• Home
  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Selasa, Oktober 28, 2025
  • Login
  • Register
Kawan Islam
Advertisement
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login
No Result
View All Result
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login
No Result
View All Result
Kawan Islam
No Result
View All Result

93 Tahun Mengabdi Untuk Bumi Pertiwi

Najmuddin by Najmuddin
Juni 3, 2020
in Artikel, Berita
93 Tahun Mengabdi Untuk Bumi Pertiwi

Tulisan Lain(Dibaca Kawanmu)

Pondok Pesantren Progresif Fathimah Al-Amin Menggelar Kegiatan Training Motivation Mengenai Inspirasi Hidup yang Berkah dan Bermanfaat

Studium General 2025: Peran dan Kontribusi Perempuan di Tengah Kemajuan Artificial Intelligence dan Ilmu Pengetahuan

MANAJEMEN KURIKULUM BERBASIS PENDIDIKAN LIFE SKILL DI PONDOK PESANTREN PROGRESIF FATHIMAH AL-AMIN

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0

Hari ini, organisasi masyarakat (ormas) Islam terbesar di Indonesia Nahdlatul Ulama’ (NU) menempuh usia yang tidak muda lagi, 93 tahun lamanya. Tentu ini menjadikan NU semakin matang dalam membawa Islam khususnya di Indonesia menuju ranah yang lebih dewasa. Mengerti sikap apa yang harus diambil, membuat kebijakan yang memprioritaskan masyarakat luas, dan peduli terhadap sesama. Di usia yang ke-93 tahun, NU hari ini ditempa berbagai angin dari kanan kirinya. Kecaman dari berbagai pihak tentang Islam Nusantara atau atas sikap-sikap NU yang diangggap tidak “islami” dan lain-lain.

NU yang hingga hari ini berhasil melewati berbagai ancaman, kecaman, dan penghinaan dari pihak eksternal adalah salah satu bukti bahwa NU telah mampu melewati fase yang lebih jauh. Kehadiran NU tidak hanya diperuntukkan bagi kaum Muslim di Indonesia semata, atau bahkan kaum Nahdliyin saja, tetapi lebih luas, NU diberi mandat untuk menyatukan bangsa Indonesia dari agama dan suku apapun dalam kehidupan yang rukun, aman dan sentosa, sesuai dengan butir-butir Pancasila. Maka, sejatinya langkah-langkah yang dilakukan NU selama ini adalah dalam rangka menjaga keutuhan republik ini dari oknum-oknum yang menyatakan dirinya anti-Pancasila dan ingin menghancurkan NKRI.

Teringat, komitmen sang pendiri NU, Hadratus Syekh KH. Hasyim Asy’ari dalam menyikapi serangan sekutu pada masa penjajahan kala itu, beliau memfatwakan tentang ijtihad bahwa membela tanah air sebagai suatu Jihad fi Sabilillah. Lalu, apakah ijtihad ini hanya berlaku kepada penjajah yang ingin mengambil kekuasaan di negeri kita ini? Sepeninggal penjajah ternyata Indonesia masih memiliki tantangan lain, yaitu adanya paham-paham radikal yang akan mengganti Indonesia sebagai negara berasas Pancasila dengan sistem Khilafah. Sangat tegas dituliskan dalam kitab Risalah Ahlus-Sunnah Wal-Jama’ah karya KH. Hasyim Asy’ari tentang adanya gelombang wahabi di Indonesia pada 1330H/1909 M. sampai saat ini pun eksistensi mereka masih bertahan di bumi Nusantara dalam berbagai bentuknya.

Komitmen NU dan Muhammadiyah dalam menjaga keutuhan bangsa Indonesia harusnya diimbangi dengan kedewasaan berfikir kita, membuka wawasan yang lebih luas lagi, agar tidak terjadi Miss Komunikasi dengan masyarakat. Pesatnya teknologi dan media digital di satu sisi memberikan akses informasi yang mudah kepada masyarakat. Namun, di sisi lain, rentan adanya berita Hoax yang viral, dan isu-isu yang justru menghancurkan kesatuan bangsa di negeri ini. Keadaan ini, harusnya menjadikan kita semakin waspada akan gencarnya aksi-aksi yang dilakukan para radikalis ini dengan memanfaatkan medsos sebagai sarana mengadu-domba antar masyarakat. Sikap NU sangat tegas dalam memberantas paham-paham yang membahayakan NKRI. Seperti yang terjadi beberapa bulan yang lalu, tentang aksi pembakaran bendera HTI (bertuliskan kalimat tauhid) oleh oknum Banser. Harusnya, masyarakat mampu berfikir, bahwa Banser ini salah satu badan otonom NU, NU sendiri adalah ormas Islam yang lahir dari para Salafus Shalih, Ulama’ Nusantara. Tentu, mustahil jika NU melakukan aksi yang melanggar norma-norma Islam. Mengapa sampai melakukan pembakaran? Karena Banser mengetahui bahwa bendera itu adalah bendera yang dipakai HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) dalam melancarkan misinya di negara kita. Kita pun mengetahui bahwa HTI di Indonesia sudah dilarang karena sikapnya yang ingin mengganti sistem demokrasi kita dengan sistem yang mereka sebut Khilafah. Maka, jelas yang dilakukan Banser adalah dalam rangka menjaga keutuhan negara ini.

Musuh Indonesia saat ini bukanlah para penjajah dari negara-negara lain yang ingin merampas pulau-pulau kita. Tetapi, musuh kita saat ini yang harus kita perangi bersama adalah paham-paham radikal yang mengancam keutuhan bangsa ini. Tidak hanya itu, banyaknya oknum-oknum yang memanfaatkan agama sebagai alat menuju kekuasaan politik juga perlu diwaspadai, agar kita tidak begitu saja hanyut dalam aksi-aksi politik yang dibungkus dengan baju agama.

Seperti yang menjadi tema Harlah NU hari ini, “Mengokohkan Semangat Ke-Indonesia-an”. Bangsa kita adalah bangsa yang besar, terdiri dari berbagai macam budaya, Ras, dan Agama. Orang-orang diluar sana pun heran dan takjub dengan Indonesia yang mampu hidup selama ini dalam bingkai keberagaman. Kita sebagai generasi muda dalam kesempatan Harlah NU yang ke-93 tahun ini, harusnya mampu membawa perubahan untuk Indonesia yang lebih baik. Dimulai dengan semakin memperluas wawasan keislaman kita, Nasionalis kita sebagai orang Indonesia yang hidup, makan, minum, menghirup udara dari  bumi Indonesia. Tentunya kita tidak rela wajah Islam di negeri tercinta ini didominasi dengan wacana paham radikal yang bisa merusak persatuan. Tragedi di Suriah adalah salah satu contoh kebiadaban orang-orang yang mengatasnamakan Islam untuk kepentingan kekuasaan. Maka marilah kita menjadi duta-duta Islam Rahmah yang ramah. dan mampu mengimplementasikan nilai-nilai ke-Indonesia-an kita dalam menjaga keutuhan bangsa ini.

Dalam nuansa Harlah ke-93 tahun Nahdlatul Ulama’, mari kita semua, seluruh masyarakat Indonesia, kawula muda maupun generasi tua, sama-sama menjaga Indonesia sebagai “ Baldatun Thayyibatun Warabbun Ghafur “.

إندونسيا بلادي, أنت عنوان الفخاما

كلّ من ياتيك يوما, طامحا يلق حماما

“ Indonesia Negeriku, engkau Panji Martabatku, Siapa Datang Mengancammu, Kan Binasa dibawah Durimu “

Yaa lal Wathan – KH. Wahab Hasbullah (1934)

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: Harlah NU 93Nahdlatul Ulama'NU
Previous Post

Belajar Nasionalisme Dari Butet

Next Post

Demokrasi – Permata Yang Hilang

Najmuddin

Najmuddin

#Aktivitas a. Mahasiswa S1 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta b. Santri Ponpes Minhajul Muslim Yogyakarta c. Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) # Motto " Berfikir sebelum Bertindak "

Related Posts

Pondok Pesantren Progresif Fathimah Al-Amin Menggelar Kegiatan Training Motivation Mengenai Inspirasi Hidup yang Berkah dan Bermanfaat
Berita

Pondok Pesantren Progresif Fathimah Al-Amin Menggelar Kegiatan Training Motivation Mengenai Inspirasi Hidup yang Berkah dan Bermanfaat

Oktober 10, 2025
Studium General 2025: Peran dan Kontribusi Perempuan di Tengah Kemajuan Artificial Intelligence dan Ilmu Pengetahuan
Berita

Studium General 2025: Peran dan Kontribusi Perempuan di Tengah Kemajuan Artificial Intelligence dan Ilmu Pengetahuan

Agustus 31, 2025
MANAJEMEN KURIKULUM BERBASIS PENDIDIKAN LIFE SKILL DI PONDOK PESANTREN PROGRESIF FATHIMAH AL-AMIN
Artikel

MANAJEMEN KURIKULUM BERBASIS PENDIDIKAN LIFE SKILL DI PONDOK PESANTREN PROGRESIF FATHIMAH AL-AMIN

Agustus 20, 2025
Pondok Pesantren Progresif Fathimah Al-Amin Mengadakan Masa Ta’aruf Santri Baru dengan Materi yang Penuh Inspiratif dan Moderat
Acara

Pondok Pesantren Progresif Fathimah Al-Amin Mengadakan Masa Ta’aruf Santri Baru dengan Materi yang Penuh Inspiratif dan Moderat

Agustus 20, 2025
Tasawuf Prof. Amin Syukur
Berita

Pemikiran Gender Fatimah Usman (Dari Wacana Menuju Aksi)

Agustus 16, 2025
Please login to join discussion

Recommended

Hidup Adalah Kompetisi

Oktober 30, 2018
Mencintai Nabi saw

Hikmah dipilihnya Hijrah sebagai Awal Tahun Hijriyah

Juni 4, 2020

Don't miss it

Tasawuf Prof. Amin Syukur
Pengetahuan Islam

Tasawuf Prof. Amin Syukur

Juni 24, 2023
Meneladani Strategi Dakwah Rasulullah  bagi Generasi Millenial
Pengetahuan Islam

Meneladani Strategi Dakwah Rasulullah bagi Generasi Millenial

Desember 12, 2023
Akhlak

MEMBENTUK KARAKTER DENGAN SHALAT JUM’AT

Oktober 30, 2018
Mengapa Perlu Shalat Berjamaah?
Agama

Mengapa Perlu Shalat Berjamaah?

Juni 4, 2020
HM Amin Syukur, Guru Besar Ilmu Tasawuf Itu Telah Tiada
Berita

HM Amin Syukur, Guru Besar Ilmu Tasawuf Itu Telah Tiada

Agustus 16, 2025
HUDAYBIYAH
Pengetahuan Islam

Bai’ah Aqabah

Oktober 29, 2023

KawanIslam.com merupakan media remaja Islam Indonesia untuk..

Categories

  • Acara
  • Agama
  • Akhlak
  • Artikel
  • Berita
  • Cerpen
  • Forum Rohis
  • Hikmah & Muhasabah
  • Hukum
  • Islam dan Sains
  • Kirim ke kawanislam
  • Kiriman Pembaca
  • Kisah Inspiratif
  • Kolom Guru & Orang Tua
  • Konsultasi
  • Pengetahuan Islam
  • Psikologi
  • Qur'an & Hadits
  • Sejarah dan Budaya
  • Video
  • World

Browse by Tag

akhlak Amin Syukur cerpen demokrasi forum guru forum orang tua Haji hikmah hukum Indonesia Islam islam dan sains islam nusantara Kafir karakter anak kebahagiaan Kesabaran kesetaraan gender kisah sufi Literasi Man 2 Semarang maulid nabi Maulud Muhammad Nabi Ibrahim NKRI NU pendidikan karakter Rohis sains Sains islam Sejarah sejarah islam sirah Nabawi siroh solusi spiritualitas beragama sufi tafsir tafsir kontekstual Taqwa tasawuf tokoh sufi Toleransi Umrah

Recent News

Pondok Pesantren Progresif Fathimah Al-Amin Menggelar Kegiatan Training Motivation Mengenai Inspirasi Hidup yang Berkah dan Bermanfaat

Pondok Pesantren Progresif Fathimah Al-Amin Menggelar Kegiatan Training Motivation Mengenai Inspirasi Hidup yang Berkah dan Bermanfaat

Oktober 10, 2025
Proses Penyucian Najis Mughaladzah dalam Perspektif Ilmu Kimia

Proses Penyucian Najis Mughaladzah dalam Perspektif Ilmu Kimia

September 1, 2025

© 2018 KawanIslam - Web Developer KawanIslam.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Manusia dan Agama

93 Tahun Mengabdi Untuk Bumi Pertiwi

 
DEMONusaSyuraKRASI
No Result
View All Result
  • Kiriman Pembaca
    • Kirim ke kawanislam
    • Berita
    • Kiriman Pembaca
    • Kolom Guru & Orang Tua
    • Forum Rohis
  • Kisah Inspiratif
    • Cerpen
    • Hikmah & Muhasabah
  • Konsultasi
    • Agama
    • Psikologi
  • Pengetahuan Islam
    • Akhlak
    • Hukum
    • Qur’an & Hadits
    • Sejarah dan Budaya
    • Islam dan Sains
    • Artikel
  • Pesantren Progresif Fathimah Al Amin
    • Profil Pesantren
  • Login

© 2018 KawanIslam - Web Developer KawanIslam.

Send this to a friend