• Home
  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Minggu, April 2, 2023
  • Login
  • Register
Kawan Islam
Advertisement
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login
No Result
View All Result
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login
No Result
View All Result
Kawan Islam
No Result
View All Result

93 Tahun Mengabdi Untuk Bumi Pertiwi

Najmuddin by Najmuddin
Juni 3, 2020
in Artikel, Berita
93 Tahun Mengabdi Untuk Bumi Pertiwi
  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0

Hari ini, organisasi masyarakat (ormas) Islam terbesar di Indonesia Nahdlatul Ulama’ (NU) menempuh usia yang tidak muda lagi, 93 tahun lamanya. Tentu ini menjadikan NU semakin matang dalam membawa Islam khususnya di Indonesia menuju ranah yang lebih dewasa. Mengerti sikap apa yang harus diambil, membuat kebijakan yang memprioritaskan masyarakat luas, dan peduli terhadap sesama. Di usia yang ke-93 tahun, NU hari ini ditempa berbagai angin dari kanan kirinya. Kecaman dari berbagai pihak tentang Islam Nusantara atau atas sikap-sikap NU yang diangggap tidak “islami” dan lain-lain.

NU yang hingga hari ini berhasil melewati berbagai ancaman, kecaman, dan penghinaan dari pihak eksternal adalah salah satu bukti bahwa NU telah mampu melewati fase yang lebih jauh. Kehadiran NU tidak hanya diperuntukkan bagi kaum Muslim di Indonesia semata, atau bahkan kaum Nahdliyin saja, tetapi lebih luas, NU diberi mandat untuk menyatukan bangsa Indonesia dari agama dan suku apapun dalam kehidupan yang rukun, aman dan sentosa, sesuai dengan butir-butir Pancasila. Maka, sejatinya langkah-langkah yang dilakukan NU selama ini adalah dalam rangka menjaga keutuhan republik ini dari oknum-oknum yang menyatakan dirinya anti-Pancasila dan ingin menghancurkan NKRI.

Teringat, komitmen sang pendiri NU, Hadratus Syekh KH. Hasyim Asy’ari dalam menyikapi serangan sekutu pada masa penjajahan kala itu, beliau memfatwakan tentang ijtihad bahwa membela tanah air sebagai suatu Jihad fi Sabilillah. Lalu, apakah ijtihad ini hanya berlaku kepada penjajah yang ingin mengambil kekuasaan di negeri kita ini? Sepeninggal penjajah ternyata Indonesia masih memiliki tantangan lain, yaitu adanya paham-paham radikal yang akan mengganti Indonesia sebagai negara berasas Pancasila dengan sistem Khilafah. Sangat tegas dituliskan dalam kitab Risalah Ahlus-Sunnah Wal-Jama’ah karya KH. Hasyim Asy’ari tentang adanya gelombang wahabi di Indonesia pada 1330H/1909 M. sampai saat ini pun eksistensi mereka masih bertahan di bumi Nusantara dalam berbagai bentuknya.

Tulisan Lain(Dibaca Kawanmu)

DEMONusaSyuraKRASI

Manusia dan Agama

Ekonomi ‘Syariah’ atau Kerakyatan ?

Komitmen NU dan Muhammadiyah dalam menjaga keutuhan bangsa Indonesia harusnya diimbangi dengan kedewasaan berfikir kita, membuka wawasan yang lebih luas lagi, agar tidak terjadi Miss Komunikasi dengan masyarakat. Pesatnya teknologi dan media digital di satu sisi memberikan akses informasi yang mudah kepada masyarakat. Namun, di sisi lain, rentan adanya berita Hoax yang viral, dan isu-isu yang justru menghancurkan kesatuan bangsa di negeri ini. Keadaan ini, harusnya menjadikan kita semakin waspada akan gencarnya aksi-aksi yang dilakukan para radikalis ini dengan memanfaatkan medsos sebagai sarana mengadu-domba antar masyarakat. Sikap NU sangat tegas dalam memberantas paham-paham yang membahayakan NKRI. Seperti yang terjadi beberapa bulan yang lalu, tentang aksi pembakaran bendera HTI (bertuliskan kalimat tauhid) oleh oknum Banser. Harusnya, masyarakat mampu berfikir, bahwa Banser ini salah satu badan otonom NU, NU sendiri adalah ormas Islam yang lahir dari para Salafus Shalih, Ulama’ Nusantara. Tentu, mustahil jika NU melakukan aksi yang melanggar norma-norma Islam. Mengapa sampai melakukan pembakaran? Karena Banser mengetahui bahwa bendera itu adalah bendera yang dipakai HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) dalam melancarkan misinya di negara kita. Kita pun mengetahui bahwa HTI di Indonesia sudah dilarang karena sikapnya yang ingin mengganti sistem demokrasi kita dengan sistem yang mereka sebut Khilafah. Maka, jelas yang dilakukan Banser adalah dalam rangka menjaga keutuhan negara ini.

Musuh Indonesia saat ini bukanlah para penjajah dari negara-negara lain yang ingin merampas pulau-pulau kita. Tetapi, musuh kita saat ini yang harus kita perangi bersama adalah paham-paham radikal yang mengancam keutuhan bangsa ini. Tidak hanya itu, banyaknya oknum-oknum yang memanfaatkan agama sebagai alat menuju kekuasaan politik juga perlu diwaspadai, agar kita tidak begitu saja hanyut dalam aksi-aksi politik yang dibungkus dengan baju agama.

Seperti yang menjadi tema Harlah NU hari ini, “Mengokohkan Semangat Ke-Indonesia-an”. Bangsa kita adalah bangsa yang besar, terdiri dari berbagai macam budaya, Ras, dan Agama. Orang-orang diluar sana pun heran dan takjub dengan Indonesia yang mampu hidup selama ini dalam bingkai keberagaman. Kita sebagai generasi muda dalam kesempatan Harlah NU yang ke-93 tahun ini, harusnya mampu membawa perubahan untuk Indonesia yang lebih baik. Dimulai dengan semakin memperluas wawasan keislaman kita, Nasionalis kita sebagai orang Indonesia yang hidup, makan, minum, menghirup udara dari  bumi Indonesia. Tentunya kita tidak rela wajah Islam di negeri tercinta ini didominasi dengan wacana paham radikal yang bisa merusak persatuan. Tragedi di Suriah adalah salah satu contoh kebiadaban orang-orang yang mengatasnamakan Islam untuk kepentingan kekuasaan. Maka marilah kita menjadi duta-duta Islam Rahmah yang ramah. dan mampu mengimplementasikan nilai-nilai ke-Indonesia-an kita dalam menjaga keutuhan bangsa ini.

Dalam nuansa Harlah ke-93 tahun Nahdlatul Ulama’, mari kita semua, seluruh masyarakat Indonesia, kawula muda maupun generasi tua, sama-sama menjaga Indonesia sebagai “ Baldatun Thayyibatun Warabbun Ghafur “.

إندونسيا بلادي, أنت عنوان الفخاما

كلّ من ياتيك يوما, طامحا يلق حماما

“ Indonesia Negeriku, engkau Panji Martabatku, Siapa Datang Mengancammu, Kan Binasa dibawah Durimu “

Yaa lal Wathan – KH. Wahab Hasbullah (1934)

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: Harlah NU 93Nahdlatul Ulama'NU
Previous Post

Belajar Nasionalisme Dari Butet

Next Post

Demokrasi – Permata Yang Hilang

Najmuddin

Najmuddin

#Aktivitas a. Mahasiswa S1 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta b. Santri Ponpes Minhajul Muslim Yogyakarta c. Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) # Motto " Berfikir sebelum Bertindak "

Related Posts

DEMONusaSyuraKRASI
Artikel

DEMONusaSyuraKRASI

Juni 3, 2020
Artikel

Manusia dan Agama

Januari 21, 2019
Ekonomi ‘Syariah’ atau Kerakyatan ?
Artikel

Ekonomi ‘Syariah’ atau Kerakyatan ?

Juni 3, 2020
Berita

Berikan Motivasi bagi Siswa-Siswi Penghafal Alquran

November 6, 2018
Berita

Penanaman Pendidikan Karakter Melalui Belajar di Luar Kelas

November 6, 2018
Please login to join discussion

Recommended

“The Great Game”   

“The Great Game”  

Juni 4, 2020
Rahasia Manusia (3)

Makna Syahadat

Juni 4, 2020

Don't miss it

Mengenal Islam Nusantara
Pengetahuan Islam

Mengenal Islam Nusantara

Juni 4, 2020
Artikel

Memutus Jemari Hoax

Oktober 30, 2018
9 Mukjizat Nabi Musa
Pengetahuan Islam

9 Mukjizat Nabi Musa

Agustus 29, 2020
KISAH TENTANG HUSEIN SI GILA
Hikmah & Muhasabah

KISAH TENTANG HUSEIN SI GILA

Juni 4, 2020
Reformasi 1: Pemurnian Islam (Wahabisme)
Pengetahuan Islam

Reformasi 1: Pemurnian Islam (Wahabisme)

Juni 3, 2020
Bahloel Tindak Haji
Cerpen

Kaji Bahloel

November 2, 2022

KawanIslam.com merupakan media remaja Islam Indonesia untuk..

Categories

  • Acara
  • Agama
  • Akhlak
  • Artikel
  • Berita
  • Cerpen
  • Forum Rohis
  • Hikmah & Muhasabah
  • Hukum
  • Islam dan Sains
  • Kirim ke kawanislam
  • Kiriman Pembaca
  • Kisah Inspiratif
  • Kolom Guru & Orang Tua
  • Konsultasi
  • Pengetahuan Islam
  • Psikologi
  • Qur'an & Hadits
  • Sejarah dan Budaya
  • Video
  • World

Browse by Tag

akhlak cerpen demokrasi forum guru forum orang tua Haji hikmah hukum Humor Indonesia Islam islam dan sains islam nusantara Kafir karakter anak kebahagiaan Kesabaran kiriman pembaca kisah remaja kisah sufi Literasi Man 2 Semarang maulid nabi Maulud Muhammad muhasabah nafs NKRI penciptaan alam semesta pendidikan karakter renungan Rohis sains Sains islam Sejarah sejarah islam siroh solusi spiritualitas beragama sufi tafsir tafsir kontekstual Taqwa tasawuf Toleransi

Recent News

Belajar Tasawuf

Rahasia Manusia (5)

November 18, 2022
3 Doa Terbaik

3 Doa Terbaik

November 8, 2022

© 2018 KawanIslam - Web Developer KawanIslam.

No Result
View All Result
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login

© 2018 KawanIslam - Web Developer KawanIslam.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
X
Manusia dan AgamaArtikelKonsep pembentukan alam semesta tak terlepas dari awal mula adanya manusia, Adam alaihis salam adalah sosok manusia pertama yang diciptakan Allah dala…

93 Tahun Mengabdi Untuk Bumi Pertiwi

 
X
DEMONusaSyuraKRASIArtikel  Konflik di Timur Tengah Krisis Suriah ibarat kepingan neraka yang diturunkan ke bumi. Warga Suriah 69 % beraliran Suni (60 % Arab dan 9 % Kurdi…
Send this to a friend