Islam dan Sains

Hidrogen dan Helium, Unsur Pertama pada Penciptaan Alam Semesta

Juni 4, 2020

KawanIslam.com merupakan media remaja Islam Indonesia untuk..

Categories

  • Acara
  • Agama
  • Akhlak
  • Artikel
  • Berita
  • Cerpen
  • Forum Rohis
  • Hikmah & Muhasabah
  • Hukum
  • Islam dan Sains
  • Kirim ke kawanislam
  • Kiriman Pembaca
  • Kisah Inspiratif
  • Kolom Guru & Orang Tua
  • Konsultasi
  • Pengetahuan Islam
  • Psikologi
  • Qur'an & Hadits
  • Sejarah dan Budaya
  • Video
  • World

Browse by Tag

akhlak Amin Syukur cerpen demokrasi forum guru forum orang tua Haji hikmah hukum Humor Indonesia Islam islam dan sains islam nusantara karakter anak kebahagiaan Kesabaran kesetaraan gender kisah sufi Literasi Man 2 Semarang maulid nabi Muhammad muhasabah Nabi Ibrahim nafs NKRI NU pendidikan karakter renungan Rohis sains Sejarah sejarah islam sirah Nabawi siroh solusi spiritualitas beragama sufi tafsir tafsir kontekstual tasawuf tokoh sufi Toleransi Umrah

Recent News

Proses Penyucian Najis Mughaladzah dalam Perspektif Ilmu Kimia

Proses Penyucian Najis Mughaladzah dalam Perspektif Ilmu Kimia

September 1, 2025
Studium General 2025: Peran dan Kontribusi Perempuan di Tengah Kemajuan Artificial Intelligence dan Ilmu Pengetahuan

Studium General 2025: Peran dan Kontribusi Perempuan di Tengah Kemajuan Artificial Intelligence dan Ilmu Pengetahuan

Agustus 31, 2025

© 2018 KawanIslam - Web Developer KawanIslam.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Menjaga Keberagaman Bangsa Indonesia

Mewujudkan Kerukunan Umat Beragama

 
Meneladani Kepemimpinan Rasulullah
No Result
View All Result
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login

© 2018 KawanIslam - Web Developer KawanIslam.

Send this to a friend